Perempuan itu bernama Elektra dia berumur sekitar 27 tahun baru saja pulang dari acara menghadiri perceraian dirinya dengan sang suami.
"Tra tunggu! tolong dengerin penjelasan aku dulu!" ujar sang suami menahan lengannya.
"Gak ada yang perlu dijelasin semua sudah berakhir sekarang kamu urus saja sana perempuan itu," ucap Tra menepis tangan mantan suaminya.
"Aku gak cinta sama dia Tra, aku cuma cinta sama kamu," mohon sang suami.
Elektra melepaskan genggaman tangan sang suami pada lengannya.
"Kalau kamu cinta sama aku kamu gak mungkin selingkuhi aku mas cukup sampai disini saja jangan pernah cari aku lagi."
Elektra kemudian pergi dari sana meninggalkan sang suami yang terus meneriakkan namanya.
"Dion kamu harus tanggung jawab!" Pinta perempuan itu pada Dion mantan suami Elektra.
"Dengar ya aku gak kenal sama kamu, aku bahkan gak tau bagaimana aku bisa berada didalam kamar yang sama denganmu ini cuma kecelakaan dan aku gak akan tanggung jawab!" ucap Dion segera mengejar Tra namun sayangnya Tra sudah pergi menggunakan taksi membuat Dion frustasi.
💠💠💠💠
Elektra yang sedih akibat perceraiannya menghabisi waktu malamnya di diskotik Ia terus saja meminum minuman memabukkan itu sampai Ia benar-benar diambang batas.
Ia mendadak pusing dan mual Elektra segera pergi ke toilet namun saat itu seseorang menariknya, Elektra yang dalam pengaruh alkohol hanya mengikuti saja tarikan tangan tersebut yang membawanya ke sebuah kamar.
Desahan napas itu beriringan, sentuhan yang panas disetiap tubuhnya membuat desahan itu semakin kuat. la menciumi seluruh tubuhnya dan menyentuhnya dengan lembut seperti dirinya terbuat dari kaca yang mudah pecah dan rapuh. la bisa mendengar suara itu menyebut namanya, dengan nada suara yang penuh gairah namun juga lembut penuh dengan rasa kasih sayang.
Di sepanjang malam hanya terdengar suara desahan dari kamar tersebut dua insan yang dimabuk dalam pengaruh minuman tidak saling mengenal namun menyalurkan hasrat terpendam mereka kepada satu sama lain.
💠💠💠💠
"Maaf tapi aku tidak bisa bertanggung jawab aku akan segera menikah dengan perempuan lain yang kucintai," ucap laki-laki tersebut terlihat frustasi dan bersalah.
"Lalu bagaimana dengan anak ini?" tanya Elektra menunjuk ke arah perutnya.
"Maaf tapi aku harus pergi," ucap pria itu lalu pergi meninggalkan Elektra.
8 tahun kemudian...
"Elektri!" Panggil perempuan itu dengan lembut.
"Iya Bubu," balas si kecil sambil berlari ke arah sang ibu.
"Kamu ini ya nakal banget pergi gak bilang-bilang," ucap sang ibu sambil terus menciumi putranya tersebut.
"Aku udah besar bubu jangan larang- larang, aku pergi lagi nanti, aku ngambek loh," ucap sang anak dengan lucunya membuat Elektra gemas sendiri melihat kelakuan putranya itu.
"Oh mainnya ngambekkan rasain nih." sang Ibu kemudian menggelitiki putranya tersebut membuat sang putra tertawa karena merasa geli.
Beberapa saatnya setelahnya mereka berada disebuah kamar sambil memegang sebuah buku.
"Si kancil anak nakal suka mencuri timun, pak tani ayo tangkap si Kancil." Halilintar terus mendengarkan nyanyian sang Ibu yang sangat merdu ditelinganya.
"Ingat ya Elektrik kita itu gak boleh mencuri, karena itu-." Mendengarkan sang anak melanjutkan kalimatnya.
"Dosa," balas sang anak. Elektra membelai rambut sang anak.
"Dan selalu ingat kata ajaib."
"Permisi, Maaf, Tolong, dan Terima kasih," ucap Ibu dan anak tersebut kompak.
"Pintarnya anak bubu," sang ibu kemudian mencium kening anaknya itu dengan sayang.
Namanya Elektrik Halilintar dia adalah hasil dari kesalahan dimalam itu, dia adalah anak Elektra perbuatannya yang tidak sadar itu memberinya sebuah anugerah terindah dengan hadirnya sosok matahari dalam hidupnya Elektrik.
Banyak hal yang sudah dilalui oleh Elektra dari ditolaknya Ia oleh sang ayah dari anak yang Ia kandung, di usir oleh keluarganya dan akhirnya mereka hidup berdua saja sampai sekarang.
2 tahun kemudian...
Halilintar yang kala itu baru berusia 10 tahun harus menerima kenyataan pahit bahwa sang ibu yang telah merawatnya selama 10 tahun, telah pergi meninggalkan dirinya untuk selama-lamanya.
"Bubu hiks....jangan tinggalin Mega Bu...hiks." tangis Halilintar saat Ia menatap makam didepannya.
"Hali sama siapa hiks...kalau bubu pergi hiks...Hali cuma punya bubu hiks...BUBU!!!"
Dibawah guyuran hujan itu tangisannya tumpah dan menjadikan saksi atas dirinya yang baru kehilangan sang Ibu.
💠💠💠💠
"Ini sekolahnya?" tanya Halilintar, setelah dua tahun pasca kejadian itu kini anak itu telah tumbuh menjadi remaja yang sangat tampan.
Sekarang Ia berada disebuah sekolah ternama di kotanya. Halilintar kemudian masuk ke dalam kawasan sekolah itu dan ingin langsung bertemu dengan kepala sekolahnya.
-Bersambung-
Jangan lupa vote 🌟, Comment 💬, Follow 💫, dan masukan ke reading list📖 kalian ya agar kalian tidak ketinggalan cerita 📚 terbaru dari Author.
_____Selamat membaca_____
KAMU SEDANG MEMBACA
Stepbrother (Tuntas)
Science FictionBertemu dengan dua insan yang memiliki wajah serupa dengannya ternyata membawanya kepada kebenaran yang tidak terduga terlebih setelah Ia bertemu sosok dia yang ingin membunuh dirinya darah dagingnya sendiri. Edit cover by : chenligh_