Happy reading 🐣~jangan sembunyiin apapun lagi sama gue fa~_abian.
°°°°°°°°°°
Abi terbangun pagi hari dengan perut melilit,rasa sesak memenuhi rongga mulutnya.dia segera berlari ketoilet guna menuntaskan rasa mualnya.
dia cukup sering merasa mual dengan wewangian tertentu namun akhir-akhir ini rasanya semakin parah.tubuhnya juga lemas kehilangan tenaga.dia merindukan bau daffa sangat sangat rindu.
"Pokoknya nanti gue harus temuin daffa"
Abi berjalan kembali menuju ranjangnya.akhir pekan seperti ini akan digunakannya untuk bermesraan dengan daffa."Om daffa nya ada?"
Abi sudah berdiri didelan pintu rumah daffa.dia melihat papa dan mama daffa sedang menghabiskan waktu bersama namun suasana terasa dingin."Tuh masih tidur diatas"
Rei menunjuk keatas memberi izin pada abi.abi pamit menuju kamar daffa lalu membuka pintu perlahan.Abi berjalan menuju kasur daffa dan duduk menyandar di kepala ranjang dengan tangan mengelus rambut daffa.
"Susu?"
Abi mengangkat gelas yang berada di meja nakas agar lebih mudah mengamati benda yang berada didalamnya.nampaknya daffa tidak menghabiskan minumannya sehingga dingin seperti ini.Abi membuka lemari bawah meja lalu matanya menatap heran ke tumpukan susu perisa stroberi.
"Susu hamil?"
Abi mencium kembali gelas yang dipegangnya,aroma stroberi memang pekat berasal dari gelas itu.Dia meletakkan kotak susu itu kembali dan menutup pintu lemari.abi kembali mendekati daffa yang tidak terusik dengan kehadirannya.
"Lo gak nyembunyiin sesuatu kan fa?"
Matanya menatap pada ujung kertas yang mencuat meluar dari bawah bantal Daffa.abi menarik pelan kertas itu agar daffa tidak terbangun.dia bergerak menuju sofa agar lebih nyaman saat membaca.Hufhhh...abi menyiapkan hatinya jika ada sesuatu yang buruk menyangkut hubungan mereka.dia membaca kata demi kata dengan nafas tercekat.
Disana tertulis nama daffa yang sedang hamil sekitar 2 bulan.Abi mengambil gambar file Dengan hp nya.
"Kenapa lo gak kasih tau gue fa,gue seneng banget astaga,gue udah ngira lo bisa hamil fa saat dada lo bisa keluarin air susu"
Abi hampir saja berteriak jika tidak mengingat daffa yang tertidur.dia mengembalikan fike tersebut kebawah bantal daffa."Gue ikutin permainan lo sayang"
Abi tersenyum membayangkan dalam beberapa bulan lagi dia akan dipanggil papa oleh darah dagingnya sendiri.Abi memandang pada meja yang dipenuhi oleh jeruk yang selalu daffa minta padanya.awalnya dia bingung kenapa daffa sangat menginginkannya namun dia tetap membelikan untuk daffa, sekarang dia tau jika daffa mengidam!.
"Gue gak apa-apa mual terus buat gantiin lo fa"
Abi mengupas sebuah jeruk dan memakannya.memang rasanya dapat membuat mual mereda.°°°°°°°°°°
"Abi? Lo ngapain pagi-pagi disini?"
Daffa menguap lalu meregangkan tubuhnya agar kantuknya hilang.Abi berjalan mendekat pada daffa,niatnya kesini untuk menanyai daffa tentang hal yang dicurigai oleh gilang.abi mengurungkan niatnya karena dia tau apa yang sebenarnya terjadi.dia tidak akan membuat kesayangannya tertekan dengan pertanyaan tak mendasar itu.
"Gue kangen banget"
Abi memeluk tubuh daffa yang tambah berisi.berulang kali dia menciumi pipi lalu beralih ke dahi lalu ke pipinya lagi."Lebai banget cuma sehari kita gak ketemu"
Daffa menjauhkan wajah abi yang akan menciumnya kembali.dia juga sangat merindukan abi namun dia teringat harus minum susu pagi ini.Abi menatap wajah gelisah daffa yang menatap kearah lemari tempat penyimpanan susu.
"Mau makan apa?gue mau keluar sebentar"
Abi berinisiatif untuk memberi ruang bagi daffa.dia juga tidak tega jika calon anaknya kelaparan."Gue..g-guee mau rujak didekat kampus bi"
Daffa tidak berani melihat wajah abi,sial dia sangat malu meminta makanan itu namun dia juga sangat menginginkannya.rencananya nanti dia sendiri yang akan membeli tapi sekarang dia harus memutar otak agar abi bisa pergi sebentar."Ngapain makan rujak pagi-pagi gini?nanti lo sakit perut"
Abi menaikan sebelah alisnya bertanya dengan maksud menggoda daffa.dia sangat tau jika saat ini daffa akan menginginkan sesuatu yang aneh-aneh."Gue pengen aja,kalo lo gak mau beli biar nanti gue aja yang pergi sendiri"
Ada gejolak aneh saat daffa berkata demikian.dia sangat ingin abi lah yang pergi membelinya namun dia juga tidak bisa memaksa abi."Gue cuma nanya sayang,ini mau pergi sekarang"
Abi memberi satu kecupan dibibir daffa lalu segera pergi dari sana."Daffa udah bangun?"
Rei bertanya basa-basi saat melihat abi turun dari tangga,dia penasaran kenapa abi cepat kembali."Udah om,ini aku mau keluar sebentar nanti balik lagi"
Abi menjawab pertanyaan Rei dengan sopan.dia melanjutkan langkahnya agar lebih cepat sampai dikampus.dia tidak mau membuat daffa menunggu lama atau rujaknya yang kehabisan."Untung aja dia gue pinter"
Daffa bergegas membuat susunya dan membersihkan diri.dia menekan benjolan kecil dibawah pusarnya lalu tersenyum hangat.anaknya sudah tumbuh ternyata.Daffa membersihkan gelas bekas susu agar abi tidak banyak bertanya.dia tidak bisa membayangkan bagaimana nanti semuanya terbongkar,habis lah nasibnya.
Tbc....
KAMU SEDANG MEMBACA
hurt to be love(end) |Bl Lokal
Short StoryRasanya hidup daffa selama ini tidak ada hal yang menarik.semuanya hanya tentang masalah dan cara melarikan diri tanpa diajari cara menghadapi. Sejak kedatangan abian dikehidupannya membuat sedikit demi sedikit luka dan sakit daffa berkurang. Namun...