Poor Boy (PJM) pt 2

573 5 3
                                    

"Albummu masuk urutan ke 2 dibillboard Jiminsshi? Waaahh daebakk, chukaee"

Jimin melirik pada gadis yg tiba-tiba saja masuk dan bertepuk tangan kecil tampak heboh kearahnya.

"Hmm" respon Jimin seadaanya.

Boa mendengus, merasa sedikit kesal dengan respon yg Jimin berikan. Semenjak ia menolaknya, laki-laki pendek itu seakan tak tersentuh sekarang. Dingin seperti Suga atau bahkan lebih, Suganim tidak seperti ini asal kalian tau saja.
Suga itu bukan tipe orang yg akan mengacuhkan lawan bicaranya seperti ini.

"Kau nampak senang?" Tanya Jimin setelah ia berdiam cukup lama.

"Tentu saja aku senang, hujatan tempo hari dari orang-orang yg mengaku fansmu terbayar kalau begini" senyum Boa nampak sombong

Entah apa yg membuat dia begitu besar kepala dengan pencapaian yg Jimin dapatkan sekarang, Padahal beberapa hari setelah lagu like crazy milik Jimin rilis Boa banyak mendapatkan hujatan karena dancenya bersama Jimin terlalu intim dan membuat para Army iri bahkan cemburu. Dasar manusia tidak tahu diri, memangnya mereka siapa?

Sedih tentu saja. Selama ini Boa hanya bekerja dan melakukan yg terbaik yg dia bisa tapi respon beberapa oknum Army bahkan yg bukan Army sekaligus membuat dia sakit hati.

Dia tak habis pikir, kenapa mereka bisa mengunakan jari-jari mereka untuk berbicara sejahat itu padanya dan Jimin.

Mereka bilang Tarian yg Jimin dan dia lakukan terlalu banyak sentuhan. Terlalu dekat-dekat dan menempel

Tentu saja menempel, lagu yg Jimin bawakan saja sedikit vulgar dengan vibe yg sexy, dan lagi itu bukanlah tarian yg hanya mereka lakukan berdua.

Belum lagi dengan encore Jimin, banyak sekali kata-kata yg menurut gadis itu sangat-sangat kasar. Boa akui suara Jimin memang sedikit pecah saat itu, tapi apa itu masalah besar untuk mereka?

Jimin terlalu bersemangat dan gugup hingga membuat suaranya goyah dan sedikit tidak stabil, yg lebih parahnya lagi itu encore. Idol biasanya hanya akan bersenang-senang sesaat setelah menerima pengahargaan bersama penggemarkan? Apa perlu Jimin bernyanyi mengunakan teknik-teknik vokal seperti saat tampil? Itu pasti sangat sulit, bahkan mungkin untuk member bangtan lainnya.

"Sudah kubilang jangan suka melamun seperti itu" ucap Jimin tiba-tiba melepaskan headphone dan menghampiri Boa yg tengah duduk dibelakangnya.

"Aku tidak melamun" sahut gadis itu ketika matanya mengarah pada Jimin "Kau sendirian? Di Mana pddognim?"

Jimin hanya menggidikan bahunya acuh. Laki-laki itu ikut duduk bersama Boa dan memakan cemilan yg memang telah disediakan oleh para staff

"Terimakasih" ucap Jimin sejurus kemudian, Boa yg tengah memainkan ponselnya pun dengan langsung menatap kearah Jimin.

"Terimakasih masih mau melanjutkan dance itu bersamaku" lanjutnya.

Boa tersenyum canggung beberapa saat setelah ia tahu apa yg Jimin maksut.

"Bukan begitu, kukira malah kau yg tidak mau lanjut karena aku menolakmu saat itu" jawab Boa yg terdengar semakin lirih pada akhir kalimatnya, ia takut kalau-kalau Jimin tersinggung.

Jimin menarik nafas panjang dan menyandarkan punggungnya pada sofa, ia nampak lelah hingga hampir seluruh tubuhnya ia rebahkan hingga maju kedepan. Pasti sulit jadi Jimin.

"Aku sebenarnya tak peduli kau menolakku atau tidak" Jimin menjeda kalimatnya seraya memejamkan kedua matanya "Aku menyukaimu, hanya itu" lanjutnya

Boa nampak bingung padahal sudah sejak awal dia memperhatikan Jimin. Menurutnya Jimin selalu mempersulitnya dengan apa yg ingin laki-laki itu katakan, dia selalu berbelit-belit.

BTS ONESHOOT (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang