Tuk!!
"Akhh apaan sih anjing" teriak Arsen ketika kepalanya dipukul dengan sangat keras oleh Varoo.
"Lo ngapain pindah kesini?" Arsen yang ditanya hanya merotasikan matanya, mau ia pindah kemana pun itu urusannya kenapa Varoo tiba-tiba ikut campur begini pikirnya.
"Mau jagain aya-" belum sempat melanjutkan ucapannya, Varoo lebih dulu memukul kepala Arsen sehingga sang empu tersungkur di lantai.
"Perasaan cuma gue elus doang dah" gumam varoo ketika melihat arsen asik duduk di lantai.
"Mata Lo yang elus anjing, mau pecah ni pala gue" Varoo tak peduli ia lebih memilih menghampiri seorang pemuda yang baru saja memasuki gerbang sekolah.
Arsen yang melihat pemuda itu langsung berdiri lalu berlari mengikuti varoo.
"Duar" teriak Arsen sembari mendorong tubuh Varoo. Shaka yang melihat kedua pemuda itu tersungkur dengan posisi Arsen diatas punggung Varoo hanya menatap mereka dengan malas.
"Pala lo duar-duar, Lo kira balon pecah apa Sampek bunyi duar" ucapnya lalu segera pergi dari sana.
Varoo langsung mendorong tubuh Arsen yang berada diatasnya, "Lo ngapain sih" kesal Varoo karena pemuda disampingnya itu terus saja menganggu waktunya ketika bersama Shaka.
"Ngelonte" ketus Arsen lalu langsung pergi dari sana, ingin sekali rasanya varoo menenggelamkan Arsen.
°
°
°
Shaka menghela nafasnya, sekolah tanpa raksa memang rasanya begitu sepi ia bahkan tak tahu harus melakukan apa disekolah tanpa sahabatnya itu.
"Kantin ka" ajak Varoo yang hanya diangguki oleh Shaka, belum sempat mereka berdiri dari duduknya, Arsen sudah datang kemeja mereka dengan membawa berbagai jenis makanan.
"Nih makan" ucap Arsen dengan lembut sembari menaruh semua makanan yang ia bawa di meja Shaka.
Varoo yang melihat kehadiran Arsen langsung menatap sinis pemuda itu, besok-besok ia akan membuat larangan bagi adik kelas agar tak masuk ke kelas mereka.
Karena memang Arsen sekarang masih kelas 2, sedangkan Varoo entah kenapa dirinya bisa berada di kelas 3.
Shaka sendiri memang sudah terbiasa dengan kelakuan keduanya, mereka sangat sulit akur apalagi saat tak ada dia.
"Ka, suapin gue dong" ucap Arsen sembari menunjuk mie ayam, belum sempat Shaka mengambil mie tersebut Varoo lebih dulu memakan mie itu dengan lahap tanpa sisa.
Arsen yang melihat itu hanya cengo, ada apa dengan varoo pikirnya. "Yaudah itu aja" tunjuk Arsen lagi kearah brownis keju, sama seperti tadi Varoo dengan cepat mengambil lalu memakan brownis itu sampai habis.
Shaka menjatuhkan rahang bawahnya, apakah Varoo Selapar itu pikirnya. "Nih minum" ucap Shaka sembari menyodorkan sebotol air putih kepada Varoo namun dengan cepat Arsen merebutnya dari tangan Shaka.
"Pelan-pelan Ar" peringat Shaka ketika melihat arsen begitu buru-buru menghabiskan air minumnya.
"Uhuk a- uhuk air!" Ucap varoo yang kini terlihat tak baik-baik saja, Shaka yang mendengar itu langsung kelimpungan masalahnya hanya ada sebotol air dan itupun sudah dihabiskan oleh Arsen.
Arsen yang melihat varoo hanya tersenyum tipis tanpa berniat mencarikan pemuda itu air. Varoo bangkit dari duduknya, lalu segera menarik tangan Shaka agar mendekat kearahnya.
Setelah hanya berjarak beberapa cm, Varoo langsung saja memegang tengkuk leher Shaka dan mencium bibir pemuda itu, Shaka pun hanya membalas ciuman yang diberikan oleh Varoo hingga menjadi sebuah lumatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Become the Antagonist °xiel° (Tamat)
FantasiaShaka, pemuda berusia 18 tahun tiba-tiba jiwanya berpindah pada salah satu tokoh antagonis dalam novel. Sebelum mengalami kecelakaan Shaka sempat membaca sebuah novel yang berjudul 'my angel'. Hingga saat kecelakaan itu terjadi tiba-tiba dirinya ter...