DONT BE (JJK)

715 7 0
                                    

Aku tidak tau kenapa ini terasa begitu menyakitkan.

Luka itu telah lama. Mengering dan bahkan hampir sembuh. Aku tak menyangka, pertemuanku dengan laki laki yg pernah memberi pelangi dan juga badai dalam hidupku membuat luka lamaku bangkit kembali.

"Kenapa masih semenyakitkan ini?" Aku bergumam lirih meremas sisi dada sebelah kiriku yg terasa sesak. Bayang bayang wajah rupawan itu kembali menjadi pemicu sakit hati ini.

"Takdir sedang bercanda denganku rupanya"
.

.

.
"Sudah?"

Suara lembut itu berasal darinya. Jung Hoseok.
Teman sekaligus atasanku dikantor.

"Emt. Sudah" aku mengangguk setelah memastikan sabuk pengamanku terpasang dengan benar.

"Baiklah, kita harus lakukan semua list di friends date kita hari ini" ucap Hoseok yg kemudian melajukan pelan mobilnya.

Aku ikut tersenyum, kala bibir Hoseok tersenyum dan melengkung menciptakan bentuk love yg indah. Siapapun akan tertular jika menyaksikan seberapa bersinarnya senyum itu.

"Bisa bisa pacarmu cemburu jika setiap minggu kita melakukan hal ini Oppa"

Aku menggeleng dan menepuk bahu Hoseok pelan. Agak sedikit aneh, aku dan Hoseok hanya berteman tapi kami selalu menyempatkan untuk pergi menghabiskan waktu berdua seperti ini. Sudah seperti sepasang kekasih saja.

"Em em em" Hoseok menggoyang goyangkan jari dan menekuk bibir bawahnya hingga memunculkan lesung kecil disudut atas bibirnya "Dia bahkan orang baru diantara aku dan kamu, kalau mau cemburu ya cemburu saja"

Aku lantas tertawa mendengar jawaban Hoseok yg akan selalu sama saat aku menyinggung hal ini. Bagaimanapun aku dan dia tidak akan pernah terpisahkan katanya.

•••

"Hati hati Oppa.."

Aku melambaikan tanganku pada mobil Hoseok yg perlahan menjauh. Setelah makan malam, nonton, belanja dan jalan jalan sebentar disungai Han aku dan Hoseok memutuskan untuk pulang karena esok aku harus bangun pagi untuk bekerja.

Baru beberapa langkah aku berjalan, mataku tertuju pada mobil yg terparkir pada halaman flat ku.

"Mobil siapa" gumamku heran karena belum pernah menjumpai mobil tersebut.

Aku berjalan dan berhenti tepat disamping mobil, menoleh sesaat pada kaca dan melihat ternyata mobil tersebut kosong. "Siapa sih parkir sembarangan?" Omelku.

"Raa.."

Spontan aku menoleh. Bukan cuma terkejut, aku bahkan sampai reflek bergerak mundur mendapati siapa orang yg baru saja memanggilku.

"Ju jungkook?" Tanganku terangkat menutup mulutku sendiri tak percaya. Bagaimana bisa dia tau alamat tempat tinggalku?

Jungkook menggeram pelan dan tersenyum tipis. Kedua tangannya ia masukkan dalam saku celana dan masih lengkap dengan setelan jas kantornya.
"Dia habis lembur?" Tanyaku dalam hati

"Aku mengagetkanmu?" Tanya Jungkook yg berjalan mendekat kearahku.

Aku mengangguk "Emt" Jawabku tertunduk tak berani menatap manik coklatnya.

"Bagaimana pak Jungkook bisa tau alamat rumah saya?" Tanyaku berusaha setenang mungkin walaupun aku yakin ini juga sia sia. Kaki ku saja sudah gemetar dari tadi. Laki laki dengan senyum kelinci ini jujur saja membuatku sedikit ngeri dan.. trauma?

Jungkook tersenyum dengan sudut miringnya. Aku menangkap Matanya lembut namun dengan tegas menatap lurus kepadaku.

"Bukan hal sulit mendapatkan apa yg aku mau" Jawabnya menyombong yg membuatku sedikit kesal mendengarnya. Pria ini masih sama.

BTS ONESHOOT (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang