MINE (MYG)

747 7 0
                                    

"Pak, hari ini kita ada meeting jam 10"

Peringat seorang gadis yg baru saja keluar dari kamar mandi. Gadis itu sudah lengkap dengan setelan blezer hijau muda dan rok span selutut menambah kesan anggun ditubuh kecil semampainya.

"Jika anda tidak bangun dalam 5 menit lagi, saya pastikan anda akan terlambat"

Lagi, gadis cantik itu berjalan membuka tirai pada jendela mempersilahkan cahaya-cahaya menyilaukan untuk mengganggu sang penunggu ranjang didepannya.

"Biarkan aku tidur 5 menit lagi"

Laki-laki itu menggeliat kecil dan menarik selimut hingga menutupi seluruh bagian wajahnya, agaknya ia masih enggan untuk bekerja hari ini.

Srekk

Gadis itu dengan berani menarik selimut hingga menampakan tubuh setengah telanjang milik sang pria, tanpa malu sedikitpun.

"Sohyun"

Suara serak khas itu memanggil nama sang gadis, mimik wajahnya nampak kesal namun sama sekali tak terlihat kemarahan disana.

"Bapak Min Yoongi! Cepat lah bangun jangan membuat pekerjaanku semakin menumpuk"

Sohyun benar-benar sudah malas jika harus seperti ini bahkan hampir setiap pagi, bosnya ini memang senang sekali menyusahkannya.

Srek.. bug

Tanpa membuka matanya Yoongi justru menarik tubuh Sohyun hingga jatuh menimpanya diatas tempat tidur.

"Pak ayolahh" pinta Sohyun memelas percuma.

Laki-laki dengan kulit seputih susu itu malah memposisikan Sohyun membelakangi dirinya. Tangan beruratnya mengait posesif pada pinggang ramping Sohyun.

Sekedar informasi saja, Sohyun itu sekertarisnya. Orang yg hampir 99% mengurusi hidup Min Yoongi didalam maupun luar kantor. Dalam kesehariannya maupun urusan ranjangnya.

"Peluk aku dulu sebentar" ucap Yoongi dibelakang telingga Sohyun yg membuat ia sedikit geli. Nafas hangat Yoongi langsung mengenai kulit mulusnya.

"Bapak! Jika bapak begini terus saya tidak mau lagi menemui anda diluar jam kantor!"

Ancam Sohyun dengan nada putus asa, pasalnya Yoongi bukan sekali dua kali seperti ini. Jelas itu membuat Sohyun harus bekerja 2 kali, ia bahkan harus kembali mengatur jadwal dan pertemuan dengan klien mereka yg sudah pasti membuat gadis itu lelah.

"Kau tidak perlu menemuiku, aku saja yg menemuimu"

Enteng Yoongi yg masih memejamkan kedua matanya, didalam hidupnya semua memang terlihat mudah.

Masih dengan posisi yg sama, Yoongi terang-terangan menghirup aroma-aroma segar dari sang sekertaris yg membuat dia semakin nyaman dengan posisi mereka. Aroma yg setiap malam jadi penghantar tidur lelapnya.

"Pak, setiap malam anda membuat saya lelah siangnya saya juga anda buat lelah dengan pekerjaan begini? Kasihanilah saya pak"

Sohyun benar-benar ingin menyerah rasanya, walau sebenarnya ia sangat menyukai pekerjaan 'paruh waktunya' namun ia malas juga jika setiap hari harus mendengar ocehan klien yg tidak terima perubahan mendadak jadwal pertemuan mereka.

"5 menit" menyerah. Sohyun akhirnya hanya bisa pasrah dan ikut menikmati dekapan atasannya itu. Percuma membantahnya, Yoongi itu amat sangat keras kepala.



•••

Suasana meeting hari ini terasa begitu hening, semua orang terlihat enggan untuk bersuara bahkan bernafas pun mereka seakan terasa susah.

Sudah hampir 30 menit meeting berlangsung namun yg terdengar hanya suara Yoongi dan ketikan jari pada laptop ku.

