• Audio milik Juna, -031.
Terserah apapun yang ingin kamu lakukan, sakiti aku sebanyak apapun yang kamu mau. Itu bukan masalah untukku, asal bukan aku yang menyakitimu.𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰
"Arun" Arun yang tengah berjalan di ambang gerbang, menoleh ke belakang ketika ada seseorang yang memanggilnya. Gadis itu kemudian merotasikan kedua bola matanya malas begitu mengetahui siapa orang tersebut.
"Mau ke kelas?" tanyanya.
"Mau ke goa!" jawab Arun, sewot.
Keduanya kemudian melanjutkan langkah bersama menuju kelas. Narthan sesekali meringis tertawa, entah kenapa rasanya dia ingin menggigit Arun saking gemasnya.
"Arun?" sapa Saerin, menghentikan langkah keduanya. Gadis itu tidak berdiri sendiri, tetapi ada Arjuna di sampingnya.
"Kalian berangkat bareng sekarang?" -Saerin.
"Iya kenapa?!" jawab Narthan, sementara Arun memilih diam tak menjawab.
"Sama dong, aku juga sama Arjuna sekarang"
Arun tertawa di dalam hatinya. Lagi pula siapa yang bertanya dan ingin tahu perihal itu. Menyebalkan. Kalau mungkin maksud Saerin ingin memanas-manasi Arun atau membuatnya cemburu. Itu sama sekali tidak berguna.
"Arun, aku ingin bicara" ucap Arjuna, terlihat tangannya berusaha meraih lengan gadis itu.
Merasa ada sesuatu yang juga ingin Arun bicarakan, gadis itu tanpa berpikir panjang menyodorkan tangannya. Membiarkan Arjuna kembali menggenggamnya. Namun saat Arjuna hendak pergi membawa Arun.
Dua orang yang sama-sama tidak terima akan hal itu lantas meraih lengan mereka, dan menghentikannya.
"Juna" -Saerin.
"Arun" -Narthan.
Arun menatap lengan yang saling bergenggaman itu. Lalu tatapannya bergantian menatap Saerin dan Narthan. Kemudian gadis itu memilih melepaskan diri dan pergi dari sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARUNA [END]
Fanfiction[SEDANG DI REVISI] "Ini bukan kisah pilu penuh duka dan berakhir tragis." "Tapi secuil kisah cinta sejati yang di rencanakan oleh Tuhan." ©_llalov3