11

57.5K 6.5K 175
                                    

"xiel" gumam orang yang mengebrak meja xiel tadi. "Lo tau nama gue?" Tanya xiel ketika namanya disebut oleh orang yang berdiri di depannya ini, orang itu hanya mengangguk sebagai jawaban.


"Lo orang yang di parkiran kan? Yang  ngatain gue ga menarik? Ngaku Lo anjing!" Ucap xiel sembari berdiri dari duduknya.


Pemuda yang berdiri di depan xiel terlihat tak berminat untuk menjawab pertanyaan xiel. "Lo mabuk?" Tanya pemuda itu sembari menatap botol wine yang sudah habis setengah.


"Eh jawab dulu pertanyaan gue anjing!" Kesal xiel ketika pemuda itu malah balik bertanya padanya, pemuda itu hanya membalas xiel dengan deheman.


Xiel terlihat menyeringai mendengar deheman dari pemuda tersebut lalu ia membuka dua kancing baju kameja sehingga dadanya terlihat dengan jelas.


"Sekarang gue udah menarik belum?" Tanya xiel sambil menaik turunkan alisnya. Pemuda yang diketahui bernama arsen arkatama tersebut terlihat menelan ludahnya dengan kasar.


"I-iya Lo udah menarik" ucapnya dengan pandangan yang masih setia menatap dada milik pemuda manis di depannya itu.


Xiel tersenyum bangga mendengar ucapan dari arsen, lalu ia menepuk bahu Arsen pelan sebelum berlalu pergi meninggalkan Arsen yang masih setia berdiri disana.


Xiel pergi ke toilet setelah dari toilet xiel memutuskan untuk pulang kerumah, sepertinya suasana hati xiel sedang bagus sehingga ia terus saja tersenyum manis di perjalanan menuju ke tempat parkir.


Senyum manis yang menghiasi wajahnya kini luntur ketika ia melihat ban motornya bocor.

"Anjing, perasaan tadi baik-baik aja deh" ucapnya sembari memeriksa ban yang bocor. "Sial kalo kek gini gue pulang naik apa? Mana udah malem gini lagi" gumamnya ketika melihat jam yang dipakainya, jarum jam sudah menunjukkan pukul 00.21.


Saat sedang tenggelam pada pikirannya tiba-tiba xiel merasakan seseorang menepuk bahunya, ia segera menoleh untuk melihat orang tersebut.

"Kenapa?" Tanya orang yang menepuk bahu xiel ketika melihat wajah masam xiel. Xiel mendengus kesal, lagi dan lagi pemuda ini selalu saja mengagetkan nya.

"Tu liat ban motor gue bocor" ujarnya sembari menunjuk ban motor yang bocor dengan bibir yang sedikit dimajukan.


Pemuda tersebut yang tak lain adalah Arsen hanya terkekeh melihat pemuda di hadapannya ini. "Ketawa lo pas gue kena sial" kesal xiel ketika melihat kekehan dari arsen.


"Btw nama Lo siapa? Gue numpang pulang sama lo yak" arsen yang mendengar itu diam-diam menyeringai. "Nama gue arsen, bukannya Lo udah kenal sama gue?" Tanya arsen ketika xiel menanyakan namanya.


"Gue ilang ingatan" bohongnya. Arsen lalu menganggukkan kepalanya tanda mengerti. "Boleh ga ni?" Ketus xiel sambil menatap tajam kearah arsen, lagi-lagi arsen hanya menganggukkan kepalanya.


Beruntung sekali arsen membawa mobil sekarang, sehingga xiel bisa sekalian numpang tidur di mobilnya arsen. "Arsen si antagonis utama, gue ga perlu takut ataupun ngehindar dari dia, seinget gue xiel ga pernah ada masalah sama ni orang" batin xiel sambil memejamkan matanya siap untuk mendatangi alam mimpi.


Xiel merasa terusik saat dirinya merasakan mobil yang sedang ia tumpangi berhenti namun dia merasa bodoamat lalu mencoba untuk fokus tidur kembali, belum sempat ia masuk ke alam mimpi tiba-tiba tubuhnya serasa diangkat lalu dibanting oleh seseorang.


Xiel yang merasakan sakit pada bagian punggungnya langsung membuka matanya ia melihat wajah arsen yang begitu dekat dengannya sekarang. "Arsen Lo kenapa main banting-banting badan gue anjing" kesal xiel lalu segera akan bangkit namun pergerakan langsung dikunci oleh Arsen yang sudah mengukungnya dari atas.


"Sen" lirih xiel ketika melihat arsen mengambil sebuah dasi, arsen tak menghiraukan xiel, ia kini sedang fokus mengikat kedua tangan  xiel menggunakan dasi yang ia pegang.


"Arsen Lo mau ngapain anjing?!" Teriakan xiel menggema di dalam mobil tersebut namun arsen masih tak memperdulikan xiel, lalu dengan kasar arsen merobek pakaian yang digunakan oleh xiel.


Become the Antagonist °xiel° (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang