Bullying 18

2.4K 163 1
                                    


Satu pukulan mendarat di wajah tampan si bungsu Jung itu , setelah ia menceritakan tujuan nya kepada keluarga Nakamoto.

Sudah bibir yang berdarah tidak membuat seorang kepala keluarga Nakamoto menyerah  untuk memukul nya, amarah nya sudah tidak bisa ia kontrol saat melihat ternyata orang ini yang membuat anak nya hamil.

"Sudah cukup Hyung ia sudah menyesali perbuatannya dan akan bertanggung jawab Hyung." Winwin mencoba menenangkan suaminya agar tidak memukuli  si bungsu Jung.Satu pukulan terakhir  di layangkan nya.

"Winwin bisa kah membawa shotaro masuk ke dalam kamar aku ingin bicara dengannya."

Setelah mendengar ucapan suaminya winwin membawa anaknya masuk ke dalam kamar meskipun sedikit memberontak tadi nya namun ia bisa mengatasinya.

Ruang tamu itu seketika hening menyelimuti mereka berdua tidak ada satu percakapan diantara nya.

Yuta menghela nafasnya untuk mengontrol emosi nya .

"Apakah kamu benar-benar akan bertanggung jawab Jung Sungchan."

"Saya benar benar ingin bertanggung jawab paman ."

"Huff baiklah saya akan merestui dengan satu syarat  kamu bisa."

"Apa itu paman saya siap."

"Kemari  ."

Sungchan memandangi langit yang gelap namun penuh dengan bintang , senyum nya terukir setelah mendengar syarat yang di ajukan oleh calon mertuanya itu.

Cukup mudah untuk nya hanya tidak mengunjungi satu Minggu walaupun sedikit berat untuk nya ia baru saja bertemu namun malah di suruh untuk tidak bertemu lagi.

"Kamu baru pulang Chan." Suara lembut menghampiri nya saat ia baru masuk ke rumah nya.

"Mom ." Tidak hari ini adalah kesialan jika Sungchan pulang dengan keadaan seperti ini pasti seribu juta nasehat pasti ia dapatkan dan berujung di hina oleh para Hyung nya.

"Astaga apa yang terjadi pada mu Chan kenapa bisa babak belur begini kamu tawuran lagi ya "

"Bu-bukan mom ini_

"Itu dari Yuta "

Bukan Sungchan yang bilang tapi ayah nya   yang entah datang dari mana karena yang ia lihat hanya ibu nya saja.

"Nakamoto Yuta kok bisa kamu di pukul sama dia , apa yang kamu lakukan Chan."

"I-itu mom_

"Sungchan menghamili putra bungsu nya Yuta."

"APA." Ibu Sungchan sungguh syok mendengar ucapan suaminya. Taeyong menatap tajam anak bungsunya itu meminta penjelasan tentang nya.

"Mom aku bisa jelaskan semuanya mom." Sungguh Sungchan sangat takut melihat raut wajah ibunya saat ini . ini adalah wajah yang paling di takuti di rumah ini.

"JUNG SUNGCHAN KEMARI KAMU." Habis sudah Sungchan jika ibunya sudah memanggil dengan nama lengkapnya.

Sudah satu Minggu berlalu karena Minggu lalu adalah Minggu terberat yang Sungchan lalu dimana ia mendapat pukulan dari calon mertuanya dan juga mommy nya yang memberi hukum menyita mobil dan memblokir kartu kredit nya  dan satu lagi ejekan dari Hyung keduanya yang tiada henti nya sudah membuat pemuda Jung itu menderita.

Hari ini Sungchan ingin bertemu dengan calon istrinya dan juga calon bayinya ia sangat merindukan nya.

Chenle hari di perbolehkan untuk pulang karena sudah membaik ,soal kehamilan nya sudah di ketahui oleh semua keluarga nya dan tentunya saja seorang Jung Jisung mendapatkan hukuman nya juga dari kedua orang tuanya dan orang tua dari Chenle sebuah pukulan yang sangat Menyakitkan hampir saja membuatnya koma satu Minggu. Namun Ji-Sung tidak menyerah begitu saja karena ia ingin mendapatkan Chenle untuk menjadi miliknya selamanya dan itu semua sudah hampir di depan matanya.

Shotaro sudah mulai masuk kuliah lagi setelah orang tuanya meminta maaf kepadanya karena sudah mengusirnya waktu itu dan shotaro sudah memaafkan nya karena ia berfikir itu semua karena dirinya juga dan soal ia masuk kuliah lagi itu juga mendapat tentangan dari kedua orang tuanya tapi shotaro tidak menyerah untuk mendapatkan izin dan mau tak mau kedua orang tuanya mengizinkan nya.

Orang orang di kampus shotaro tidak pernah berubah tetap membencinya , shotaro pun bingung mengapa mereka tidak menyukainya padahal ia tidak berbuat apa-apa dengan mereka semua.

Satu guyuran air membasahi tubuhnya  satu sambutan pertama ia masuk ke kampus.

"Wah anak miskin ini kembali lagi oohy ." Tawaan kencang dari seorang pemuda cantik Yuna murid yang selalu membullynya.

Tanpa mendengarkan ucapan nya shotaro pergi meninggalkan Yuna dan temannya itu.

Terdengar geram dari mulut cantik Yuna melihat shotaro pergi meninggalkan Nya itu.

"Awas kamu Nakamoto shotaro kamu tidak akan bisa hidup dengan bahagia." Setelah berucap Yuna pergi meninggalkan tempat ia menyiram shotaro tadi.

Tbc 📌


𝕭𝖚𝖑𝖑y𝖎𝖓𝖌 (Sungtaro)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang