Selamat datang dan selamat membaca semoga suka sama part ini 🙆♀️
Sebelum membaca ayo vote terlebih dahulu dan jangan lupa tinggalkan komentar kalian ya untuk part ini 💌
Part ini sedikit panjang jadi baca pelan–pelan yaa jangan sampai ada yang kelewat 💗
● ● ●
"Menyukaimu adalah candu yang menyakitkan, tapi memilikimu adalah dongeng yang paling lucu."
8. Luka Yang Tumbuh Baru.
NATHAN memeriksa laci kamar Starla dengan hati-hati takut barang-barang kepunyaan Starla rusak atau berantakan. Cowok itu hanya memastikan inhaler kepunyaan Starla selalu ada di dalam laci. Dulu sekali Starla pernah terbangun dengan napas yang begitu sesak mengikat area rongga dadanya dan wajahnya sangat pucat. Mulai saat itu Nathan was–was takut kejadian itu terulang kembali.
Nathan selalu membelikan inhaler untuk Starla karna cowok itu tahu Adiknya itu selalu pelupa dan ceroboh ketika menyimpan sesuatu. Nathan beberapa kali berdecak melihat kecerobohan adiknya itu. Sangat membahayakan dirinya sendiri.
Mengingat kata ceroboh membuat Nathan teringat kepada seorang perempuan yang membuat hatinya terpecah belakangan ini. Perempuan itu mempunyai sifat seperti Starla, pikirnya. Perempuan yang selalu membuat perhatian Nathan teralihkan dan sering kali Nathan melihat Starla yang ada di dalam diri perempuan itu. Itu yang menjadi daya tarik penglihatan Nathan belakangan ini. Tetapi ada satu fakta yang harus ia terima ;
Perempuan yang pastinya tidak bisa menjadi miliknya.
Nathan mengusap wajahnya yang dengan kasar. Yang terpenting sekarang bukan untuk menyembuhkan hatinya. Ada satu yang lebih penting di hidupnya kali ini. Yaitu membahagiakan Starla. Jangan sampai adiknya itu kekurangan kasih sayang. Biarkan kasih sayang orang tua mereka yang hilang, Nathan sebisa mungkin menggantikannya. Walaupun dirinya tidak bisa mengelak bahwa Nathan juga ingin di sayang, ingin di perhatikan oleh kedua orang tua–nya.
Perhatiannya kini teralihkan oleh ponsel Starla yang berbunyi.
Lavinda Bee Florist : Halo Starla kamu baik-baik aja kan? Udah beberapa hari ini kamu enggak masuk. Kalau ada apa–apa kabarin aku segera ya?
****
"Dev suka musik?"
"Tau dari mana?"
"Maksudnya?"
"Tau dari mana aku suka musik?"
Starla merapatkan tubuhnya kepada besi jempatan yang berada di sisi kanan. Besi itu dingin karena angin malam berhembus dari arah selatan ke arah barat. Apalagi di segala sisi Starla tidak ada rumah atau bangunan lain. Hanya ada jembatan lurus penghubung danau. Rambut panjang Starla sampai tidak bisa berhenti bergerak karena angin yang menerpanya.
Starla mengetukkan jarinya ke besi itu menyebabkan suara bunyi yang kecil sebelum menjawab pertanyaan Devano.
"Seingat aku dalam sebulan ini kamu ajak aku nonton konser sampai tiga kali. Yang terakhir letaknya jauh banget karena kata kamu di sana ada penyanyi favorit kamu. Cuman di sana karena kata kamu penyanyi favorit kamu jarang terima konser kayak yang sering kamu tonton. Dari sana aku bisa nyimpulin kalau kamu suka musik. Memang apalagi kalau bukan suka sampai bela–belain ajak aku nonton konser se–jauh itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
BENUASTARLA
Teen Fiction[ BEBERAPA CHAPTER DI PRIVATE, FOLLOW SEBELUM MEMBACA! ] "Tentang aku dan kamu, yang tak akan pernah menjadi kita." Benua. ©copyright by NisaRahmahdanii