Happy reading 🐣~gue akan buktiin kalo gue pantas sama lo~_abian.
°°°°°°°°°°°
Daffa sudah mengambil cuti kuliah untuk satu tahun kedepan.dia juga cukup sering merasa lelah jika melakukan banyak aktivitas.abi juga sudah sangat sering mendesaknya untuk segera mengambil cuti.
Sekarang abi dan daffa sedang berkumpul dirumah daffa.suasana hening karena belum ada yang memulai percakapan.daffa meremas tangan abi untuk menetralisir rasa cemasnya.
Abi hanya sendirian disana tanpa ditemani orang tuanya karena ini adalah bentuk hukuman dari papanya."Sebelumnya abi mau minta maaf dulu sama om"
Abi berucap dengan tegas menatap tepat pada mata Reinaldi.dia mengelus tangan daffa yang berkeringat dingin guna memenangkannya.
"Daffa hamil anak abi om,disini abi mau tanggung jawab"
Abi melanjutkan ucapannya dengan mantap tanpa terselip nada ragu sedikitpun.dia menyerahkan file dokumen pemeriksaan daffa pada Rei.
Dahi Reinaldi mengerut tidak mengerti dengan apa yang terjadi.dia kira mereka adalah sahabat dekat,namun disini dinyatakan daffa memang sedang hamil sudah 7 bulan.
Dia yang jarang dirumah atau hubungan mereka yang tidak terlalu dekat hingga dia tidak menyadari jika memang tubuh daffa lebih berisi teruma bagian perut.
Pantas saja daffa sering memakai pakaian oversize dan lebih memilih mengurung diri dikamar."Gak ada yang perlu kamu pertanggung jawabkan karena daffa tetap akan menikah dengan adel.ini semua pasti akal-akalan kalian supaya daffa batal nikah dengan adel kan"
Rei mencoba menyangkal fakta mengenai kehamilan daffa karena ini semua sangat tidak masuk akal.
Riska sejak tadi diam mengamati kejadian yang tidak disangka-sangka.dia cukup tertarik mendengar daffa yang hamil."Daffa sini kamu"
Rei memanggil daffa agar menghampirinya.dia akan memastikan sendiri kebohongan mereka namun dia terdiam saat tangannya yang menyingkap baju daffa keatas,matanya mendapati perut daffa yang membuncit besar.
Rei mengelus perut daffa sebentar lalu berdiri dan meninggalkan mereka terdiam dengan pandangan bingung.
Riska menatap berbinar pada perut daffa lalu ikut meninggalkan mereka berdua."Gue akan berjuang buat yakinin papa lo fa"
Abi menarik daffa agar duduk kembali.dia tidak mau daffa kelelahan berdiri lama sehingga nanti perutnya keram lagi.°°°°°°°°°°°°°°
Ini sudah hari ke sembilan Rei mengambil bingkisan besar yang dikirim ke rumahnya.dia mengintip isinya adalah susu hamil sekitar sepuluh kotak dengan rasa vanilla dan stroberi.
Rei membawa bingkisan itu kedepan pintu kamar daffa dan meninggalkannya disana.Hari sebelumnya Rei juga dibuat kelimpungan membawa beberapa plastik makanan manis dan buah-buahan segar yang dikirim orang yang sama.
Rei memandang daffa yang kesusahan menuruni tangga menuju kedapur.
Masalah pertunangan adel dan daffa juga sudah dia batalkan karena pengakuan istrinya yang merencanakan semuanya.
Dia awalnya sangat marah pada riska yang berani berbuat demikian bersama adel,namun dia sudah tidak peduli dengan masalah itu lagi."Daffa,sini duduk dulu papa mau bicara"
Rei menghentikan langkah daffa yang akan menaiki tangga.dia menunggu anaknya yang kesusahan berjalan dengan perut besar."Sudah berapa bulan?"
Rei bertanya pada daffa mengenai kehamilannya.daffa mengernyit heran dengan sikap papanya yang sering berubah-ubah." Tujuh pa,mau jalan delapan bulan"
Daffa menjawab dengan santai lalu bersandar kesofa."Besok kamu suruh abi dan keluarganya kesini"
Ucapan rei membuat daffa kaget serta heran,nampaknya usaha abi berhasil meyakinkan untuk papanya."Iya pa"
Senyum daffa terukir indah dibibir merahnya.dia tidak menyangka saat ini akan datang juga."Saya sebagai kepala keluarga meminta maaf atas perilaku anak saya"
Kedua keluarga sedang berkumpul membahas mengenai masalah abi dan daffa.hani yang duduk disebelah daffa tak henti-hentinya mengelus perut daffa.dia sangat tidak sabar menantikan kelahiran cucunya ke dunia.
"Baiklah,mari kita putuskan untuk menikahkan mereka setelah daffa melahirkan"
Rei lanjut berbincang dengan papa abi.
Sementara daffa sudah menguap untuk yang kesekian kalinya.abi pamit membawa daffa agar beristirahat kekamar karena daffa sudah sangat lelah."Besok mau ikut gue gak fa?"
Abi tidur diatas paha daffa dengan wajah menghadap perut buncit daffa.sesekali dia akan mencium dan menjilat perut daffa gemas.
"Kemana?"
Daffa menghentikan kegiatan abi menjilatinya karena perutnya sudah sangat licin dengan ludah abi."Liat aja besok,pasti lo bakalan suka"
Abi bangkit lalu mengurut betis daffa yang sedikit membengkak.
Baju daffa juga sering basah karena air susunya yang keluar cukup banyak."Yaudah,gue ikut"
Daffa membiarkan abi memijat kakinya karena memang kakinya sering keram.
Dadanya terasa digelitik karena perlakuan lembut abi.daffa bersukur memiliki abi sebagai ayah dari anaknya.Tbc....
KAMU SEDANG MEMBACA
hurt to be love(end) |Bl Lokal
Short StoryRasanya hidup daffa selama ini tidak ada hal yang menarik.semuanya hanya tentang masalah dan cara melarikan diri tanpa diajari cara menghadapi. Sejak kedatangan abian dikehidupannya membuat sedikit demi sedikit luka dan sakit daffa berkurang. Namun...