24

42.8K 4.5K 137
                                    

Xiel nampak lega saat kedua sahabatnya itu mempercayai dirinya, awalnya mereka sama sekali tak percaya dengan ucapan Xiel tetapi Xiel tak menyerah untuk membuktikan bahwa dia memang bukan Xiel tetapi Shaka.

Xiel sebenarnya sedikit tak tega saat mengatakan bahwa mereka hanya tokoh Novel yang dibuat oleh penulis dan mereka semua tak nyata, tetapi itulah faktanya ia harus mengatakan fakta itu meski menyakitkan.

"Yaudah Xiel eum maksud gue Shaka Lo mau pulang atau gimana?" Tanya Fathan pada Xiel.

"Lo panggil gue Xiel aja, lagian gue udah terbiasa dipanggil kek gitu" ucap Xiel yang langsung dibalas gelengan oleh kedua sahabatnya.

"Xiel udah gada, disini kita mau temenan sama lo sebagai Shaka bukan Xiel" mendengar ucapan Xavi, Xiel merasa lega karena dirinya masih diterima disini sebagai Shaka.

"Tapi gapapa ni gue numpang di tubuh temen kalian?" Tanya Xiel sambil menatap kedua sahabatnya dengan ragu.

"Gapapa asalnya jangan Lo pake ngelonte kasian temen gue yang merupakan badboy malah digagahi sama cowok" Xiel yang mendengar itu hanya tertawa canggung, ngelonte katanya? Apakah dia semurahan itu.

"Gedean yang Arsen apa Varoo Xiel?" Tanya Xavi tiba-tiba yang membuat Xiel tersedak air ludahnya sendiri.

"Lo nanya nya gitu banget anjing" geram Fathan sambil menutup mulut Xavi dengan tangannya.

"Lo liat aja sendiri biar tau besaran yang mana" ucap Xiel acuh tak acuh. Fathan dan Xavi yang mendengar balasan dari Xiel hanya menjatuhkan rahangnya, tak percaya.

"Lo yakin mau jadi uke?" Xiel yang mendengar itu langsung menatap Xavi dengan sengit.

"Mata Lo uke, gue mah seme anjing mana cocok gue jadi uke" ucap Xiel yang membuat Xavi beserta Fathan menahan tawanya, tidak cocok katanya padahal ia selalu berada dibawah saat melakukannya di ranjang.

"Iye dah terserah uke mau ngomong apa" ujar Fathan yang langsung mendapat jambakan maut dari Xiel.

"Uke, Uke Mulu lo. Gue tusuk bool Lo mampus ntar" Xavi yang mendengar itu tak dapat lagi menahan tawanya, ia langsung saja tertawa sangat keras mendengar ucapan dari Xiel.

"Sok-sok an mau nusuk bool orang, ngaca bego tiap hari Lo yang ditusuk" Xiel yang mendengar itu langsung melepaskan tangannya dari rambut Fathan.

"Au ah anjing ngambek gue" ucapnya lalu segera pergi dengan kaki yang dihentak-hentakkan dan jangan lupakan bibirnya yang mengerucut serta keningnya yang ia kerutkan benar-benar menambah kesan keimutan dirinya.

"Pesona seorang uke memang beda" ucap Fathan yang diangguki oleh Xavi.

°

°

°

"Bangsat Uke katanya, mau taruh dimana muka ganteng gue ini" gumamnya sembari duduk dibawah pohon rindang yang berada di tepi jalan.

"Ga boleh ni gue gaboleh jadi pihak bawah terus, pokoknya gue harus jadi pihak atas" lanjutnya sembari menyemangati diri sendiri untuk menjadi pihak atas.

Tuk!!

Seseorang menepuk punggung Xiel dengan lembut, Xiel langsung menoleh ke belakang untuk melihat si pelaku.

"Kamu tersesat?" Tanya seorang pemuda jangkung pada xiel, Xiel hanya menggelengkan kepalanya ia masih terpaku pada sosok pemuda di depannya itu, sangat tampan pikir Xiel.

"Hey" panggil pemuda tersebut sambil melambai-lambaikan tangannya di depan wajah Xiel.

"Ya kak?" Pemuda itu tersenyum tatkala Xiel memanggilnya dengan embel-embel kakak.

"Ngapain disini?" Tanya pemuda itu dengan lembut, "ga ngapa-ngapain" balas Xiel dengan wajah yang dihiasi oleh senyum manisnya.

"Nama kamu siapa?" Tanya pemuda itu. "Xiel kak" pemuda tersebut hanya menganggukkan kepalanya.

"Nama kakak siapa?" Tanya Xiel,
"Jeffan" 'refalga Erlangga'  jawab pemuda tersebut dengan kalimat terakhir yang hanya diucapkan di dalam hatinya.

"Kamu ga sekolah?" Xiel hanya menggelengkan kepalanya kemudian beralih menatap pemuda yang bernama Jeffan tersebut.

"Kak Jeff gimana?"

"Kakak sekolah diluar negeri jadi sekarang kalo kakak disini berarti engga dong" Xiel mengangguk-anggukkan kepalanya tanda mengerti.

"XIEL" Xiel dan Jeffan kompak menoleh ke asal suara yang meneriaki nama Xiel.

Dapat mereka lihat seorang pemuda yang masih memakai seragam sekolahnya berlari kearah mereka.

"Kenapa Ar?" Tanya Xiel ketika pemuda tersebut telah berdiri di depan mereka, Arsen yang baru saja sampai terlihat memperhatikan seseorang yang berada di samping Xiel.

"Dia siapa?" Xiel yang tak mengerti langsung mengikuti arah pandang Arsen, ternyata yang Arsen maksud adalah Jeffan.

"Dia kak Jeffan" Arsen yang mendengar itu langsung menatap Jeffan dengan penuh selidik lalu ia menarik tangan Xiel untuk ikut bersamanya.

"E-eh mau kemana?" Arsen tak menjawab ia terus saja menarik Xiel meninggalkan Jeffan yang masih menatap mereka dengan datar.

"Masuk" Xiel yang disuruh masuk ke salah satu bilik toilet yang berada di pom bensin langsung mengernyitkan dahinya.

"Masuk" ucap Arsen sekali lagi yang langsung dituruti oleh Xiel.







Hari ini aku up banyak tapi besok aku ga update karna ada urusan 🙏🙏

Become the Antagonist °xiel° (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang