"Kamu ngapain sih?"
Seokjin menoleh menghentikan kegiatannya dan turun dari atas kursi kerja gadis itu.
"Nahh, sudah selesai" jawabnya sembari menepuk nepuk kedua telapak tangannya.
"Itu kenapa masang cctv disitu banget?"
Narra, gadis cantik dengan lesung pipit sedalam samudra itu merubah posisi duduknya, memperhatikan apa yg tengah Seokjin coba lakukan didalam kamarnya.
"Buat mantau kamulah"
Narra semakin bingung, matanya mengikuti pergerakan Seokjin yg kini sudah duduk disampingnya.
"Aku mau tahu semua kegiatan kamu ya, mau pastiin tidur mu bener bener dikasur" Narra menggeleng heran.
Meletakan minumannya diatas nakas dan kemudian membaringkan tubuhnya yg diikuti oleh Seokjin.
"Kau itu berlebihan" Helaan nafas terdengar teratur dari arah Narra, membuat Seokjin menoleh menatap gadis itu.
"Song Narra, aku tidak mau ya sahabatku ini mengulangi hal yg sama seperti kemarin"
Narra mendengus "Ck, Kau ini"
Gadis itu menoleh, menemukan tatap pada mata kecoklatan milik Seokjin selama beberapa detik. "Aku yg ceroboh karena tidak mengunci pintu" ucapnya pelan.
Seokjin mendesah berat, Laki laki tinggi dengan rambut hitam yg ia biarkan sedikit memanjang itu bangkit, duduk menyilakan kakinya menbelakangi Narra
"Kau itu membuatku khawatir setengah mati tahu, untung dia tidak berbuat macam macam"
Narra terkekeh, teringat dengan kejadian 1 minggu yg lalu saat orang asing masuk kedalam apartementnya. Ponselnya berakhir lenyap dan memar diujung pelipisnya akibat pukulan dari penyusup itu.
"Ya, tapi aku baik baik saja kan?"
Jawaban Narra tak sepenuhnya benar, fisiknya memang baik baik saja. Tapi Ia masih trauma.
Gadis itu hanya mencoba menutupinya dari Seokjin, Narra tak ingin fokus Seokjin terbagi dan akan mengganggu segala urusannya. Walau sebenarnya Sejak kejadian Narra memergoki pencuri dirumahnya dia menjadi mudah panik.
"Ck, kau ini. Menurutlah.. karena cctv ini tidak cuma disini"
Narra terkekeh, ikut bangkit dan menggeser tubuhnya memeluk Seokjin dari belakang.
"Lalu dimana lagi hmm?" Narra Memiringkan sedikit kepalanya agar dapat menilik wajah tampan sahabatnya.
"Disana disana dan disana" Seokjin menjawab dengan jari bengkoknya yg menunjuk keberbagai arah.
Semakin mengeratkan pelukannya Narra tersenyum dibalik bahu lebar Seokjin, ada perasaan tenang dan nyaman saat berada disisi pria yg sudah 7 tahun menjadi sahabatnya ini. Sifatnya yg posesif dan overprotektif membuat Narra benar benar merasa diperhatikan.
"Aku tak masalah kamu memasang cctv dimanapun, tapi kamu jangan lupa jari mu masih belum sembuh Tuan"
Narra melepas pelukannya dan membuat Seokjin menatap dirinya
"Kamu akan konser sebentar lagi, pikirkan kondisimu juga" lanjutnya "Fans mu pasti khawatir"Seokjin terdiam Memandang tangan kirinya yg dibalut dengan gip sesaat, gara gara dia ceroboh dan buru buru menghampiri Narra, salah satu jari kirinya patah karena terbentur pintu dorm.
Semua gara gara pencuri sialan itu !
Seokjin tersenyum.
"Ini bukan apa apa kamu tau?"Narra mendecak kesal dan memukul bahu Seokjin cukup keras membuat dia mengaduh dan mengusap usapnya pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS ONESHOOT (18+)
RomanceDisini semua akan terungkap. Semua sisi yg bahkan belum kita ketahui. Perselingkuhan, kesetian, tawa, airmata dan bercinta 💦 Happy reading 💜