17. SEMESTA BERKATA INI ALURNYA

8.9K 711 2.2K
                                    

Hi selamat datang dan selamat membaca part ini semoga suka ya! 💌⚘

Sebelum membaca ayo vote terlebih dulu dan tinggalkan komentar kalian untuk part ini🧁

Baca part sebelumnya dulu yuk kalau kalian lupa sama alurnya ⚘

Untuk dapetin notif aku update follow wattpad aku dulu ya! <3

Pelan-pelan ya bacanya! Jangan ada yang kelewat entah itu narasi atau pun dialognya oke?

• • •

17. Semesta Berkata Ini Alurnya.

Calvin terdiam. Tenaganya seolah hilang dan matanya sempat melebar kini pandangannya menurun ketika mendengar pertanyaan kasar dari teman yang ia kenal sejak masuk SMANSA. Ya, Milan. Temannya yang beberapa bulan ini kian menjauh.

Tangan Milan terhenti di udara ketika cowok itu berniat ingin memukul Benua untuk yang kedua kalinya. Napasnya memburu, tangannya turun perlahan, sedikit menyentak kerah seragam Benua lalu duduk dengan kasar di area rooftop SMANSA yang hanya beralaskan semen kasar. Milan masih berusaha meredam emosinya.

“Anak SMA SMANDA. Dia dikenal dengan perempuan pintar. Terakhir dia sempat membawa harum nama sekolahnya dengan juara olimpiade Bahasa Indonesia.”

Milan menunduk. Masih tidak mau menghadap Benua yang sudut bibirnya terluka karena ulah dirinya. Tangannya mengepal. “Gue pikir lo nantangin gue jangan pernah main-main sama Starla karena lo udah terbiasa nerima dia. Gue enggak masalah, gue terima lo bilang gue brengsek yang suka gonta-ganti cewek dan ngelarang gue main-main sama Starla karena lagi-lagi gue pikir lo beneran udah peduli sama dia.”

“Wa ... gue memang kenal sama dia baru sebentar. Tapi yang gue tahu dia punya banyak luka. Jangan tambahin dia satu luka besar lagi. Dia memang enggak pernah ngomong sama gue secara terang-terangan. Tapi, yang gue liat dia enggak pernah bohong saat dia natap lo lebih dari rasa kagum. Cara dia mau kenal jauh sama lo memang gangguin. Tapi, itu yang buktiin kalau dia buang jauh-jauh rasa malunya cuman demi lo.”

Benua tidak buka suara. Bukan terlalu terkejut ketika mendapat pukulan yang tiba-tiba, tetapi ada yang Benua ingin dengar secara jauh lagi.

Milan bangkit dan mendekati Benua yang sedari tadi diam. Tangannya kembali mencengkram kerah seragam sekolah Benua. Benua pun membalas tatapan Milan, kali ini bukan maksud menantang.

“Selesain secepatnya ... gue enggak mau Starla di omongin cewek yang enggak tahu malu karena berani deketin cowok yang udah punya pacar. Hubungan bacstreet lo sama Freya hebat banget sampai Starla bahkan temen-temen lo mikir kalau lo Benua kebanggan SMANSA yang setiap harinya pacaran sama buku udah dari lama punya pacar. Sengaja, ya? Seneng di deketin banyak cewek?”

“Freya tahu enggak kalau pacarnya ini ngelindungin Starla dari cowok brengsek kayak gue? Harusnya enggak perlu sejauh ini, ya, 'kan kalau memang lo cuman peduli sama Starla?”

Benua mengepalkan tangannya kuat-kuat tanpa sadar.

Milan menghempaskan Benua dengan kasar lalu pergi meninggakkan Calvin dan Benua. Milan sempat menendang pintu usang jalan keluar rooftop.

BENUASTARLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang