Become the Antagonist °xiel° (Tamat)

12

Sekarang xiel sudah telanjang bulat, semua pakaiannya sudah tak berbentuk lagi akibat ulah arsen.

"Arsen Lo mau apain gue anjing" teriak xiel sambil menatap penuh permusuhan kearah arsen. Arsen hanya tersenyum tipis lalu segera mendudukkan dirinya di atas badan xiel.

"Gue udah kecolongan kemarin" bisik arsen di samping telinga xiel. Xiel seketika merinding ketika mendengar suara berat dari arsen. Jujur saat ini ia takut antagonis di atasnya ini melakukan hal yang tidak-tidak Padanya.

"Lo ngomong apaan sih bangsat? Turun Lo anjing!! Badan Lo berat" teriak xiel, arsen seakan tuli bukannya turun dia malah merebahkan tubuhnya di atas tubuh xiel.

"Xiel" gumam arsen lalu segera mencium bibir xiel dengan kasar, xiel terus saja memberontak ini sudah yang kedua kalinya dia dicium paksa oleh orang lain.

Arsen yang merasakan tubuh xiel terus memberontak menjadi emosi, ia tak segan-segan mengigit bibir bawah xiel dengan keras hingga mengeluarkan darah segar.

"Anjing!anjing!anjing! Punya dosa apa gue dulu perasaan gue ga pernah ambil keperawanan anak cewek terus kenapa sekarang gue ada diposisi ini, apa iya karena gue pernah ngintip nyokap pas mandi? Tapi kan waktu ntu gue masih kecil bangsat" batin xiel mempertanyakan apakah ini karmanya.

Puas dengan bibir manis xiel,arsen beralih kebawah ia menciumi leher jenjang xiel sampai muncul tanda bekas ciuman yang berwarna merah keunguan.

"Sen, gue mohon stop" ucap xiel mencoba melepaskan diri dari arsen. Arsen menyudahi kegiatannya yang menghisap leher serta dada milik xiel ia kini menatap intens kearah pemuda di bawahnya itu.

"Kalo gue berenti apa Lo bakal jadi milik gue?" Tanya arsen dengan lembut, xiel yang mendengar itu hanya bisa memaki lewat batin ia takut arsen akan benar-benar melakukan aksinya jika ia memaki pemuda itu secara langsung.

"Iya, gue bakal jadi milik lo, tapi boong hayukk!!" Ucapnya dengan kalimat diakhir yang hanya diucapkan dalam hati.

"Boong" xiel yang mendengar itu mengernyitkan dahinya, "kok Lo tau?" Tanya xiel sambil menatap arsen dengan polos.

Arsen hanya tersenyum tipis, tanpa aba-aba dia langsung mengelus pelan kejantanan xiel lalu beralih mengocoknya.

"Ahmmmpp, kasi aba-aba dong anjing kalo mau nyentuh" teriaknya sambil sedikit mendesah.

Arsen terus mengocok kejantanan xiel, sedangkan xiel terlihat membungkam mulutnya sendiri agar tak mengeluarkan desahan yang mana akan membuat arsen semakin bernafsu.

Arsen memberhentikan kegiatannya lalu mengangkat badan xiel dan menidurkan lagi dengan keadaan berbalik, sebenarnya ia sedikit kesusahan melakukan itu karena tempat yang benar-benar sempit, salahkan dirinya yang melakukan hal tak senonoh di dalam mobil.

"Arsen Lo mau ngapain anjing" teriak xiel ketika arsen membuka resleting celananya. "Diem" ucap arsen dengan nada dingin. Arsen mengelus hole xiel secara perlahan dirinya memasukkan dua jari sekaligus kedalam hole milik xiel.

"Akhh" teriak xiel ketika merasakan jari milik arsen memasuki hole nya. Arsen tersenyum smirk dia mengocok jarinya di hole xiel yang membuat xiel tak mampu lagi menahan desahannya.

"Hmmppp, ahhhh~" arsen yang mendengar desahan nikmat dari xiel tersenyum lebar dirinya mengeluarkan jari miliknya lalu beralih memegang kejantanan miliknya.

"A-arsen" lirih xiel ketika melihat arsen yang sudah siap akan memasukkan kebanggaannya kedalam hole milik xiel.

Arsen menempelkan miliknya di hole xiel tetapi ia tak memasukkannya, ia hanya sedikit menggesekkan miliknya di kulit putih xiel.

"Hari ini gue masih bisa tahan" ucap arsen sembari meremas kuat kejantanan milik xiel. "Aman, akhirnya gue aman ga kebayang gimana sakitnya kalo penis arsen masuk ke hole gue, mana gede gitu lagi tapi gue jadi pengen coba" batin xiel, xiel yang merasa mengada-ngada langsung menggelengkan kepalanya.

"Udah untung selamat Lo malah bilang pengen" batinnya lagi. Jujur sekarang xiel merasa sange, entah kenapa ia ingin melanjutkannya.