prolog

10.9K 428 0
                                    

"Perusahaan papamu terancam mengalami kebangkrutan"

Deg!

Kesya kaget dan speechless karena apa yang ia dengar barusan.

"Ini memang bukan kali pertama kita mengalami keterpurukan tapi kali ini emang udah ga bisa tertolong lagi, kita susah buat bangkit lagi karna ga ada yang mau menginvestasikan dananya ke perusahaan kita karna perusahaan kita udah di ambang kebangkrutan" imbuh Sintya

"Jadi?" Tanya Kesya

Lagi-lagi Sintya harus menghela nafasnya dengan berat.

"Kamu mau mama jodohkan dengan anak dari temen mama sama papa agar mereka bisa menjadi investor di perusahaan kita"

Kesya tersentak kaget mendengar apa yang mamanya ucapkan.

"Jadi mama sama papa mau aku nikah sama anak temen kalian demi dapat investor?"

Prang!

Suara piring terdengar jatuh dari arah pintu.

"Jadi mama sama papa mau jual Kesya demi perusahaan?!" Tanya Alvaro yang kini mulai berjalan ke arah mamanya dan Kesya.

"Ma! Pokoknya Varo ga setuju sama keputusan absurd kalian! Varo sayang sama Kesya, Varo ga mau mempertaruhkan masa depan kesya demi perusahaan!" Imbuhnya

Alvaro langsung pergi meninggalkan kamar Kesya dengan perasaan campur aduk.

Kesya mulai menitikkan air matanya karna ia berfikir apa yang baru saja dikatakan oleh Alvaro ada benarnya juga. Jadi ia di jodohkan hanya karna uang? Bahkan ia saat ini masih SMA.

"Maafin mama sama papa sayang, mama juga ga mau kamu dijodohkan begini. Kalo kamu nolak gapapa kok. Mama ga bakal maksa, mama ga mau merebut kebahagiaan kamu"

Sintya langsung beranjak dari kamar Kesya dan menutup pintu kamar tersebut.

"Kenapa gue harus kembali hidup di lingkungan kaya gini?! Gue lebih mending hidup serba kekurangan tapi ga kekurangan kasih sayang daripada harus hidup kaya gini!"

Kesya hanya bisa menangis meratapi nasibnya karna ia tak tahu apa yang harus ia lakukan.

****

"Sya gue lupa minta nomor hp lo, boleh minta sekarang ga?" Tanya Dean sembari memberikan ponselnya kepada Kesya

"Ohhh boleh kak"

Kesya langsung mengetik nomornya di ponsel Dean lalu memberikan kembali ponsel tersebut kepada pemiliknya.

"Thanks sya"

"KESYA ZEVANYA PUTRI, CEPETAN!" Terdengar suara teriakan yang begitu nyaring dari arah parkiran yang tak lain dan tak bukan adalah suara milik Arga.

"IYAAA, BENTAR!" Teriak balik Kesya

"Duluan ya kak"

"Lo pulang bareng Arga? Kalian pacaran?"

"Ya engga lah! Kita ga pacaran cuma karna arah rumah kita sama jadi pulangnya bareng"

Dean hanya ber-oh ria mendengar jawaban Kesya.

Kesya langsung berlari menghampiri Arga yang nampak begitu kesal dan mulai menaiki motor Arga.

"Pela-" Belum selesai Kesya mengatakan untuk pelan-pelan Arga malah sudah ngegas dan membuat Kesya kaget.

"HEH! PELAN PELAN! GUE MASIH MAU HIDUP!" Teriak Kesya yang tak digubris sama sekali oleh Arga.

.....

Sedari tadi Arga memperhatikan Kesya yang tengah sibuk dengan ponselnya. Arga terus menatap Kesya yang senyum-senyum tidak jelas melihat ponsel. Karena sudah tidak tahan, Arga langsung mengambil ponsel istrinya itu dan mulai melihat apa yang istrinya itu lihat di ponsel.

"Dean..." Arga membaca nama kontak yang Kesya ajak bertukar pesan.

"ARGA BALIKIN GA?!"

"GA!"

"Lo apa-apaan si ga? Ngapain ngambil ponsel gue? Ga sopan!"

"Lo itu udah punya gue! Ga usah ngechat cowo-cowo ga jelas!"

"Dihh siapa lo ngatur ngatur?"

"Suami Lo!"

Arga langsung beranjak dari tempat tersebut menuju kamarnya dan menutup pintu.

"Apaan banget si jadi cowo?! Menang ganteng doang tapi kelakuan kaya gitu"

"Eh tapi kan Kesya dulu kaya gitu"

Kesya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal

"Eh tapi kan sekarang Kesya udah baik hati, ramah dan lemah lembut" ucapnya sembari mengelus dada

"GA USAH NGOMONG SENDIRI! AWAS ADA YANG NYAUT!" Teriak Arga dari dalam kamar

"ANJ- huhh... tahannn, Kesya yang baik hati dan lemah lembut tidak boleh mengumpati suami"

____________

Halo all! ^^
Selamat datang di cerita pertama saya!
Semoga kalian suka ya! Jangan lupa vote dan komen
HAVE A NICE DAY! <3

The Second Life [ END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang