16. Permohonan

343 50 0
                                    

Sesuatu menghimpit ruang napasku Menjebak dalam liang delusi Siapa pun saja tolong ulurkan bantuan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesuatu menghimpit ruang napasku
Menjebak dalam liang delusi
Siapa pun saja tolong ulurkan bantuan

•••••

Bulan tak tampak di langit malam. Bumi basah sebab hujan datang lagi. Di teras sebuah kafe, terdapat dua remaja yang duduk terdiam di sebuah bangku besi, menunggu hujan berhenti ditemani dengan suara gemuruh guntur.

Faras tengah memeluk dirinya sendiri meskipun jaket telah melingkupi tubuhnya tetap saja dinginnya malam terasa menusuk kulit. Di sebelahnya ada Jeri sedang sibuk memandangi jalanan yang sepi. Jumat ini adalah hari terakhir ia dan Jeri mengikuti pelatihan barista. Sang bos telah meresmikan mereka menjadi pegawai kafe mulai Minggu depan.

Sebenarnya, mereka berdua telah diajak pulang bersama oleh sang atasan, Farhan, tetapi kedua pemuda itu menolaknya dengan alasan telah membawa kendaraan sendiri. Faras dengan sepedanya dan Jeri dengan motornya.

Faras mengambil ponselnya di saku celana untuk melihat jam, bibirnya melengkung sedih tatkala mendapati bahwa ponselnya mati, kehabisan daya. Ia belum mengabari sang ibu bahwa dirinya akan pulang lebih malam daripada biasanya. Akhirnya, laki-laki itu melamun, menatapi percikan hujan di tanah.

Sementara itu, Jeri terheran tatakala netrnya menangkap sosok tak asing yang melewati jalan di depan kafe. Perawakannya sangat mirip dengan Hamdan, sungguh. Jaket kulit warna hitam dan celana jeans warna hitam selayaknya gaya pakaian Hamdan sehari-hari.

Jeri tiba-tiba bangkit dari duduknya membuat Faras terkejut sesaat. Pemuda itu berjalan cepat menuju tepi parkiran yang masih dilindungi oleh atap.

Ia memfokuskan pandangannya ke arah pengendara yang sangat mirip dengan Hamdan tersebut. Keyakinannya bertambah besar saat menyadari sepatu yang dipakai oleh sosok itu, sepatu berwarna putih hadiah dari Reka kala Hamdan ulang tahun ke tujuh belas.

Namun, kemanakah Hamdan hendak pergi?

Semua sahabatnya tahu betul, Hamdan tak begitu menyukai hujan dan menerobos hujan tanpa jas pelindung, sangat tidak mencerminkan Hamdan sama sekali. Perasaan herannya meningkat ketika ia menyadari, ada sosok tak asing yang duduk di jok motor bagian penumpang. Jeri sedikit percaya bahwa itu adalah Dava, ia cukup hafal bagaimana perawakan orang yang pernah menjadi temannya semasa SMP dulu.

Jeri segera mengambil ponsel yang ia simpan di tas lalu bertanya kepada para sahabatnya di grup obrolan mereka.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Arti Sahabat | 00lineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang