Happy reading 🐣~gue bingung harus gimana kedepannya~_daffa.
°°°°°°°°°°°
Abi menatap berbinar ayam kecap buatan bunda yang baru saja selesai dimasak.
Hani menatap aneh pada anaknya karena abi tidak suka makanan manis namun hari ini dia meminta dimasakkan ayam terlebih memakai kecap sebagai pemanis."Enak bun"
Abi kembali menyuap potongan ayam dan merasakan manisnya ayam.dia sendiri juga bingung kenapa sangat menginginkan makanan ini namun tanpa pikir lagi dia kembali makan dengan lahap."Kamu nanti mau langsung ambil alih perusahaan atau mau istirahat dulu ?"
Hani bertanya pada abi namun tangannya memukul kepala abi agar makan dengan perlahan.
Abi menyengir karena bertingkah seperti belum makan berhari-hari."Kayaknya langsung kerja deh bun"
Tangannya meraih gelas yang berisi air putih dingin.perutnya sudah terisi kenyang lalu dia beranjak meletakkan piring kotor ke bak cucian."Abi keatas dulu bun,mau bikin laporan akhir"
Setelah mendapat anggukan dari bundanya abi bergegas menaiki tangga.sebenarnya laporan-laporan itu sudah dia selesaikan dengan Baik dia hanya ingin menghubungi pacarnya saja."Laporan sama daffa kan?"
Hani tersenyum melihat tingkah anaknya yang sedang dimabukkan cinta.°°°°°°°°°°°°°
Daffa menggenggam erat file rumah sakit tempat dia melakukan pemeriksaan.dia hanya penasaran kenapa belakangan ini sering bertingkah aneh dengan mood yang naik turun,serta rasa mual yang tidak kunjung hilang.
Dia memasuki kamarnya lalu mengunci pintu dan terduduk dilantai."Kenapa bisa kayak gini sih hidup gue anjing!"
Daffa meremas perutnya yang masih datar.hasil pemeriksaan mengatakan bahwa dia adalah seorang pria dari jutaan pria lainnya yang bisa hamil.
tentu saja fakta itu membuatnya begitu terpukul juga senang disaat yang bersamaan.
Daffa memikirkan bagaimana dia menjalani hari-harinya selanjutnya setelah fakta yang dia ketahui hari ini.Rasa panik membuat nafasnya menjadi sesak.daffa mencoba menenangkan dirinya dengan tangannya yang cekatan mencari keberadaan inhaler di laci meja. dia sudah lama tidak kambuh sehingga dia lupa dimana letak inhaler itu.
Daffa menghirup inhaler dengan tenang,dia menyandar pada ranjang tempat tidurnya.
Tangannya meraih file tadi lalu meletakkan dibawah bantal.daffa tidak ingin ada siapapun yang mengetahui keadaannya sekarang terutama Abi.dia takut orang lain akan memandang aneh padanya."Kamu jangan banyak tingkah ya disana"
Daffa mengelus perutnya.dia masih tidak percaya fakta saat ini didalam perutnya ada kehidupan lain.Hari sudah menunjukkan pukul 10 malam.daffa tengah bersiap-siap memakai jaket dan masker untuk menutupi wajahnya.
"Mau kemana kamu malem begini?"
Reinaldi yang melihat gelagat aneh anaknya berucap keras.dia tidak akan melarang daffa pergi keluar namjn dia hanya ingin tahu saja.
Rei sadar jika selama ini dia kurang memperhatikan kondisi anaknya itu,dia juga sering bertingkah cuek pada daffa.dia tidak menginginkannya namun kesibukannya bekerja yang membuat waktu bersama daffa tersita habis."Daffa mau cari angin sebentar"
Daffa kembali melanjutkan langkahnya saat rei mengangguk sekilas.dia bersukur papanya tidak banyak bertanya.Minimarket terletak tidak terlalu jauh dari rumahnya,hanya memakan waktu lima menit saja jika tidak sedang macet.
Daffa mengingat kembali semua penjelasan dokter kandungan yang melarangnya melakukan banyak hal.dia juga mengingat saran dokter itu mengenai susu yang harus diminumnya."Yang ini ya? untuk usia 2-5 bulan?"
Daffa membaca detail susu hamil lalu memborong beberapa kotak agar tidak perlu susah mencarinya lagi.
Untung saja daffa memakai maskernya jadi tidak ada yang tau siapa dirinya saat ini.Gilang yang berada dibarisan antrian menatap seseorang didepannya dengan proporsi tubuh yang dia kenal.
" Emang daffa kayaknya"
Dia menyatukan alis heran melihat belanjaan daffa berupa susu hamil?
Daffa menghamili siapa?abi tau tentang ini gak?
Beribu pertanyaan mengalir diotak gilang.dia hanya menatap kepergian daffa dengan pandangan sulit diartikan.°°°°°°°°°°°
"Lo yakin kan bi daffa gak main cewek dibelakang lo?gue liat dia di minimarket ngeborong susu hamil,buat siapa coba?"Gilang menanyakan kepada abi perihal yang dia lihat semalam.dia hanya tidak mau mereka berdua sakit hati belakangan.
"Gue yakin lang,biar gue buktiin sendiri"
Abi menyanggah perkataan Gilang namun dia juga akan mencari tau kebenarannya."Gue bisa manfaatin situasi kayaknya,gak bisa dapetin abi tapi gue harus bisa sama daffa"
Adel mengirim pesan pada seseorang untuk segera menjalankan rencana mereka.dia pergi dari tempat dimana abi dan gilang tengah berbincang.dia akan membuat rencana sebaik mungkin agar bisa berhasil.
"Yaudah gimana baiknya menurut lo aja"
abi mengangguk mengiyakan ucapan gilang.terkadang gilang juga bisa menjadi serius begini dan memberikan nasehat jika abi sedang kebingungan.
"Nanti gue bakalan nemuin daffa"
Abi merebahkan kepalanya diatas meja.dia tidak percaya daffa akan mengkhianatinya namun gilang tidak mungkin mau bercanda jika sudah menyangkut hal seperti ini.Tbc.....
KAMU SEDANG MEMBACA
hurt to be love(end) |Bl Lokal
Cerita PendekRasanya hidup daffa selama ini tidak ada hal yang menarik.semuanya hanya tentang masalah dan cara melarikan diri tanpa diajari cara menghadapi. Sejak kedatangan abian dikehidupannya membuat sedikit demi sedikit luka dan sakit daffa berkurang. Namun...