17. PERTANDINGAN

20 16 0
                                    

"Belum pernah aku menemukan hal semenarik dirimu."

***

H-2 sebelum pertandingan, terlihat anak-anak dari club basket memanfaatkan waktu istirahat mereka untuk sedikit berlatih bersama dilapangan inti SMA 3 Jakarta. Pertandingan besok akan diadakan pada lepangan olahraga pemuda yang berada tepat di sebelah sekolah mereka, pertandingan kali ini akan melawan SMA 2 Jakarta, musuh yang tak bisa dianggap remeh.

Tentu saja semua mata kini tertuju pada pria-pria yang sedang berlari dan mengoper bola satu sama lain, dan bisa kalian tebak bahwa Starla sedari tadi tak bisa melepas pandangannya dari luar jendela untuk melihat pergerakan Rakha yang sedari tadi seperti tak bisa kehabisan tenaga.

Starla dan Inggit hari ini sengaja tak menuju kantin karna katanya Inggit telah memasakan dan membawakan ia bekal, entah ada angin apa gadis itu tiba-tiba sangat perhatian tak seperti biasanya.

"Gimana masakan gue? Enakkan?" tanya Inggit dengan antusias menunggu jawaban Starla.

"Iya enak, tapi kurang garam." Jujur gadis itu karna merasakan masakan Inggit yang seperti kurang sesuatu.

"Kalau nanti kebanyakan garam yang ada darah tinggi lo." Bela Inggit sambil memasukkan kembali kotak nasi kedalam tasnya.

"Lagian lo tumben banget bawain gue bekal, lo racunin ya?" panik Starla ketika menyadari niat sahabatnya.

"Lo nggak bisa apa berfikir positif tentang gue?"

"Muka lo aura negated semua soalnya." Bisikan itu mengejutkan perbincangan diantara kedua gadis itu, ternyata Azka sedari tadi menguping pembicaraan mereka.

"Anak setan lo emang, jantung gue copot lo harus ganti pakai jantung lo!" kesal Inggit tangannya hendak memukul pria itu namun dengan gerakan cepat dapat dihindari oleh Azka.

"Eits tidak kena....." ejek Azka mengambil langkah menjauh dari dua gadis itu.

Melihat Inggit yang semakin memasang wajah murka pada dirinya ditambah lagi gadis itu sudah bangkit dari tempat duduknya dan seperti bersiap untuk mengambil ancang-ancang ingin menerkam dengan segera Azka melarikan diri keluar dari kelas itu berharap bahwa Inggit ada rasa malas ingin bermain kejar-kejaran dengan dirinya, namun dugaannya salah besar. Gadis itu justru meladeni permainannya dan kini mereka sedang berlarian di koridor sekolah.

"Ckckck." Heran Starla menggelengkan kepala lalu kembali menatap keluar jendela melihat lapangan yang ternyata permainan basket sudah berhenti, ia menghela nafas lalu mengeluarkan ponselnya dan memilih untuk mencari sesuatu.

Sementara ditempat lain, Rakha baru saja duduk di tribun mengistirahatkan tubuhnya yang mulai kelelahan akibat pelatihan tadi. Disamping pria itu juga terdapat Zidan yang sedari tadi menonton permainannya.

"Pantes lo jadi ketua basket." Puji Zidan yang dijawab kekehan oleh Rakha.

"Besok pertama kalinay kalian jadi seksi dokumentasi anak basket ya?" tanya Rakha meneruskan topik diantara mereka.

"Iya, kelas 12 kan udah lengser jadi yang bertugas sekarang kelas 11." Jelas Zidan menjawab pertanyaan temannya.

Lama mereka berdua terdiam hingga Zidan memberanikan diri untuk kembali memulai percakapan, "Rakha."

"Hmmm?" jawab pria itu dengan deheman namun pandangan menatap kosong kearah lapangan yang diterpa teriknya matahari.

"Lo lagi suka sama seseorang?" pertanyaan itu membuat Rakha menoleh menatap Zidan,

"Kenapa lo tiba-tiba nanya itu?" bingung Rakha pasalnya mereka jarang sekali membicarakan hal-hal yang terasa cukup privasi.

"Gue cuma mau nanya aja, kalau lo gak mau jawab juga gapapa." Jelas Zidan, entah kenapa dirinya ingin sekali membahas hal ini pada Rakha, hanya pembahasan ini yang terlintas dikepalanya.

HAI TUAN (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang