Sebelum membaca Part ini, hanya ingin memberi tahu bahwa ini ada sudut pandang dari Jisung di part part sebelumnya.
🍂.
.
.Violet, pernikahan jisung dan chenle banyak dihiasi bunga violet, tentu chenle yang meminta, berharap bahwa kedua akan saling setia.
"Maaf Chenle, Aku tidak akan melakukannya padamu." - Park Jisung
.
.
.
.
."Penyakit Jantung bawaan?," Tanya Jisung yang tidak percaya, tangannya gemetar, ini bukanlah penyakit yang ringan, dapat saja sewaktu-waktu penyakit itu mengambil nyawa sang pemilik.
"Betul, Jisung. Setelah di periksa ternyata chenle mengidap penyakit Jantung bawaan, bahkan hal ini telat di ketahui, Jisung." Ucap dokter kepercayaan jisung- SEO Haechan. Dokter spesialis jantung itu adalah teman SMA jisung, meski mereka pernah terpisah selama 5 tahun karena menempuh pendidikan yang berbeda. Namun setelah kembali ketemu mereka akrab kembali.
"Apakah parah?,"
"Ini sudah termasuk serius, Jisung. Hanya saja Chenle masih dapat bertahan. Mungkin Acara pernikahan kalian membuatnya sangat lelah sehingga detak jantungnya melemah dan terlihat bahwa chenle sangat kelelahan yang seharusnya di cegah."
Jisung meremas jarinya, sungguh hatinya seperti teriris mendengar Chenle mengalami penyakit yang lumayan langka di Negara ini.
"Apakah bisa sembuh?," Bisa tolong jawab bisa! Tak peduli pengobatan macam apa yang akan diberikan! Jisung harus tetap berusaha tenang, bukan jaim hanya saja kepanikan akan membuat semuanya kacau.
"Jenis PJB yang dialaminya termasuk berat, Jie
Kita terlambat tahu, dan sudah tidak memungkinkan untuk disembuhkan""Haechan-ah," Panggil Jisung lirih, namja itu memijat pelipisnya sendiri, "Apa yang bisa dilakukan agar istriku sembuh? Apa saja?,"
Haechan terdiam, lalu akhirnya menjawab, "Transplantasi Jantung, Jisung ini cukup sulit dilakukan karena tidak adanya pendonor— namun aku percaya kau bisa mencari Pendonor itu."
Transplantasi Jantung? Apa yang harus jisung berikan kepada sang pendonor jika pendonor itu rela menyerahkan jantungnya untuk chenle? Sementara hidupnya akan berakhir. Apa? Apakah ini seperti membeli nyawa? Jika dibayar dengan uang pun berapa harga nyawa itu?
Jisung mengeluarkan Ponselnya dan menelpon nomor yang ia tuju.
Terhubung...
"Ada apa, Jisung?,"
Jeno— sepupu jauh jisung, Namun kedekatan Jeno dan jisung bisa dibilang sangat dekat, bahkan mereka sudah seperti adik kakak, bahkan mereka satu universitas dan satu jurusan— dari sana mereka semakin dekat.
"Hyung..."
"Yaa? Cepatlah, kau mengganggu waktuku dengan Jaemin."
Jisung terdiam.
"Jisung?,"
"Hallo?,"
"Ya Hyung, maaf jika mengganggu Waktu mu, tapi bolehkah aku meminta tolong padamu?,"
"Apa? Kau ingin aku ajari bagaimana cara memperlakukan chenle di malam pertama? Eoh! Bukankah ini adalah malam pertama mu?! Bagaimana Jisung?!,"
Buruk. Kini chenle tengah terbaring di rumah sakit karena pingsan saat baru sampai di rumah.
"Chenle sakit, Hyung— Ia mengidap penyakit Jantung bawaan,"
"Apa? Jisung kau tidak bercanda—,"
![](https://img.wattpad.com/cover/311230712-288-k438532.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
VIOLET [Jichen]
Fiksi Penggemar"𝐕𝐢𝐨𝐥𝐞𝐭, 𝐛𝐮𝐧𝐠𝐚 𝐢𝐧𝐢 𝐦𝐞𝐥𝐚𝐦𝐛𝐚𝐧𝐠𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐬𝐞𝐭𝐢𝐚𝐚𝐧, 𝐚𝐤𝐮 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐥𝐚𝐤𝐮𝐤𝐚𝐧𝐧𝐲𝐚 𝐩𝐚𝐝𝐚𝐦𝐮,"- 𝐏𝐚𝐫𝐤 𝐉𝐢𝐬𝐮𝐧𝐠 Kisah kehidupan pernikahan Jisung Dan Chenle yang berawal dari sebuah perjodohan...