9. how

843 84 12
                                    


.

.

.

.

.

.

Malam ini hujan turun dengan cukup deras, udara dingin mulai masuk kedalam sela sela etalase, untung saja setiap ruangan di rumah chenle memiliki penghangat ruangan, semuanya chenle nyalakan.

Namja manis itu terduduk di tepi kasurnya, menatap totgbag yang kini ia pegang, haruskah ia memakai nya? Mungkin setengah jam lagi suaminya akan pulang, chenle menjadi bimbang, bagaimana jika jisung tidak menyukainya.

"Pakai atau tidak, pakai atau tidak, um pakai sajalah," Akhirnya keputusan chenle berpihak pada jaemin. Chenle segera membuka bajunya dan mengganti pakaiannya dengan lingerie, menurut nya juga tidak apa karena penghangat ruangan di kamarnya berfungsi dengan baik sehingga chenle merasa tidak kedingina.

Selesai, chenle selesai berganti baju, ia lantas pergi ke depan cermin untuk melihat penampilan dirinya.

"Aku seksi juga, Jisung akan suka?," Pertanyaan itu mampu membuat chenle menghela nafas, bagaimana jika jisung tidak menyukainya?

"Akh! Jaemin Hyung benar-benar memilih kan baju seperti ini! Bahkan dadaku sangat terlihat dan bagian bawahku-ah aku yakin sekali tali ini di tarik pelan pakaian ini akan terlepas." Oceh chenle sambil memutar mutar dirinya di depan cermin.

"Aku akan menggantinya saja-,"

Click!

Chenle membeku kala pintu kamarnya di buka, menampilkan sosok yang sedari tadi ia tunggu namun sayangnya- chenle belum mengganti pakaiannya! Astaga kini chenle kelagapaan.

Sementa itu, jisung, namja itu sedikit terkejut dengan pakaian yang di kenakan chenle, tubuh chenle terlihat sangat jelas, tunggu? Apakah Chenle memakai ini untuk mengajak jisung berhubungan badan? Pikir jisung.

"C-chenle...," Jujur saja Jisung sangat gugup melihat Chenle, bagaimana tidak?! Lelaki mana yang dapat menahan nafsunya jika di suguhkan pemandangan seperti itu.

"Chenle maaf aku langsung masuk ke kamar, aku rasa bel di luar rusak dan panggilanku tidak terdengar karena suara hujan," benar, biasanya jisung akan memencet bel karena pintu utama sudah di kunci dari dalam, tetapi untung saja Jisung selalu membawa kunci cadangan rumahnya.

"I-iya, kau mau makan? Aku sudah memasak," Chenle serba salah, jisung melihat melonggarkan dasinya dan mendekat ke arah Chenle.

"Chenle-ya, Aku sangat lelah. Kita lakukan lain kali ya?," Ucap jisung, tentu Jisung tau apa maksud chenle memakai pakaian seperti itu.

Jisung sedikit terangsang, namun rasa lelah di tubuhnya tidak bisa ia bohongi, terlebih ia harus berangkat pagi-pagi sekali esok hari karena ada meeting di luar kota. Bagi jisung ini bukan waktu yang pas, jisung ingin ketika mereka bercinta di waktu libur atau akhir pekan, agar jisung bisa menemani chenle setelahnya, pasti sakit dan jisung tidak ingin Chenle susah berjalan di saat dirinya berkerja.

Berbeda dengan Chenle, chenle malah membenarkan pikirannya kalau Jisung memang tidak tertarik padanya. Chenle menjadi malu sendiri, bahkan timbul rasa kecewa dalam dirinya.

"M-maaf jie," Hanya itu yang di ucapkan chenle, Namja manis itu langsung masuk kedalam kamar mandi untuk mengganti lingerie menjadi piyama kebesaran, Yap seperti yang biasa ia pakai.

Dalam kamar mandi mata chenle berkaca-kaca, bayangkan saja Chenle merasa sangat murahan, sudah malu di tolak pula. Setelah keluar kamar mandi chenle melewati jisung begitu saja, dan itu tidak lepas dari pengamatan jisung.

VIOLET [Jichen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang