"gimana? Lo udah balik?" Ucap seorang pemuda yang kini tengah berdiri di samping makam Xiel.
"Gue gatau kalo kematian Lo ternyata bakal setragis ini, padahal udah gue coba mempermudah nya kemaren tapi Lo cuma luka ringan doang" imbuh pemuda itu.
"Gue harap Lo ga dendam sama gue ka"
"Di dunia novel ini gue yang bakal jadi tokoh utama" ucap pemuda itu diiringi dengan smirknya.
"Gue Deandra Rajevan tokoh utama dari novel my angel gue bakal dapetin semua yang gue mau disini, mulai dari Arsen, dua sahabat Lo sampai keluarga Lo juga" Andra, orang yang telah menabrak Xiel 2 hari yang lalu kini telah mencapai tujuannya.
Xiel yang ia harapkan untuk menghilang dari dunia ini benar terjadi, meski ia gagal membunuh Xiel tetapi pada akhirnya Xiel tetap mati walaupun bukan ditangannya.
Andra berniat mengucapkan terimakasih kepada refalga karena telah mengirim Xiel ke akhirat.
°
°
°
Jam menunjukkan pukul 3 sore, Varoo pemuda yang baru saja sadar dari pingsannya langsung melesat pergi ke makam Xiel.
Ia duduk disamping makam Xiel sembari menaburkan bunga diatas makamnya. "Gue udah denger semuanya" gumam Varoo.
"Katanya nama Lo Shaka ya? Lo dari dunia lain, gimana? Apa sekarang Lo udah balik ke dunia Lo? Pasti susah banget ya buat Lo selama ini? hidup Lo pasti berat banget tapi sekarang Lo udah bahagia kan?" Setetes air mata jatuh ke pipi mulus Varoo.
"Maafin gue, kalo aja gue ga deketin Lo pasti sekarang Lo masih disini" Varoo tak dapat lagi membendung air matanya.
"Xiel!! Kenapa ga jawab?" Ucap Varoo sembari memukul-mukul tanah tempat ia duduk.
Seorang pemuda yang melihat keadaan Varoo hanya tersenyum tipis, mata pemuda itu terlihat sembab akibat menangis sedari tadi.
Pemuda itu ingin menghampiri makam Xiel namun melihat varoo yang seperti itu ia urungkan niatnya.
Pemuda yang tak lain adalah Arsen langsung saja berbalik dan pergi dari sana. Ia sudah sedari pagi duduk dibawah pohon dekat makam Xiel sembari menatap kosong kearah makam Xiel.
Ia juga tadi mendengar apa yang diucapkan oleh Andra, Arsen sama sekali tak menyangka bahwa Andra akan berbuat seperti itu.
Arsen telah sampai diatas gedung apartemennya sekarang, ia beberapa kali mengusap air matanya dengan kasar.
Arsen melangkahkan kakinya menuju sisi gedung, ia menatap kebawah dimana terlihat beberapa orang sedang berlalu lalang.
"Lo mau jadi tokoh utama kan? Gue ga peduli ndra, silahkan jadi tokoh utama tanpa pemeran antagonis kek gue" gumam arsen lalu menutup matanya dan mulai melompat dari atas gedung.
Sebelum benar-benar jatuh Arsen tersenyum lebar ketika mengingat wajah manis Xiel.
Satu harapannya semoga dikehidupan selanjutnya ia bisa bertemu kembali dengan pemuda manis itu.
°
°
°
Varoo mengigit bibir bawahnya sampai berdarah, ia mati-matian menahan tangis di hadapan makam Xiel.
Varoo tersenyum lebar lalu mengelus gundukan tanah di depannya.
"Di kehidupan selanjutnya gue pengen ketemu lagi sama lo" ucapnya sebelum menutup mata untuk selamanya.
Varoo benar-benar seperti kehilangan akal saat ia tahu bahwa orang yang dicintainya telah pergi untuk selamanya, saat sampai dirumah entah karena dorongan apa Varoo dengan sengaja meminum racun yang berada di kamar refalga.
Mungkin baru sekarang racun itu benar-benar bekerja, jika ada orang yang melihatnya pasti akan mengira bahwa Varoo tertidur disamping makam Xiel sembari memeluk gundukan tanah tersebut.
Tepat sehari setelah Xiel dimakamkan, dua pemuda yang merupakan tokoh penting di dalam novel kini juga telah ikut pergi.
Sang protagonis dan antagonis pria pergi menyusul pemuda manis yang selama ini selalu menghiasi hidup mereka.
°
°
°
Kabar tentang kematian Arsen membuat Andra frustasi, bagaimana bisa pemuda itu malah memilih untuk bunuh diri setelah kematian Xiel.
Bukan ini yang ia harapkan, ini sama sekali tak berjalan sesuai dengan rencananya setelah kabar kematian dari Arsen tiba-tiba ia mendengar kabar kematian dari Varoo.
Ini benar-benar sudah melenceng, seharusnya setelah Xiel mati Arsen maupun Varoo akan move on dan berpaling padanya.
Jika seperti ini sia-sia sudah rencananya, Xiel mau hidup atau mati sekalipun tetap saja selalu menjadi penghambat baginya.
Andra benar-benar membenci Xiel, rasanya jika hanya kematian belum cukup untuk melampiaskan rasa kesalnya pada Xiel.
"Arghhhh" teriak Andra sambil membanting apapun yang ada di dekatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Become the Antagonist °xiel° (Tamat)
FantasyShaka, pemuda berusia 18 tahun tiba-tiba jiwanya berpindah pada salah satu tokoh antagonis dalam novel. Sebelum mengalami kecelakaan Shaka sempat membaca sebuah novel yang berjudul 'my angel'. Hingga saat kecelakaan itu terjadi tiba-tiba dirinya ter...