Yoongi terlihat begitu dingin dan menyeramkan dengan tatapan yg entah bagai mana aku menjelaskannya. Tentu Dia sudah terbiasa seperti ini, orang-orang yg mengenalnya pun sudah paham akan hal itu dan oleh karena itu semua orang hanya diam mendengarkan dia termasuk aku.

"Kalian mengerti?"

Yoongi bertanya setelah ia merampungkan presentasinya, matanya memeta satu persatu manusia didalam ruang ini dan saat tiba giliran ku ia berhenti.

Deg

Tengkukku terasa dingin sekarang. Tatapan itu sangat mengerikan seakan bisa melubangi wajahku saat ini.

Mengerti

Beberapa saat kemudian semua orang keluar dari dalam ruangan berukuran 5x5 itu setelah merapikan semua berkas-berkas mereka dan kini tinggal aku dan Yoongi saja disana.

"Pak.."

Kuberani kan diri menghadap pada Yoongi mencoba berbicara padanya dan meminta maaf, mungkin.

Aku tau ini bukan salahku, karena menolak ajakannya untuk 'bermain' lagi pagi hari tadi. Toh aku menolak untuk kebaikannya, buktinya meeting berjalan lancar kan sekarang?

Tapi Yoongi adalah Yoongi, manusia dingin dan keras kepala. Jadi aku harus mengalah, lagi.

Yoongi tidak menyahuti. Ia justru terlihat begitu asik memainkan ponsel ditangannya, entah apa yg ia kerjakan.

Menyebalkan

"Pak Yoongi.." ulang ku.

Kini dia menatapku sekilas dan berdehem kemudian kembali pada layar hpnya.

"Hmm"

Aku menghembuskan nafasku perlahan mengumpulkan kesabaran yg sudah hampir habis ini. Lelah.

"Maafkan aku" lagi, aku harus meminta maaf pada kesalahan yg bahkan aku tak ku perbuat.

Yoongi tetap diam kemudian malah beranjak dari kursi kebesarnnya dan berjalan keluar yg mau tidak mau harus kuikuti.

"Pak mau kemana? Ayo kita bicara sebentar" bujukku. Yoongi tetap berjalan dengan kedua tangan yg ia masukkan kedalam saku celana bahannya.

Pak

Beberapa kariawan membungkuk hormat saat kami berpapasan dengan mereka tapi Yoongi seakan tuli.

"Pak jangan seperti ini dikantor" ucapku lagi mengingatkannya.

"Seperti apa?" Akhirnya, setelah sekian lama Laki-laki menyebalkan ini bersuara juga.

"Maafkan aku.."

Brug

Kepalaku tiba-tiba saja terbentur punggung Yoongi yg berhenti mendadak, sudah didepan pintu ruangannya rupanya.

Aku mendongak menatap mata sipitnya yg sudah berbalik menghadap pada ku. Mimik wajahnya seakan tengah menunggu apa yg aku ingin ucapkan.

Aku tau Yoongi hanya ingin dibujuk dengan kata-kata manis dan manja. Dia adalah tipe laki-laki maskulin, dimana ia akan merasa sangat bahagia saat wanitanya berlaku manja dan terlihat lemah begitu membutuhkan kasih sayangnya.

Kita hanya perlu memberi makan ego lelaki ini dan kemudian dirimu akan mendapatkan apapun yg kamu mau sekalipun permintaan mu aneh-aneh.

"Maafkan aku, Daddy.."

Sudut mataku menurun memberi kesan sedih yg menggemaskan.

Yoongi tersenyum puas. Sosok alpha pada dirinya perlahan terberi makan dengan 1 kalimat manjaku. Ayo aku pasti bisa meluluhkan laki-laki menyebalkan ini.

Perlahan tapi pasti sudut bibir laki-laki ini ikut terangkat aneh. Ia tersenyum miring kearah ku dan aku tau apa maksut dari senyum itu.

Aku ikut tersenyum saja, Mengingat bayaranku juga mahal untuk hal seperti ini mana bisa aku menolak pesona pria kaya.

Mari bercinta dan kaya raya setelahnya.


Aahhh

BTS ONESHOOT (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang