Setelah mendapatkan pertolongan pertama dari gurunya kondisi Halilintar kembali sedia kala walau ia masih lemas.
"Makasih ya pak udah nganterin saya," ucap Halilintar.
Sai tersenyum mendapatkan kalimat yang dilontarkan Halilintar kebanyakan zaman sekarang kata-kata tersebut bagaikan punah hanya dimiliki oleh orang-orang tertentu.
"Sama-sama kamu yakin gak mau dibawa ke rumah sakit aja," ucap Sai menatap khawatir Halilintar.
"Gak papa pak saya baik-baik saja kok setelah minum obat nanti," ucap Halilintar berbohong dia tidak punya uang untuk membeli obat jangankan obat sekedar makan saja mungkin Halilintar tidak dapat membelinya.
"Ya udah kamu hati-hati ya," ucap Sai kemudian menjalankan mobilnya.
Halilintar lalu memasuki gang sambil memegang dadanya yang masih sakit jantung berpacu dengan cepat.
💠💠💠💠
"Aku seperti pernah melihat wajah manis itu tapi dimana," ucap Amato seorang diri setelah Gempa memperkenalkan sahabatnya itu membuat Amato kepikiran dengan anak itu.
"Bagaimana keadaan perempuan itu sekarang dan bagaimana dengan anaknya kenapa aku merasa seperti ada sesuatu dengan anak itu," ucap Amato menampilkan pose berpikirnya.
"Baiklah ayo cari tau tentang anak itu." Amato lalu menelpon seseorang.
"Ya hallo."
"Ada tugas untukmu."
💠💠💠💠
Gempa berjalan ke kelasnya dengan murung ia masih sakit tapi ia tetap memaksakan dirinya sekolah karena ia meras kesepian.
Taufan adiknya pergi sekolah, sang ibu adalah perancang busana jadi selalu sibuk di butiknya, ayahnya yang selalu bekerja dan dimalam hari baru pulang dan dirumahnya, hanya ada pembantu maka dari itu Gempa memutuskan untuk sekolah saja.
"Gempa syukurlah kamu sekolah ayo ada rapat OSIS," ucap teman Gempa satu organisasi dengan Gempa yakni Solar.
"Rapat apa lagi?" tanya Gempa lemas.
"Bentar lagi kan ada pemilihan ketua OSIS terbaru, hei apa kau masih sakit," ucap Solar saat melihat kondisi Gempa yang wajahnya pucat pasi.
"Aku hanya sedikit tidak enak badan," ujar Gempa.
"Ya ampun Gem kalau masih sakit dirumah saja udah kamu istirahat aja sana di UKS biar Solar yang ganteng dan keren ini memberikan izin pada ketua OSIS nanti," ucap Solar sempat memuji dirinya sendiri.
Gempa yang sudah terbiasa dengan kenarsisan teman seorganisasinya itu hanya cuek saja lalu pergi menuju UKS.
Saat Gempa berjalan menuju UKS tiba-tiba kepalanya terasa pusing dia bahkan berpegang pada dinding untuk menjaga keseimbangan tubuhnya.
"Hei kamu baik-baik aja kan," ucap seseorang Gempa berusaha menatap orang itu tapi pandangan kabur tak berapa ia pun ambruk tak sadarkan diri namun sayup-sayup telinganya mendengar seseorang memanggil namanya.
💠💠💠💠
Halilintar berjalan sambil mendengarkan musik dari headphonenya menghiraukan pandangan orang-orang yang menatap aneh padanya.
Namun saat itu Halilintar melihat Gempa berjalan sempoyongan sambil berpegangan pada dinding disebelahnya.
Halilintar hendak menjauh ketika ada Gempa namun ketika melihat Gempa sedang tidak baik-baik terlebih koridor ini sunyi karena semua murid berada di lantai bawah menunggu apel pagi ia urungkan.
"Hei kamu baik-baik saja kan?" tanya Halilintar. Gempa menoleh namun tak berapa lama ia pingsan tak sadarkan diri.
Halilintar bergegaslah mendekati Gempa dan membawanya ke UKS sepanjang jalan mereka ditatap bingung oleh semuanya.
Terlebih Taufan menatap tajam ke rah Halilintar dan mengikutinya menuju UKS.
"Kamu apain adikku hah!" Marah Taufan saat mereka sampai di UKS.
"Adikmu itu pingsan ya sudah kubawa dia ke UKS terima kasih," ucap Halilintar datar lalu menjauh dari UKS tidak menghiraukan Taufan yang marah-marah padanya.
Sebelum pergi Halilintar menatap Gempa sebentar lalu pergi ke kelasnya. Setelah kepergian Halilintar terlihat Gempa tersadar dari pingsannya.
"Engh!"
"Gempa kamu baik-baik ajakan ada yang sakit."
Gempa berusaha duduk sebelum menjawab pertanyaan adiknya itu.
"Aku baik-baik saja mana Halilintar?"
"Kenapa kau malah bertanya tentang anak aneh itu."
"Dia gak aneh Fan!"
"Ya tapi mengerikan scary boy."
Entah kenapa Gempa tidak suka jika Taufan menghina Halilintar.
"Berhenti menghinanya bisa gak."
"Kamu kenapa sih Gem kok jadi kayak gini apa jangan-jangan karena anak aneh itu kamu berubah ya."
"Udah lah aku pusing gak mau debat mending kamu pergi sana apel pagi pasti udah dimulai."
"Kok kamu ngusir aku sih Gem aku ini adik kamu loh."
"Iya tapi aku tambah pusing kalau ada kamu disini."
-Bersambung-
Jangan lupa vote 🌟, Comment 💬, Follow 💫, dan masukan ke reading list📖 kalian ya agar kalian tidak ketinggalan cerita 📚 terbaru dari Author.
_____Selamat membaca_____
KAMU SEDANG MEMBACA
Stepbrother (Tuntas)
Научная фантастикаBertemu dengan dua insan yang memiliki wajah serupa dengannya ternyata membawanya kepada kebenaran yang tidak terduga terlebih setelah Ia bertemu sosok dia yang ingin membunuh dirinya darah dagingnya sendiri. Edit cover by : chenligh_