Chapter 17 : Romantic Dinner

203 22 17
                                    

Setelah Su Ryeon keluar dari ruangannya, Logan ingat akan mengadakan meeting dengan tim operasional jam 15.00. Dia berniat memberi tahu Su Ryeon secara langsung.

Logan bergegas bangun dari sofa dan membuka pintu. "Wooaahh..." Logan terkejut ketika membuka pintu tiba-tiba mendengar teriakan Su Ryeon yang hampir jatuh ke belakang. Dengan sigap satu tangan Logan memegang satu tangan Su Ryeon sementara satu tangan lainnya langsung menangkap punggung Su Ryeon. Logan memandang wajah Su Ryeon yang kini berjarak beberapa cm dibawah wajahnya, pandangan mereka bertabrakan.

Sementara itu detak jantung Su Ryeon berdebar kencang ketika pandangan matanya bertabrakan dengan pandangan mata Logan dan jarak wajah mereka cukup dekat. Logan dan Su Ryeon menjadi salah tingkah namun suara map yang terjatuh membuat keduanya melihat kearah suara tersebut. Tampak Hye In berdiri mematung hanya beberapa meter dari keduanya.

Su Ryeon segera menegakkan badannya untuk kembali berdiri tegak, Logan membantunya. "Oouuh ini tidak seperti yang Kau pikirkan Hye In-ssi, Aku hampir terjatuh, Logan-ssi hanya membantuku." Su Ryeon menjelaskan kepada Hye In dengan sedikit gugup.

"Hhmmm.. " Hye In mengangguk sambil tersenyum tipis.

"Ah Su Ryeon-ssi, Aku hendak memberitahukan kepadamu jika akan mangadakan meeting dengan tim operasional pukul 15.00 , tolong bersiaplah dan sampaikan kepada rekan-rekan yang lain." Logan menjelaskan.

"Ooh baiklah akan kusampaikan kepada rekan-rekan di tim operasional. Aku kembali bekerja." Ucap Su Ryeon pada Logan. Su Ryeon lalu mengangguk pada Hye In. Dia kemudian meninggalkan Logan dan Hye In.

"Sepertinya Kau sibuk, Aku akan kembali nanti." Ucap Hye In setelah mengambil mapnya yang terjatuh, Dia lalu melangkah hendak meninggalkan Logan namun Logan mendekatinya dan memegang tangannya. "Masuklah, biar kujelaskan."

"Ah jangan salah paham tadi Aku hanya menolong Su Ryeon-ssi karena Dia hampir terjatuh." Ucap Logan ketika sudah ada di ruangannya dan duduk di sofa disebelah Hye In.

"Hmm Aku tahu tadi Su Ryeon-ssi sudah menjelaskan." Ucap Hye In tersenyum tipis. "Lagipula sebetulnya Aku belum memiliki hak untuk marah jika Kau dekat dengan wanita manapun. Namun tetap saja Aku cemburu ketika melihatmu dekat dengan wanita lain. Aku tahu seharusnya Aku tidak boleh seperti ini. Maafkan Aku." Ucap Hye In sambil menunduk.

"Kenapa Kau meminta maaf? Setiap orang berhak untuk cemburu, itu perasaan yang wajar. Itu artinya Kau memang menyukaiku. Namun Kau harus tahu, Aku tidak ada hubungan apa-apa dengan Su Ryeon. Aku bahkan telah menolaknya. Kau tak perlu cemburu kepadanya."

Hye In mengangguk. "Hmm..Aku tahu. Sejujurnya Aku cemas, jika setelah menunggu sekian lama pada akhirnya Kau akan bersama dengan wanita lain. Aku bisa mengikhlaskanmu dengan Hye Rin, namun Aku tidak yakin bisa mengikhlaskanmu dengan wanita lain. Ah tetapi Aku tidak berhak melarangmu berpacaran dengan wanita manapun."

Logan lalu memegang tangan Hye In. "Maaf Aku harus membuatmu terus gelisah dan menunggu. Bagaimana jika Kita membuat semuanya lebih jelas agar Kau merasa tenang."

"Apa maksudmu?" Tanya Hye In sambil menengok kearah Logan.

"Jadilah Kekasihku, ayo Kita berpacaran. Mungkin saat ini Aku belum mencintaimu sepenuhnya, namun Aku yakin suatu saat Aku pasti bisa mencintaimu sepenuhnya karena Aku sangat tertarik dengan fisikmu bahkan sejak pertama Kita bertemu, Kau juga wanita yang sangat baik dan perhatian. Aku tidak boleh menyia-nyiakan wanita sebaik dirimu."

Hye In menggelengkan kepalanya lalu mengelus pipi Logan. "Tidak Oppa, meski Aku menginginkanmu, namun Aku tidak ingin Kau memaksakan diri. Aku tahu Kau masih meragukan perasaanmu padaku, Aku belum ada dihatimu. Aku tidak ingin Kau berpacaran denganku karena terpaksa. Yakinkan perasaanmu padaku, Aku akan menunggumu, meski tidak tahu sampai kapan, semoga Aku tetap bisa sabar dan tidak menyerah." Mata Hye In berkaca-kaca.

You are My Dream (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang