Selamat membaca 🌸
Mataharri datang ke hidup Samira serupa Matahari . Kadang hangat, tapi lebih sering terik menyengat.Dengan kesendirian yang Samira bangun bertahun-tahun, dekat dengan seseorang membuat situasi menjadi sangat aneh baginya.
Tapi Mataharri pantang menyerah.
Wanita periang yang mempunyai semangat menggebu-gebu setiap saat itu sama sekali tidak menyerah, walau kadang sikap Samira menunjukkan penolakan atau tidak nyaman secara terang-terangan.
Mataharri terus menempelinya dan mengumumkan diri sebagai soulmate Samira ke semua orang.
Membuat Samira sebal bukan main.
Seperti siang ini .
Samira melirik malas .
Di Sofa ruang kerjanya, Mela dan Harri sedang terkikik geli, memperhatikan objek yang sama di depan Laptop, sambil mulutnya tidak berhenti mengunyah..seblak !
Mela tadi mencibirnya habis-habisan karena menolak mentah-mentah ketika di tawari seblak.
Bukan sembarang seblak, dalih Mela.
Ini seblak Sultan. Ada campuran Sosis, Bakso dan irisan Ayam dan ceker !
Samira mendelik dan bergidik ngeri melihat ceker ayam dengan cakar mencuat di atas tumpukan mie !
Dan Samira menolak mentah-mentah ide memakan ceker ayam dan kerupuk yang di rebus, demi Tuhan .
Samira kembali melanjutkan kegiatan memeriksa template promosi yang baru saja di emailkan oleh Mika.
***
Mataharri dan Mela menjerit gemas .Astaga, memang lucu sekali template promosi Rumah Samira buatan Mika dan Tim nya .
Kali ini Samira juga mengakuinya.
Si Model gemoy dengan bokong tepok-able bernama Malika - si kedelai putih - memang pandai sekali berakting menggemaskan di depan kamera.
Hasilnya sangat memuaskan.
Mama Malika - yang ikut mendampingi si bocah untuk sesi Foto - sangat antusias bisa berkenalan dengan Owner Rumah Samira.
Saking antusiasnya , mengaku tidak usah di bayar asalkan Malika bisa terus menjadi BA Rumah Samira.
Mela tentu saja langsung mengangguk kuat, setuju. Lalu cenngengesan di hadiahi delikan tajam dari Samira.
Menurut pengakuan Sang Mama, Bocah gembil dengan mata kecil tapi bulat dan murah senyum itu sudah memakai brand Rumah Samira sejak baru lahir.
Dan Mama Malika yang sangat imut itu juga mengaku dengan tersipu-sipu, berkat Rumah Samira, Dia bisa punya bayi lucu yang Fashionable tapi ramah di dompet.
Mela terpana ketika Samira menanggapinya dengan tertawa lebar, dan terlihat bahagia.
Samira banyak tersenyum dan lebih manusiawi akhir-akhir ini.
***
"Ketemuan sama Lily yuk ! "
Mataharri menghempaskan bokongnya di sofa ruang kerja Samira.
Lalu dengan seenaknya membaringkan tubuhnya terlentang di Sofa , lalu miring dengan berisik, menghadap ke arah Samira yang menatap datar ke arahnya.
"Lily ngajak ketemuan . Katanya mau traktir . Baru gajian"
Samira menahan tawa.
Ya kali, gaji ASN mau teraktir selera Mataharri yang tukang makan enak itu.
Nooo, bukan merendahkan ASN , tapi pengalaman Mataharri yang senang sekali mengajak Samira jajan di luar - ya walaupun Mataharri yang selalu ngotot bayarkan - tetap saja Samira tau seberapa boros Mataharri menghabiskan uangnya untuk makan-makan.
Jadi, Samira sama sekali tidak percaya alasan Lily mengajak ketemuan karena traktiran gajian.
Mataharri menyengir membuat Samira mendengkus.
"Ketahuan yak modusnya"
Lalu Mataharri terkikik geli bak remaja 17 tahun."Sini ! Sini ! Ada titipan dari Lily"
Cara memanggilnya pun kekanakan sekali, batin Samira jengkel.
"Cieee yang dapat hadiah !"
Tidak tahan, akhirnya Samira menggeplak bokong Mataharri dengan gemas.
Mataharri menjerit , mengelus bokongnya dengan gerutuan panjang.
Mela hanya nyengir melihat keributan - yang anehnya terasa manusiawi - di bandingkan ruangan yang bertahun-tahun sunyi dengan penghuni berwajah sedatar jalan tol Cipali .
Ah, receh sekali kebahagiaan Mela.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah Samira
RomansaHidup Samira luluh-lantak , tak dapat di selamatkan, dan berakhir dengan badai perceraian. Kemarahan orang tua yang dia terima, dan tidak ada kawan yang bisa mempertahankan sisi kewarasan. Nyaris membenci semua orang dan mengobarkan kemarahan dengan...