PROLOG

143K 9.2K 420
                                    

Di sebuah rumah yang terkesan mewah terlihat seorang wanita paruh baya yang duduk dengan anggun sambil mengotak-atik Ipad-nya.

Tap

Tap

Tap

Terdengar suara langkah kaki seseorang menuruni anak tangga. "Mah" panggil seorang pemuda tampan dari arah tangga.

Wanita yang dipanggil oleh pemuda tersebut sama sekali tak menoleh hingga membuat sang pemuda merasa jengkel.

Pemuda tersebut langsung menghampiri tempat wanita paruh baya yang tadi ia panggil mama itu berada. "Mah, Shaka manggil loh" ucapnya dengan sedikit kesal.

Wanita yang tadinya sibuk dengan iPad nya kini menoleh kearah sang putra semata wayangnya."hmm?" Setelah deheman pelan itu wanita yang memiliki nama
Lengkap Bilvia afseena mahatma itu kembali fokus kearah iPad nya.

"Ck, mah Shaka mau ngomong" ucapnya sembari mengambil paksa iPad dari genggaman bilvia. Bilvia yang melihat kelakuan putranya hanya merotasi kan matanya.

"Ngomong aja" setelah mendapatkan izin bicara dari ibunya, pemuda yang bernama Helga reashaka mahatma atau yang lebih sering dipanggil shaka itu segera duduk di samping ibunya.

"Mah Shaka mau pindah sekolah ke Jakarta" ungkap Shaka pada ibunya.
Bilvia yang mendengar ucapan putranya langsung menatap tajam sang putra.

"Ngapain kamu mau pindah ke sana hah?" Shaka yang mendengar pertanyaan dari ibunya hanya mendengus kesal. "Shaka cuma pengen aja mah, sekalian cari pengalaman kan" ucapnya dengan muka memelas.

"Gada pindah-pindahan kamu udah kelas 3 SMA bukannya belajar buat ujian malah mikirin pindah. Emangnya kamu bisa hidup sendiri di Jakarta tanpa mama sama papa?"

"Tentu aja Shaka bisa, di sini pun Shaka sering sendirian mama sama papa sering pergi ke luar kota, kalian selalu ninggalin Shaka sendiri dari kecil Shaka emang udah sendirian." Geram Shaka sambil mencoba menahan air matanya.

Bilvia yang mendengar semua perkataan Shaka menjadi bungkam. Ia lebih memilih pergi meninggalkan Shaka tanpa sepatah katapun. Shaka yang melihat kepergian ibunya hanya menghela nafas lalu bangkit dari duduknya meninggalkan ruang tamu.

"Uh capek-capek gue ngomong malah ga ditanggapin sama maklampir" monolog Shaka sembari menutup pintu kamarnya.

Setelah menutup pintu kamar Shaka langsung pergi ke meja belajarnya. "Gue kan pengen nyamperin raksa di Jakarta."

Shaka yang bosan hanya duduk-duduk saja langsung mengambil tasnya berniat mengambil ponselnya yang masih berada di dalam tas sekolahnya.

Tetapi perhatian Shaka langsung berpusat pada sebuah buku yang berada di tas tersebut. Shaka seakan melupakan tujuannya untuk mengambil ponselnya ia sekarang malah asik membaca buku novel yang berada di tasnya tadi.

"Si anjing pantesan tas gue berat tadi ternyata isi buku Segede gaban kek gini, tapi gapapa sih berkat ni buku gue jadi ada kegiatan buat ngisi kegabutan hidup ini" ucapnya sembari membaca novel yang berjudul 'my angel'.

"Protagonis ceweknya ngeharem njir, ini juga si xiel jadi laki kok irian banget dah sama protagonis cowoknya."

"Mampus si xiel dihajar kan Lo, siapa suruh jadi laki tolol banget jadi pengen tak ihhh" ucap Shaka yang sudah sangat gemas kepada salah satu tokoh antagonis yang bernama xiel.

Drtt.... Drrttt.... Drtt....

Tiba-tiba terdengar Suara ponsel dari arah ransel milik Shaka, Shaka yang mendengar ponselnya berdering pun segera mengambilnya lalu menekan icon hijau.

"Apaan si rak? Ganggu aja Lo" ucap Shaka pada si penelepon. Orang yang berada di seberang langsung cengengesan mendengar kalimat yang dilontarkan oleh Shaka padanya.

"Selow bro, gue cuma mau bilang kalo hari ini gue lagi di surabaya. Lo gamau temuin gue gitu?"  Tanya orang diseberang yang tak lain adalah raksa sahabat dari shaka.

"Jangan boong Lo njeng, gue lagi kaga mood buat ngeladenin omong kosong Lo"  ketus Shaka pada raksa. Raksa yang tau kalau sahabatnya tak mempercayai pun langsung memutuskan sambungan nya secara sepihak.

"Lah anjing dimatiin" heran Shaka sambil menatap ponselnya. Tak berselang lama ponsel Shaka kembali berdering kali ini bukan panggilan melainkan notifikasi pesan.

Shaka kembali mengambil ponselnya lalu membuka notif yang dikirim oleh raksa. Setelah melihat isi pesan tersebut, Shaka langsung mengambil jaketnya lalu berlari keluar kamar.

Setelah sampai di garasi Shaka langsung menaiki motornya karena terlalu terburu-buru Shaka bahkan lupa memakai helm untuk melindungi kepalanya.

Di tengah jalan raya Shaka melajukan motornya dengan kecepatan tinggi beruntungnya jalanan sedang sepi sehingga membuat Shaka memudahkan menjalankan aksi kebut-kebutan nya.

Saat sedang asik mengegas motornya dengan kecepatan tinggi tiba-tiba sebuah truk mundur secara perlahan di depan Shaka sehingga membuat Shaka langsung membelokkan stangnya ke kanan.

Mungkin kesialan sedang ada pada diri Shaka sekarang, buktinya Shaka yang sudah membelokkan stangnya untuk menghindari truk tadi tiba-tiba ditabrak oleh truk lain dari depan.

Motor Shaka langsung terpental jauh dan tubuh Shaka terseret truk yang menabrak nya tadi, perlahan Shaka menutup matanya ketika merasakan sakit yang amat mematikan.

Become the Antagonist °xiel° (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang