15. Keadaan Mulai Berbeda

381 45 2
                                    

Yakinkan sanggup terus berlariMeski letih pun jenuh hidup dijalaniJanganlah berhenti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yakinkan sanggup terus berlari
Meski letih pun jenuh hidup dijalani
Janganlah berhenti

•••••

Pada sore yang mendung ini, Jeri sedang duduk mengistirahatkan diri di sisi lapangan futsal dengan sebuah botol minum yang telah tersisa setengah. Hari ini memang jadwal rutin latihan futsal dilaksanakan.

Matanya memandang Hamdan yang sedang asyik bercanda dengan anggota futsal lainnya di seberang lapangan. Ternyata, keadaan hubungan mereka yang sedang tak bagus berpengaruh terhadap aksi mereka di lapangan. Selain itu, pertemuannya dengan ayahnya kemarin sore-bayangan kemesraan sang ayah dengan istri barunya juga seorang anak kecil di antara mereka-sungguh menganggu hati dan pikirannya.

Sakit sekali tatkala mengetahui sang ayah tampak bahagia dengan selingkuhannya sedangkan Jeri dan keluarganya sibuk mencari cara untuk menyembuhkan luka.

"Lagi berantem sama Hamdan?" ujar seorang pemuda yang telah duduk di samping Jeri.

Jeri tersentak sedikit, ia melamun sampai tak sadar bahwa sang ketua futsal telah duduk di sampingnya, Mahendra namanya.

"Tau darimana, Bang?"

Mahendra tertawa kecil. "Hahaha, kelihatan jelas, kalian nggak maksimal di lapangan tadi."

"Buruan di selesain, jangan sampai menganggu pertandingan kalian beberapa bulan lagi."

"Kalo sampe belum baikan, gue bantu bilang ke coach supaya jadi penengah."

Jeri mengibaskan kaos futsalnya yang basah karena keringat dan mengangguk pelan. "Makasih, Bang."

Mahendra meluruskan kedua kakinya lalu menoleh ke arah Jeri. "Lo mau jadi kapten?"

Jeri hampir tersedak ketika hendak meminum air putihnya, terkejut dengan ucapan itu. "Gue? Lo nunjuk gue, Bang?"

Mahendra kembali terkekeh kecil melihat reaksi lucu Jeri. "Iyalah, siapa lagi yang duduk sama gue sekarang?"

"Tapi kenapa gue?"

"Gue cuma percaya lo bisa jadi kapten yang baik."

Jeri termenung mendengar ucapan itu, di satu sisi dirinya juga menginginkan posisi tersebut sebab sepak bola adalah olahraga kesukaannya. Sejak kecil, ia telah menyukai aktivitas itu, bahkan menjadi pemain sepak bola profesional pernah menjadi cita-citanya. Meskipun begitu, Jeri juga harus fokus pada pekerjaan baristanya untuk membantu keuangan keluarganya.

Arti Sahabat | 00lineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang