28. Kisah Asmara Remaja SMA bagian kedua

204 25 0
                                    

Cinta itu membingungkanBisa menyakitkan dan membahagiakan hatiBisa menyembuhkan dan menciptakan luka Sulit dipahami tapi bisa merasai di hati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cinta itu membingungkan
Bisa menyakitkan dan membahagiakan hati
Bisa menyembuhkan dan menciptakan luka
Sulit dipahami tapi bisa merasai di hati


•••••


Ujian hari Rabu dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Kimia kali ini telah selesai. Bersama terik matahari siang hari, Jeri bersama empat kawannya yaitu Reka, Nares, Hanza, dan Faras-sedang asyik mendinginkan pikiran mereka dengan es krim. Heyan tak bisa bergabung karena ada acara dengan keluarganya, sedangkan Hamdan telah memiliki janji untuk pergi bersama kawannya yang lain.

Mereka mengunjungi kedai es krim Gembira yang baru buka, tak jauh dari sekolah mereka. Lokasinya berada di jalan belakang sekolah mereka. Lima pemuda itu duduk pada dua kursi kayu panjang dengan sebuah meja di tengahnya.

Hanza memandang Jeri yang sedang asyik menikmati es krim cokelat di sebuah gelas plastik dan sepiring es krim sandiwch dengan beraneka rasa. "Lo beneran pesan dua es krim, Jer? Gigi lo aman?"

"Hm, gue kepanasan," jawab Jeri.

"Lo yakin bisa makan semua cokelat jarshake ini?" tanya Hanza ragu kepada Reka, ia memperhatikan tumpukan es krim cekelat, vanilla, dan stroberi yang tampak menggiurkan di sebuah gelas kaca.

"Yakin, kepala gue masih panas gara-gara Kimia tadi."

"Ini pesanan untuk roti bakar cokelat, pisang bakar cokelat, jamur krispi, dan kentang goreng, ya Kak," ujar pramusaji saat tiba di meja mereka, tangannya sibuk menaruh pesanan tersebut di meja.

"Iya, makasih Kak," balas Reka seraya membantu merapikan piring-piring tersebut di meja.

Mulut Hanza sedikit ternganga, matanya memperhatikan bermacam makanan memenuhi meja panjang tersebut. Ia jadi ingin mencicipinya. "Astaga, Ka, lo pesen sebanyak itu? Nggak sekalian pesan semua menu??"

"Emangnya bakal habis?" tanya Faras memakan sesendok es krimnya.

"Buat bareng-bareng. Kalian juga pasti mau coba," jawab Reka.

Hanza cengar-cengir. "Hehehe, tau banget lo,"

"Nanti malem belajar bareng lagi kan? Ada bab Sejarah Indonesia yang belum gue pahami," tanya Faras memastikan sebab dirinya perlu bantuan untuk memahami mata pelajaran Sejarah Indonesia yang menurutnya rumit.

"Iya, Ras, kayak biasa." Nares mengangguk pelan sebagai jawaban. "Tanya ke Hamdan aja, dia seru ceritain sejarah."

"Ekonomi gue masih ada yang bingung tentang indeks harga, tanya siapa ya?" gumam Hanza.

"Diskusi sama gue," sahut Jeri mendapat tepukan senang dari Hanza di pundaknya.

"Na, lo sama Ratih pacaran nggak sih?" tanya Hanza mendadak berganti topik. Sejujurnya ia memendam pertanyaan ini sejak lama sebab kedekatan Nares dan adik kelas bernama Ratih membuatnya penasaran.

Arti Sahabat | 00lineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang