Kedua remaja laki-laki kembar itu turun dari mobil yang sangat mewah lalu masuk ke kawasan sekolah dengan elegannya membuat para penghuni sekolah tersebut terutama perempuan berteriak heboh karena melihat mereka masuk.
"Haiiii fansku yuhuu!!" ucap Taufan sambil menyapa para fansnya sedangkan saudara kembarnya Gempa merasa malu dengan tindakannya.
"Aku duluan Fan," ucap Gempa lalu meninggalkan Taufan yang masih sibuk menyapa para fansnya.
Gempa lalu pergi ke sebuah ruangan dimana Ia memiliki kesibukan disebuah organisasi OSIS.
"Lepaskan aku kembalikan itu!!" Marah seorang anak cowok membuat Gempa penasaran lalu melihat kejadian itu. Disanalah Gempa dapat melihat ada seorang siswa laki-laki yang sedang dibully oleh sekelompok pelajar.
"HAI KALIAN!!" teriak Gempa membuat semua menoleh.
Namun, teriakan Gempa bagaikan angin mereka terus membully siswa laki-laki tersebut sampai salah satunya melempar batu dan tepat mengenai kepalanya.
Bruk...
"Aishh!!" ringgis laki-laki itu dia bisa saja menghajar sekelompok pelajar itu tapi dia ingat pesan ibunya untuk tidak membuat perkara disekolahnya.
"SUDAH HENTIKAN ATAU KUKIRIM SURAT LAPORAN KE SEKOLAH KALIAN!" Ancam Gempa berhasil membuat mereka sedikit takut.
Sekolompok pelajar itu tersenyum sinis pada remaja itu lalu melemparkan sebuah liontin ke sebuah selokan.
"TIDAAAAK!!" teriak laki-laki itu langsung menunju keselokan tersebut.
Sekelompok pelajar itu kemudian pergi meninggalkan kejadian itu tanpa merasa bersalah sedikit pun. Gempa langsung membantu laki-laki tersebut yang terlihat sedang berusaha mencari sesuatu dari dalam selokan.
"Hei sudah itu jorok tau!" ucap Gempa ketika melihat laki-laki itu mencelupkan tangannya didalam selokan, seperti sedang mencari sesuatu.
"Ketemu!!" ucap laki-laki itu senang lalu memeluk liontin perak tersebut.
"Ayo!! Lukamu harus segera diobati," ucap Gempa menarik pelan tangan remaja tersebut.
💠💠💠💠
Gempa terlihat sedang mengobati remaja di ruang UKS dengan telaten Ia mengobati kepala lelaki tersebut dengan hati-hati.
"Selesai oh iya siapa namamu?" tanya Gempa.
"Namaku Elektrik Halilintar, kamu?" balas Halilintar kemudian bertanya balik.
"Aku Gempa Arkeano Dieogo senang bertemu denganmu." Gempa kemudian hendak menjabat Halilintar.
Halilintar terlihat ragu untuk menerima jabatan tersebut tapi Ia kemudian menerima jabatan tangan Gempa.
"Kamu anak baru ya?" tanya Gempa.
"Iya aku murid pertukaran pelajar selama 2 semester."
Kring...kring...kring
"Sudah bel sebaiknya aku ke kelas maaf aku tidak bisa menghantarkanmu ke ruang kepala sekolah karena aku punya urusan lain."
"Tidak papa aku akan pergi mencarinya sendiri."
"Ruang kepala sekolah ada didepan. lurus saja nanti belok kiri." peringat Gempa lalu ia segera pergi dari sana.
"Ahh iya Terima kasih," ucap Halilintar lalu pergi ke ruang kepala sekolah.
💠💠💠💠
"Anak-anak kalian hari ini kedatangan murid pertukaran pelajar antara sekolah," ucap sang guru menjelaskan siswa laki-laki yang ada disampingnya.
"Baiklah kamu bisa memperkenalkan dirimu," lanjut sang guru.
"Halilintar." Perkenalan yang cukup singkat.
"Singkat sekali. Jadi kalian bertemanlah baik dengannya ya," ucap sang guru lalu mempersilahkan Halilintar untuk duduk dikursi yang kosong.
"Halilintar!!" Panggil seseorang membuat Halilintar menoleh ternyata itu Gempa, sepertinya mereka sekelas tapi Halilintar nampak tidak peduli dengan hal itu sama sekali dan langsung membuka buku tulisnya membuat Gempa kebingungan.
Setelah 1 jam pelajaran akhirnya kelas bubar karena jeda istirahat dan Gempa langsung mendekat ke kursi Halilintar berbeda dengan saudara kembarnya yang langsung keluar kelas menuju kantin.
"Lintar kau tidak papa kan?" tanya Gempa pada siswa laki-laki pertukaran pelajar tersebut.
Halilintar hanya terdiam ia kemudian memasang earphone miliknya dan berlalu meninggalkan Gempa yang menatap kepergian dirinya dengan bingung.
"Aku salah kah, kok tiba-tiba dia jadi tidak mengenalku seperti itu," Gempa langsung menyusul saudara kembarnya itu menuju kantin.
💠💠💠💠
"Kau kenapa dari tadi kulihat kau sedang gelisah," ujar Taufan melihat gelagat saudara kembarnya itu yang aneh sekali.
"Aku bertemu dengan murid pertukaran pelajar itu sifatnya aneh sekali tadi dia ramah tapi tiba-tiba menjadi seperti tidak mengenal satu sama lain," ucap Gempa bercerita pada Taufan.
"Maksudmu Halilintar. Dia itu aku sedikit tidak menyukainya," ucap Taufan jujur pada adiknya.
"Kenapa begitu tumben biasanya semua orang kau ajak berteman."
"Entahlah aku tidak terlalu menyukainya, Murid-murid disini bilang dia memiliki masa lalu yang kelam dia itu berandalan sekolah hampir pernah membunuh murid disekolahnya itu sebabnya dia ditukar dan bersekolah disini."
"Dan kau percaya begitu saja," ucap Gempa tidak habis pikir dengan saudaranya yang selalu percaya dengan segala rumor, padahal itu belum tentu benar.
"Ya aku percaya."
"Oh ayolah itu hanya omong kosong."
-Bersambung-
Jangan lupa vote 🌟, Comment 💬, Follow 💫, dan masukan ke reading list📖 kalian ya agar kalian tidak ketinggalan cerita 📚 terbaru dari Author.
_____Selamat membaca_____
KAMU SEDANG MEMBACA
Stepbrother (Tuntas)
Science-FictionBertemu dengan dua insan yang memiliki wajah serupa dengannya ternyata membawanya kepada kebenaran yang tidak terduga terlebih setelah Ia bertemu sosok dia yang ingin membunuh dirinya darah dagingnya sendiri. Edit cover by : chenligh_