Bullying 13

2.9K 208 2
                                    


'' shotaro ini untuk mu , karena hari ini kamu sudah bekerja keras ."ucap nya.

"Terima kasih nuna."  Balas  shotaro pada bosnya .

"Ah sama sama ,kamu harus terus semangat kerja Nya ya"

"Iya taro pulang dulu terima kasih nuna sampai jumpa besok."

Ia membukukan tubuh lalu pergi meninggalkan bosnya tadi.

Perasaan shotaro sekarang mulai senang ,ia memandangi langit malam yang di penuhi oleh bintang yang begitu indah sesuai dengan suasana mood nya saat ini.

Sambil mengelus perutnya yang mulai terlihat membesar shotaro mencoba untuk melupakan masalah hidupnya saat ini.ia akan menikmati waktu saat ini dan memulai nya besok lagi.

Di lain tempat seorang pemuda dengan tampilan yang kurang baik dengan mata yang sedikit bengkak menajamkan matanya kepada seorang yang mencoba untuk berbicara dengan nya.

PRANG_

"PERGI AKU BILANG PERGI, APA KAMU TULI AKU BILANG PERGI HAH AK_ HIS pergi aku bilang pergi his." Pemuda itu terus saja berteriak dan menangis menyuruh orang itu untuk pergi.

Orang itu pergi dari nya setelah pemuda itu terus mengusirnya dan melempari barang di sekitarnya hingga terkena dirinya.

"Bik bagaimana keadaan Chenle bik ." Tanya seseorang yang baru saja datang dan menghampiri orang yang keluar dari kamar chenle.

"Keadaan nya semakin buruk tuan , tuan muda tindak mau makan dan terus saja menyiksa diri nya tuan."

"His_anakku his_" setelah mendengar jawaban nya ia limbung terduduk dan menangis.

"Astaga tuan."

"Anak ku bik his Chenle his_"

"Tuan muda pasti sembuh tuan pasti sembuh kita doakan yang terbaik untuk kesembuhannya dan tuan harus pantang menyerah."

"Iya bik his_"

Chenle mengusap air matanya dan beralih ke arah perutnya mengelus perutnya.

"Sayang kamu mau kan ikut mama kita akan ke surga ya ." Chenle bangkit dari tempat tidur lalu mengambil benda yang berada di lacinya sebuah benda tajam.

"Kamu siapkan sayang, ehm kita main sebentar ya ." Chenle menggulung lengan nya hingga terlihat kulit putih nya lalu menggerakkan benda tajam itu kearah lengannya.

"Bagaimana kita mengukir nama papa ya sayang." Benda tajam itu menggores kulit nya seraya tusukan dan goresan benda itu.

"Aa_k rasanya sangat menyenangkan Haha  hum bau nya begitu menyegarkan sayang kamu mau coba bentar ya sayang kita ukir nama papa dulu baru nanti giliran kamu."

Tetes demi tetes darah itu keluar dari lengannya seiring dengan terlihat nya ukiran yang ia buat berhuruf kan inisial JS.

"Nah sudah selesai sekarang giliran kamu ya ." Chenle melepaskan bajunya dan membuang ke sembarang arah dan mengarahkan Cutter itu ke perutnya.

"Sit_ oh nikmatnya sit_ "

Saat ingin  mengukir lebih jauh suara teriakan membuat nya kaget dan menjatuhkan Cutter itu.

"CHENLE JANGAN_"

"APAAN SIH MAMA mengganggu lele mau buat lukisan." Chenle merendahkan tubuhnya seraya mengambil benda tajam itu sebelum tangan nya ditarik mama nya.

"Tidak kamu gak boleh pegang benda itu"

"Ish mama tuh apa apaan sih lele kan cuma mau buat tanda di perut lele nanti anak lele nangis mah "

"Gak kamu gak boleh pegang itu."

Haechan terus saja memeluk anaknya agar tidak mengambil benda itu lagi meskipun Chenle terus memberontak untuk dilepaskan hingga ia pingsan karena wajahnya sudah pucat pasif .

Tbc 📌

Aah bayi lele ku hamil ayang taro ku juga tekdung akh' gimana ini 🥴

𝕭𝖚𝖑𝖑y𝖎𝖓𝖌 (Sungtaro)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang