Bibirku mengulas senyum kala memandang punggung sempit didepanku. Tangannya bergerak terampil diatas penggorengan memasak sesuatu. Aku yakin ia memasak sarapan untukku.
"Kenapa bangun pagi sekali? Kau tidak lelah?"
Berjalan kearahnya dan menghujani kecupan pada bahu hingga lehernya, ia tertawa geli dan memukul lenganku yg memeluk erat perutnya.
"Hentikan Joon.. duduk dan biarakan aku selesaikan ini" ujarnya seraya menggoyangkan tubuh mungilnya pelan.
Aku merengek, menyembunyikan wajahku pada ceruk lehernya. Menghirup aroma feromon yg menguar dari badannya. "Wangi sekali sih?"
Dia terkekeh. Mematikan kompor dan memutar tubuhnya.
"Apa semalam tidak cukup untukmu?" Aku menggeleng. Mengusap lembut pipi tirusnya menjalar turun sampai jemarinya.
"Mau setiap hari bersamamu juga tidak akan cukup untukku" Kembali kuhujani punggung tangannya dengan kecupan penuh puja. Rasanya hari hariku begitu sempurna jika kuhabiskan berdua bersamanya. Park Jieun.
"Kalau begitu tetap bersamaku?" Aku terdiam.
Kuangkat tubuh ringan Jieun dan mengaitkan kakinya pada pinggang ku.
"Aww, hati hati Joon kau bisa membuat dapur berantakan" peringat gadis itu.Senyum lebar tersemat pada bibirku menampakan lesung yg begitu menjadi favoritenya. Dia sangat menyukai senyumku tanpa tau bahwa aku lebih menyukai dirinya.
Cup
Jieun mendaratkan kecupan pada tulang hidungku, menjelajah hingga rata pada seluruh permukaan wajahku.
Kami tertawa bersama. Sungguh pagi yg indah.
.
."Joon cepatlah, Hana sudah menelfonku dari tadi" teriak gadis Park itu dari jendela mobil yg terbuka. Aku berjalan setengah berlari memasang sebelah sepatuku.
"Iya sayangku, aku datang"Didalam mobil, Jieun masih disibukan dengan urusan make upnya sedang aku memilih bergelayut manja menyandarkan kepalaku pada dada empuknya.
Kali ini aku ingin berlama lama dengan gadis manis yg begitu aku puja ini.
"Kau akan bertemu Jonghyuk?" Jieun mengangguk. Menggeram pelan dan tersenyum manis. Menghentikan kegiatan memasang bulu mata yg sama sekali tidak terganggu dengan ku yg menempel pada dirinya.
"Iya, dia bilang sudah dapat WO yg bagus dan mau aku memastikannya sendiri" jawabnya.
Aku meringsut semakin mengerat pada pinggang dilenganku. "Jangan cantik cantik. Nanti dia merebutmu dariku".
"Mana bisa.. aku kan hanya milikmu" jawabnya dan mengecup bibirku sekilas.
Aku menarik kembali kepalanya yg menjauh. Melahap bibir cherry itu untuk yg kesekian kali. Mengecup, menyesap hingga melumat.
Melakukan semua yg aku ingin lakukan kepadanya.
Jieun kemudian mulai membalas ciumanku, mengikuti permainan lidah yg bergelut pada rongga mulut saling menggelitik bergerak seakan mencari sesuatu.
"Ahhhh.."
Jieun menjauh menciptakan benang saliva yg perlahan terputus.
"Baby aku mau lagi" rengekku.
"No no no.. Kau akan berantakan lagi, kau harus bertemu orang banyak nanti"
Jieun terus menggeleng dan menolak permintaanku. Aku frustasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS ONESHOOT (18+)
RomanceDisini semua akan terungkap. Semua sisi yg bahkan belum kita ketahui. Perselingkuhan, kesetian, tawa, airmata dan bercinta 💦 Happy reading 💜