Shaka sekarang kita panggil xiel ya biar gampang.
Xiel kini tengah duduk sambil menatap kakaknya yang sedang mengemasi barang-barangnya. Xiel sudah diizinkan untuk pulang karena keadaannya sudah benar-benar baik.
"Bang orang tua kita mana sih? Dari kemaren kok ga keliatan" tanya xiel pada ren. "Mereka lagi di luar negeri" sahut ren tanpa menoleh kearah xiel.
"Tapi kan anaknya lagi dirawat di rumah sakit bang, masak ga dijenguk sih?" Monolog xiel sambil melengkungkan bibirnya kebawah, ren yang melihat itu hanya bisa menahan gemas.
"Mereka gatau kalo Lo dirawat"ucap ren, masih pada kegiatannya. "Lah kok Lo ga bilang sih kalo anaknya yang ganteng ini lagi dirawat?" Tanya xiel dengan pd nya.
"Ck, kalo ditanya alasannya Lo dirawat gue harus bilang apa?" Ketus ren pada xiel. "Emang kenapa gue bisa dirawat?" Tanya xiel pada ren dengan wajah penasaran.
"Lo lupa? Lo ga sengaja jatuh dari tangga sekolah karna kejar-kejaran sama Rei dkk sehabis Lo gangguin acha" xiel yang mendengar itu hanya tersenyum kikuk.
"Anjir masuk rumah sakit cuma gara-gara cewe, malu bet gue" batinnya.
"Ayok pulang" ajak ren ketika sudah selesai membereskan barang-barangnya, xiel hanya mengangguk lalu mengikuti sang kakak dari belakang.
Saat perjalanan pulang hanya ada keheningan tak ada yang mau membuka pembicaraan hingga akhirnya mobil yang diduduki oleh ren dan xiel berhenti di depan pekarangan rumah mewah.
Ren segera turun dari mobil begitu juga dengan xiel. "Anjir gede bener ni rumah emang ya rumah di dunia novel bukan kaleng-kaleng gue aja yang merupakan anak tunggal kaya raya belum tentu bisa bikin rumah kek gini walaupun udah ngehabisin warisan orangtua" batin xiel sambil menatap kearah rumah mewah didepannya.
Ren yang menyadari bahwa adiknya masih melamun langsung memukul pelan punggung xiel. "Ngapain ngelamun yuk masuk" ajak ren sembari berjalan mendahului xiel.
Setelah berada di ruang tengah terlihat xiel yang masih menatap isi rumah itu dengan terkagum-kagum. "Lo istirahat gih" ucap ren sembari berjalan menaiki tangga.
"Gue istirahat disini?" Tanya xiel yang melihat ren berjalan meninggalkannya. Ren yang ingat bahwa ingatan adiknya itu sedang bermasalah langsung berbalik kearah xiel dan langsung menggendongnya ala koala menuju kamar.
"Si bangsat apa-apaan Lo main gendong-gendong gue" rontak xiel namun nihil ren masih saja berjalan sambil menggendongnya tanpa merasa ada masalah saat xiel memberontak.
Saat mereka sampai di depan suatu pintu kamar ren langsung menurunkan xiel lalu menyuruhnya masuk. "Ini kamar Lo masuk sana" ucapnya lalu segera pergi dari sana.
Xiel langsung masuk ke kamarnya, ia menutup kembali pintu kamar lalu berlari kecil kearah kasur untuk merebahkan dirinya. "Kalo gue jatuh karna kejar-kejaran sama para protagonis cuma gara-gara cewe yang ga lain adalah tokoh utama perempuan berarti alur ni novel baru berada di tengah-tengah" gumamnya.
"Ck, berarti si xiel udah banyak buat onar dong? Nasib-nasib" monolog xiel sembari mengelus-elus dadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Become the Antagonist °xiel° (Tamat)
FantasyShaka, pemuda berusia 18 tahun tiba-tiba jiwanya berpindah pada salah satu tokoh antagonis dalam novel. Sebelum mengalami kecelakaan Shaka sempat membaca sebuah novel yang berjudul 'my angel'. Hingga saat kecelakaan itu terjadi tiba-tiba dirinya ter...