Chapter 38 : Dilemma

143 18 8
                                    

Sudah sebulan Su Ryeon banyak menghabiskan waktu untuk menemani Bae Sun Mi menjalani hari-harinya dan melakukan pengobatan. Sepulang kerja biasanya Su Ryeon akan menemui Bae Sun Mi lalu setelah itu bertemu Logan.

Su Ryeon masih tidak memberitahu Logan tentang penyakit Bae Sun Mi karena pesan dari Bae Sun Mi. Meski begitu, karena kecerdikan Su Ryeon, Dia berhasil mempertemukan Bae Sun Mi dan Logan. Mereka pernah makan malam bersama dan suatu hari mengunjungi apartemen Bae Sun Mi.

Meski belum memaafkan Ibunya, namun hubungan Logan dan Ibunya perlahan membaik. Sikap Logan pada Ibunya mulai melunak.

Beberapa hari ini kondisi Bae Sun Mi semakin memburuk, Dia dirawat inap dirumah sakit untuk menjalani pengobatan yang semakin intensif.

Tubuhnya semakin kurus, rambutnya mulai rontok karena efek kemoterapi. Dokter tetap menyarankan agar Bae Sun Mi menjalani operasi, namun Dia tetap menolak.

Malam itu Su Ryeon sedang berada di Rumah Sakit dan mencoba kembali meyakinkan Bae Sun Mi agar bersedia di operasi.

Tangan Su Ryeon menggenggam tangan Bae Sun Mi. "Ahjumma, tadi Aku bertemu dengan Dokter dan Dia menyarankan agar Kau bersedia di operasi. Dengan operasi Kau masih punya harapan untuk sembuh. Bukankah Kau ingin sembuh dan berumur panjang, agar Kau bisa melihat cucu-cucumu kelak?"

"Tidak, itu terlalu beresiko. Aku bisa sembuh namun bisa juga langsung meninggal. Sudahlah Kau tidak usah membujukku. Aku sudah ikhlas mengidap penyakit ini. Mungkin ini hukuman atas dosa-dosaku di masa lalu . Di masa mudaku, dosaku terlalu banyak, terutama pada Logan. Sejak kecil Aku telah menyia-nyiakannya. Entah setan apa yang merasukiku dahuli hingga Aku dulu tega mengabaikan puteraku. Aku benar-benar bukan Ibu yang baik untuk Logan, wajar jika Dia membenciku." Ucap Bae Sun Mi lesu.

"Ahjumma, Kau jangan menyalahkan dirimu sendiri. Kau masih mempunyai kesempatan untuk menjadi Ibu yang baik bagi Logan, namun tentu saja Kau harus hidup agar Kau bisa menebus semua kesalahanmu di masa lalu. Ayolah Ahjumma Kau harus dioperasi, setidaknya Kau harus berusaha dan semangat." Ucap Su Ryeon.

"Tidak Su Ryeon, Kau tidak usah membujukku lagi. Aku hanya ingin menikmati sisa hidupku saja. Terima kasih Kau telah begitu setia menemaniku. Kau benar-benar gadis yang baik. Logan tidak salah memilihmu. Aku senang Kau bersama Logan, setidaknya jika Aku harus pergi, Aku bisa pergi dengan tenang."

"Ahjumma, Kau jangan seperti ini. Kau harus tetap semangat, Kau pasti hidup." Ucap Su Ryeon dengan mata berkaca-kaca. Sementara Bae Sun Mi hanya tersenyum.

Su Ryeon bergumul, haruskah Dia memberitahu Logan tentang kondisi Ibunya. Namun Bae Sun Mi terus melarang Su Ryeon memberi tahu Logan. Su Ryeon juga memikirkan bagaimana mental Logan ketika melihat kondisi Ibunya seperti itu, apakah mentalnya cukup kuat atau Dia dapat kembali depresi. Namun Su Ryeon juga cemas jika Logan terlambat mengetahui kondisi Ibunya dan akan hidup dalam penyesalan.

Su Ryeon benar-benar dihadapkan pada dilema. Dia juga harus berusaha bersikap wajar didepan Logan.

-------

Sementara itu Do Hwan dan Hye In sudah tidak berkomunikasi selama sebulan terakhir. Do Hwan mengikuti saran Logan untuk tidak menghubungi dan menemui Hye In, meski berat namun Do Hwan mencoba menahan diri. Namun setiap hari Dia akan ke Hello World dan melihat Hye In dari kejauhan.

Disisi lain Hye In merasa kehilangan Do Hwan. Hari-harinya terasa kosong tanpa ngobrol dan bercanda dengan Do Hwan. Sebenernya Dia merindukan Do Hwan namun tidak memiliki keberanian menghubungi Do Hwan karena masih cemas dengan kenyataan yang harus dihadapinya di masa mendatang.

Malam itu Hye In baru saja selesai bekerja. Dia lalu keluar ruangannya kemudian berjalan hendak keluar kantor. Namun sebelum melangkahkan kakinya keluar kantor, hujan turun. "Ah sial." umpat Hye In.

You are My Dream (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang