29. Kisah Asmara Remaja SMA bagian ketiga

141 23 0
                                    

Cinta itu membingungkanBisa menyakitkan dan membahagiakan hatiBisa menyembuhkan dan menciptakan luka Sulit dipahami tapi bisa merasai di hati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cinta itu membingungkan
Bisa menyakitkan dan membahagiakan hati
Bisa menyembuhkan dan menciptakan luka
Sulit dipahami tapi bisa merasai di hati

•••••

Tatkala tinggal di rumahnya sendiri, Nares tak pernah merasa aman, apalagi satpam dan asisten rumah tangganya tak selalu berada di sana. Terutama saat malam hari. Ia selalu waspada akan kehadiran keluarganya—kemungkinan besar datang hanya untuk membuat luka baru di tubuhnya. Di kamarnya, Nares tak pernah tidur dengan waktu yang cukup. Sewaktu-waktu ia bisa bangun dengan sendirinya. Oleh sebab itu, pemuda itu lebih sering tidur di rumah para sahabatnya walaupun hanya beberapa saat.

Pada agenda ujian akhir semester kali ini, Nares membiasakan diri untuk bangun pada jam empat pagi untuk belajar lagi. Meskipun hanya tidur tak lebih dari tiga puluh menit, Nares tetap memaksa dirinya untuk duduk di kursi belajarnya tepat pada jam empat. 

Nares sungguh bersiap dengan baik. Jauh dalam lubuk hatinya, ia selalu takut apabila memperoleh nilai tak seusai dengan harapannya. 

Lantaran walaupun ia punya nilai-nilai yang sempurna, ibundanya tetap tak mengapresiai, tak beri rasa peduli.

Apalagi jika Nares memperoleh nilai buruk, pasti hari-harinya makin terpuruk.

Pada pagi buta di hari Jumat ini, Nares telah bangun tidur untuk belajar lagi mengenai mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (PKWU) dan Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK). Seusai berkutat dengan buku-bukunga selama tiga puluh menit, ia begerak keluar dari kamarnya.

Bersama ponsel dalam genggaman, pemuda itu melangkah menuju dapur untuk mengambil minuman dan camilan. Saat ini, ia sedang melakukan panggilan telepon dengan Ratih, mereka berbincang-bincang mengenai berbagai hal.

"Gue sempet ketiduran beberapa menit kemarin Kak, sumpah kaget banget pas di tegur sama pengawas ujian. Abis itu gue langsung melek seratus persen sampai waktunya selesai. Tapi seneng banget karena gue bisa ngerjain semua soal, berkat belajar bareng sama Kak Res sama Kak Azam juga sih hehehe," ungkap Ratih.

"Gue ikut seneng dengernya."

"Terus kan Kak, kemarin ada kakel cewek yang nangis pas keluar ruangan. Ruangan gue kan dicampur sama kelas 12 MIPA, mapel mereka itu Fisika. Gue jadi kepikiran sama Fisika minggu depan. Takut banget."

"Gue juga masih agak bingung sama Fisika. Besok—"

Nares terperanjat tatklaa suara gebrakan pintu rumahnya terdengar begitu keras. Banyak dugaan buruk mengusik kepalanya hingga lupa tentang panggilan telepon di ponselnya.

Benar saja, beberapa saat kemudian Nares menjumpai Kajen berjalan sempyongan ke arahnya, dapat diduga bahwa sepupunya sedang dalam keadaan mabuk. Jantungnya mulai berdegup lebih cepat, kakinya membatu di tempat. 

Arti Sahabat | 00lineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang