15

52K 5.4K 48
                                    

Setelah kejadian tadi xiel memutuskan untuk pergi dari rumahnya, sekarang ia sedang duduk santai di sebuah taman kota.

"Gue pikir punya sodara enak tapi ternyata sama aja bahkan rasanya lebih anjing, mending jadi anak tunggal aja gue" gumam xiel sembari menyenderkan badannya di senderen kursi lalu memejamkan mata secara perlahan.

"Orang tua gue disini wujud nya kek mana ya?" Xiel menghela nafasnya lalu menatap sendu kearah depan, dimana disana terlihat seorang anak kecil yang sedang bermain bersama kedua orang tuanya.

"Mama sama papa kangen Shaka ga? Kalian nangis ga pas tau Shaka kecelakaan?" Tanpa sadar xiel meneteskan air matanya. "Shaka kangen, Shaka pengen pulang" ucap xiel yang kini sudah tak tahan membendung air matanya lagi.

"Loh xiel?" Mendengar namanya disebut xiel mendongakkan kepalanya untuk melihat siapa yang memanggilnya.

"Lo siapa" tanya xiel ketika melihat dua orang wanita berdiri di depannya. "Hah? Maksud kamu apa nanya kek gitu?" Bukannya menjawab salah satu wanita itu malah balik bertanya.

Wanita dengan kulit putih bersih, rambut lurus sebahu, bibirnya yang tipis nan merah alami dan jangan lupakan bulu matanya yang lentik, "sempurna" kalimat itulah yang cocok untuk wanita di depannya ini.

"Kamu ada masalah? Kenapa nangis?" Tanya wanita itu lagi sembari mengusap pipi xiel dengan lembut, xiel yang diperlakukan seperti itu langsung menepis tangan wanita tersebut dengan kasar.

Melihat perlakuan kasar xiel teman dari wanita cantik itu langsung menampar pipi kiri xiel dengan sangat keras.

PLAKK!!

Xiel memegangi pipinya yang terasa panas, baru kali ini ia mendapat perlakuan seperti ini, xiel benar-benar murka sekarang. Rahangnya mengeras menandakan ia menahan amarah, ingatkan dirinya bahwa saat ini dia berada di tempat umum.

"Ra, udah! Kamu ngapain nampar xiel?" Ujar wanita cantik tadi dengan lembut. Xiel yang mendengar itu terlihat tak berminat dengan drama yang melibatkan dirinya itu, saat hendak pergi wanita yang menamparnya tadi malah memancing emosinya.

"Mau kabur setelah kasar sama cewek?" Ucap wanita berambut panjang dan postur tubuh yang tinggi, wanita itu tak lain adalah pelaku penamparan tadi.

Xiel masih menahan emosinya, kasar terhadap wanita katanya? Apakah dua orang di hadapannya ini gila? Pikir saja orang mana yang mau wajahnya asal disentuh oleh orang yang tak dikenal.

Xiel segera berjalan pergi dari sana ia tak memperdulikan tatapan tak suka dari wanita berambut panjang, sebelum pergi tak lupa juga ia menabrak bahu milik wanita cantik tadi dengan sedikit keras sehingga membuat sang empu jatuh terduduk di tanah.

"XIEL!!" Teriak wanita berambut panjang menatap tajam kearah xiel, xiel hanya menampilkan smirknya ia terlihat tak peduli dengan orang-orang sekitar yang sudah memusatkan perhatian mereka padanya karena teriakan dari wanita di depannya itu.

°

°

°

Brukk!!!

Semua orang yang berada di ruang tengah sontak menoleh kearah suara pintu yang dibuka dengan kasar.

"Kasar banget Lo cil" ucap Rei ketika melihat xiel beridiri di ambang pintu. "Serah gue lah nyet" ketus xiel seraya berjalan menuju kamarnya dengan wajah datar.

"Kenapa tu adek Lo?" Tanya Gerald pada ren, "pms kali" jawab ren dengan singkat. Mendengar jawaban ren Gerald dan Rei sontak menatap satu sama lain.

"Cowok bisa pms?" Gerald hanya mengendikkan bahu, tak tahu. "Pake daun pisang biar kaga ngerembes keluar" ucap agres tiba-tiba.

"Orang-orang mah pada pake softlens" celetuk Rei, "softek anjing softek, sejak kapan jadi softlens" ngegas Gerald yang diiringi tawa dari teman-temannya.

"Ya itu dah apa namanya gue gatau" ucap Rei dengan malas. "Udah woy, kita laki ngapain bahas begituan" ujar varo.

Setelah perkataan varo mereka semua mengangguk dan mulai membahas hal lainnya.










Disini gue mau ngenalin nama tokoh-tokohnya dulu.

° Zavian yezexiel andara (xiel)
°afreen razgav Andara (ren)
° lergan pirdander Andara (lergan)

° Helga reashaka mahatma (tubuh xiel di dunia nyata)
°Dario agnibrata mahatma (papa xiel di dunia nyata)
°Bilvia afseena mahatma (mama xiel di dunia nyata)

°cavaro fasander Erlangga (varo)
°agres georino Alexander ( agres)
°aziel Gerald Gibson (Gerald)
°prince  Rei Wiliam (Rei)

°arsen arkatama (arsen)
°xavier Zayn Albert (Xavi)
°fathan malverino (Fathan)

Become the Antagonist °xiel° (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang