Ren dan Xiel kini berada di gudang, keduanya tidak diizinkan untuk tidur di kamar mereka oleh Jevgas.
Xiel yang melihat ada cermin kecil tergeletak di lantai langsung mengambilnya, ia dengan seksama memperhatikan wajahnya di cermin.
"Anjing untung kaga rusak wajah gue" ucap Xiel sembari menatap lekat pantulan cermin di depannya.
"Anjing Lo El" ucap Ren pelan karena dirinya sangat susah untuk berbicara sekarang, mulutnya terasa sangat sakit karena ulah papanya.
"Oh gue lupa disini juga ada Lo" ucap Xiel lalu meletakkan cerminnya dan berjalan mendekat kearah Ren. "Sakit banget ya bang? Siapa suruh sok-sok an jadi pahlawan kemaleman buat gue" ucap Xiel sembari mengusap wajah Ren dengan lembut.
"Udah ah anjing kaga usah Deket-deket sama gue" ketus Ren lalu segera membaringkan tubuhnya di lantai tanpa alas apapun.
Xiel yang melihat itu langsung menaruh kepala Ren di pahanya, ia tahu bagaimana perasaan Ren, ia tahu pasti Ren sangat membutuhkan sandaran sekarang.
"Bang Lo tau kaga sebenernya gue lebih tua dari Lo" Ren yang mendengar itu hanya terkekeh kecil.
"Mata Lo" Xiel yang mendengar balasan dari Ren langsung memukul pelan kening Ren yang membuat sang empu meringis.
"Gue serius tau, umur gue tu udah 18 tahun. sebenernya bentar lagi gue udah mau lulus sekolah" Ren terlihat menikmati cerita yang menurutnya sedikit nyeleneh dari adiknya.
"Gue tu anak tunggal, gue juga jarang banget bisa kumpul sama orang tua gue karna mereka sibuk kerja" Xiel terlihat menghela nafasnya sebelum melanjutkan ceritanya.
"Gue awalnya seneng banget ngerasain bisa punya saudara disini, walaupun Lo ngeselin sih tapi semakin lama entah kenapa gue ngerasa semakin ga enak sama kalian"
"Niatnya gue mau boongin kalian Sampek jiwa gue kembali lagi ke tubuh asli gue meski gue gatau hal itu bisa terjadi atau ga"
"Tapi setelah gue ngeliat dan ngerasain perlakuan papa Lo tadi gue jadi ngurungin niat gue, udah cukup Sampek disini aja gue bohong sama kalian"
"Lo percaya ga kalo Lo dan semua orang disini cuma tokoh yang dibuat sama penulis? Kalo Lo ga percaya gapapa sih gue kalo jadi Lo pasti juga bakal ga percaya"
"Bang? Lo sayang banget sama Xiel?" Tanya Xiel di sela-sela ceritanya. "Bang?" Panggil Xiel lagi tetapi tak kunjung ada balasan dari Ren.
Xiel langsung menundukkan kepalanya untuk melihat Ren, ia menghela nafasnya saat melihat Ren sudah tertidur dengan sangat nyaman di pangkuannya.
"Si anjing gue udah cerita panjang lebar Lo malah tidur, gue sumpahin anak Lo ntar mirip monyet sama kek Lo" ucap Xiel sambil menatap kesal kearah Ren.
°
°
°
Mentari telah menampakkan sinarnya, di sebuah rumah mewah yang dihuni oleh keluarga Andara terlihat dua pemuda yang kini saling menatap tajam satu sama lain.
"Motor gue ilang karna Lo anjing" Ren yang difitnah terus oleh adiknya hanya berdecih, kenapa sedari tadi Xiel terus saja menyalahkannya padahal bukan hanya motor dia yang tak ada di pekarangan rumah tetapi motor milik Ren juga tak nampak.
"Lo kok nyalahin gue Mulu sih njeng?" Kesal Ren, "ya karna lo yang nyeret gue buat naik ke mobilnya si Lergan" teriak Xiel terus saja menyudutkan Ren.
"Gue kan udah nyuruh anak-anak yang ada disana buat bawa motor kita, jadi sekarang Lo salahin mereka bukan gue" bela Ren yang juga ikut berteriak.
Keduanya terus saja saling menyalahkan satu sama lain tentang motor mereka yang agaknya masih berada di sekolah karena kemarin mereka pulang bersama Lergan, melihat keadaan saat ini rasanya seperti masalah kemarin malam tak pernah terjadi.
Xiel yang merasa bahwa Ren tak mau mengalah dengannya langsung saja melepaskan sendal jepit yang dipakainya dan melemparkan kearah Ren.
Ren yang tak siap menerima serangan mendadak itu langsung merasakan sakit diarea wajahnya karena terkena lemparan dari Xiel.
"XIEL ANJING" teriak Ren yang langsung berlari menuju kearah Xiel, Xiel yang melihat Ren semakin mendekat langsung lari dari sana.
"Diem ditempat anjing" teriak Xiel yang masih sibuk berlari untuk mengindari Ren.
"Gue cape bang" imbuhnya lagi, karena terlalu asik berlari tanpa sadar Xiel menabrak seseorang yang sedang berdiri di depannya.
"Aish ngapain berdiri disini sih" gerutu Xiel sambil memegang keningnya, Ren nampak terdiam di belakang Xiel dirinya terlihat tak berniat membantu adiknya itu untuk berdiri.
"Mampus Lo bocah, kali ini gue gabakal nolongin Lo. Masih dendam gue sama lo yang ngatain gue semalem" batin Ren sambil mengalihkan pandangan ke arah lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Become the Antagonist °xiel° (Tamat)
FantasíaShaka, pemuda berusia 18 tahun tiba-tiba jiwanya berpindah pada salah satu tokoh antagonis dalam novel. Sebelum mengalami kecelakaan Shaka sempat membaca sebuah novel yang berjudul 'my angel'. Hingga saat kecelakaan itu terjadi tiba-tiba dirinya ter...