Setelah mendengar apa yang terjadi pada Halilintar membuat Gempa merasa iba, Ia sekarang menjadi lebih prihatin pada Halilintar. Setiap pulang sekolah Gempa pasti menyempatkan dirinya untuk melihat keadaan Halilintar walau Halilintar masih belum sadar dan dinyatakan koma.
Tidak hanya itu Gempa juga ternyata menanggung biaya rumah sakit Halilintar, sekarang Gempa kembali datang melihat keadaan Halilintar.
"Hei, padahal kita baru bertemu tapi entah kenapa aku pengen sekali berteman denganmu jadi, Saat sadar ayo kita berteman. Maka cepat lah sadar aku penasaran dengan kisah hidupmu walau itu menyedihkan sih, tapi tidak papa aku akan selalu berada disampingmu mulai sekarang."
Begitulah setiap hari Gempa pasti akan datang sepulang sekolah dan terus mengajak Halilintar yang sedang koma berbicara.
"Entah kenapa aku merasa kalau kita memiliki hubungan sebagai kakak adik, apa itu hanya perasaanku saja atau kita memang bersaudara atok pernah cerita padaku bahwa kita memiliki saudara diseluruh belahan dunia apa jangan-jangan kau adalah saudara kandungku, ayo bangun kita harus segera bercerita satu sama lain agar kita makin dekat."
💠💠💠💠
"Kamu kemana aja sih, setiap pulang sekolah kok selalu telat pulangnya bukannya urusan OSIS sudah selesai," ucap Elisa.
"Dia selalu menjenguk orang asing dirumah sakit ma padahal mereka baru bertemu," ucap Taufan lalu memasukkan sesuap nasi kedalam mulutnya.
"Benar Gem apa mama bilang soal orang asing untuk menjauhinya sejauh mungkin," ucap Elisa.
"Tapi Ma dia itu teman Gempa dia orangnya baik kok dia masuk rumah sakit gara-gara nyelamatin kucing," ucap Gempa membela diri.
"Menyelamatkan kucing bukan berarti kamu percaya gitu saja sama orang asing Gem," ucap Amato.
"Lagian dia punya masa lalu yang mengerikan bayangin aja dia hampir membunuh teman sekelasnya sendiri," ucap Taufan.
"Nah tuh dengerin kakak kamu Gem," ucap Elisa.
"Tapi kan itu cuma omong kosong yang didengar Taufan dari teman-temannya emang mereka tau dari mana," ucap Gempa tidak terima.
"Papa sama Mama tau gak Gempa bahkan membayar biaya rumah sakit scary boy itu," ucap Taufan
Scary boy adalah nama julukan yang diberikan Taufan pada Halilintar.
"Yang benar aja Gem. ya ampun otak kamu di cuci sama anak itu apa gimana sampai-sampai kamu mau membiayai biaya rumah sakit dia," ucap Elisa.
"Enggak gitu Ma. Gempa ngerasa kalau dia itu anak yang baik dia bahkan hidup sebatang kara," ucap Gempa.
"Seperti apa sih orangnya papa jadi penasaran papa pengen lihat," ucap Amato tersenyum hangat membuat Gempa tersenyum lebar.
"Papa apa-apan sih kok malah jadi ikut-ikutan," ucap Taufan tidak terima.
"Gak papa lah yang penting Gempa bahagia jarang-jarang kan lihat Gempa antusias banget sama pertemenan sosial biasanya cuma Taufan mulu temannya," ucap Amato membuat Gempa tersenyum lebar pada sang ayah.
"Terserah papa aja deh tapi Mama gak mau ya kalau sampai anak itu mempengaruhi Gempa ke hal yang enggak-enggak," ucap Elisa.
"Tenang aja kok Ma Gempa bakal jadi anak yang baik," ucap Gempa yakin.
"Kalau dia udah keluar dari rumah sakit kenalin ke papa ya," ucap Amato membuat Gempa menggangguk antusias.
💠💠💠💠
Ckleek...
Gempa begitu terkejut mendapati Halilintar yang sudah sadar Ia bahkan menatap dirinya.
"Lintar kamu sudah sadar syukurlah," ucap Gempa tersenyum sumringah.
"Ge---m---pa." Bukan main senangnya Gempa akhirnya Halilintar memanggil namanya.
Beberapa saat kemudian...
"Jadi kamu yang bayar biaya rumah sakit aku?" tanya Halilintar saat ini kondisinya sudah stabil kembali walau Ia masih lemah.
"Iya," balas Gempa tersenyum ramah.
"Tapi kenapa?" tanya Halilintar lagi.
"Karena kamu sahabatku mulai sekarang," ucap Gempa membuat Halilintar menitikkan air matanya.
"Eh jangan nangis!" panik Gempa namun Halilintar malah terisak.
"Aku panggilin dokter ya." Gempa hendak pergi namun urung karena tangannya ditarik Halilintar.
"Jangan pergi," ucap Halilintar.
"Aku gak akan pergi kok," ucap Gempa tersenyum Halilintar.
Hening sesaat Halilintar yang masih senantiasa mengenggam tangan Gempa dan Gempa yang bingung harus berbuat apa.
"Uangmu akan kuganti saat aku keluar dari rumah sakit," ucap Halilintar.
"Ahh tidak perlu aku tulus membantumu kok," ucap Gempa.
"Justru itu aku tidak ingin ada hutang budi padamu, tapi setelah aku mendapatkan pekerjaan," ucap Halilintar.
"Tidak masalah kau tidak perlu menggantinya," ucap Gempa.
"Aku bersikeras," ucap Halilintar.
"Baiklah kau menang," ucap Gempa pasrah pada akhirnya.
-Bersambung-
Jangan lupa vote 🌟, Comment 💬, Follow 💫, dan masukan ke reading list📖 kalian ya agar kalian tidak ketinggalan cerita 📚 terbaru dari Author.
_____Selamat membaca_____
KAMU SEDANG MEMBACA
Stepbrother (Tuntas)
Ficção CientíficaBertemu dengan dua insan yang memiliki wajah serupa dengannya ternyata membawanya kepada kebenaran yang tidak terduga terlebih setelah Ia bertemu sosok dia yang ingin membunuh dirinya darah dagingnya sendiri. Edit cover by : chenligh_