2. BERJUANG SENDIRI

11.5K 1K 172
                                    

Sebelum baca ayoo vote dulu. Nanti kalau votenya penuh aku cepet update dan jangan lupa kasih aku komentar kalian untuk part ini 💌

Anyway semoga suka sama part ini 🧁

••••

2. Berjuang Sendiri. 

STARLA mengernyit bingung ketika dirinya menuruni tangga ada suara keras dari arah dapur. Tentu saja cewek itu berhenti sebentar sebelum menuruni tangga yang paling akhir. Seingatnya tadi malam Papa dan Mamanya pergi, lagi. Meninggalkan dirinya sendirian di rumah.

"La? Kenapa diem disana?"

Starla mengerjapkan matanya dan memekik senang ketika melihat siapa yang berada di bawah. Ternyata suara berisik tadi adalah suara Nathan. Cowok itu memakai seragam sekolah dengan kancing yang terbuka semua memperlihatkan baju hitamnya. Selalu berantakan, typical Nathan.

"NATHANN!! KENAPA ENGAK BILANG KALAU LO PULANG?! AYO JAWAB GUE!" Starla memeluk Nathan erat. Menyenderkan kepalanya di dada bidang Nathan.

Nathan berdecak. Adiknya itu semakin mempererat pelukannya yang membuat dirinya merasa sesak.

"Males. Lo udah tidur semalam."

Starla memberenggut. Selama ini hanya Nathan yang ia punya. Dalam artinya di dekatnya. Sekedar menanyakan dirinya makan, tidur atau apa rencana Starla hari ini. Pertanyaan itu sederhana tapi setelah mendengarnya Starla merasakan dirinya di pedulikan, di khawatirkan oleh Nathan. Abang tersayangnya, yang hanya di dapat oleh Nathan bukan kedua orang tua nya.

"Makan La. Lo mau telat? Gue sih enggak apa-apa," kata Nathan. Cowok itu mulai menghindar dari jangkauan Starla karena bila Adiknya memeluknya terus menerus Starla akan terlambat.

"Berandalan banget sih, Nath. Kancingin bajunya! Dasi lo di mana? Lo ke sekolah bawa tas enggak sih, Nath?"

Nathan sedikit tertawa mendengarkannya. Ada kesenangan tersendiri melihat suara keras Starla.

"Iya nanti gue rapihin."

"Beneran?"

"Hmm."

Starla merasa puas jawaban Nathan. Cewek itu mulai memakan nasi goreng buatan Nathan. Abangnya itu paling terbaik versi dirinya. Semuanya Nathan yang mengurusnya, menjadikannya seperti Mama dan Papa. Walaupun cowok itu sering kali memarahinya ketika dirinya pulang terlambat. Setidaknya Starla lagi-lagi merasakan senang di khawatirkan seperti itu.

"Ada yang lebih cantik dari gue enggak Nath di sekolah lo?" tanya Starla tiba-tiba.

Setelah Nathan kehilangan perempuan yang bisa membuat Nathan jauh lebih hidup, rentang waktunya hampir satu tahun cowok itu kembali hidup berantakan, bermain sampai pagi atau ketika pulang wajah cowok itu jauh dari kata baik-baik saja. Starla khawatir, sangat khawatir.

Nathan terdiam sebentar. Bayangan kesayangannya yang kini telah meninggalkannya terlintas. Dia pergi, sangat jauh. Sampai-sampai Nathan tidak bisa menggapainya lagi.

"Ada."

Starla membulatkan matanya. Wajahnya kini antusias. Nathan itu selalu menyebutkan ; lo cantik La. Enggak ada yang lebih cantik dari lo.

BENUASTARLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang