4. WITH BESTFIREND

42 28 2
                                    

"Sekalipun bayanganmu menghilang dikegelapan, aku akan terus menemanimu."

***

Tibalah dimana hari yang sudah dijanjikan Starla untuk menemani Inggit. Setelah selesai ibadah, gadis itu langsung mengunjungi cafe tempat dimana yang sudah dijanjikan mereka berdua untuk bertemu hari ini.

Sekitar 20 menit berada di perjalanan, kaki jenjang Starla sudah menginjak halaman sebuah cafe, dengan segera gadis itu masuk. Matanya menelusuri setiap sudut ruangan dan kini pandangannya jatuh pada gadis berpakaian biru dan hitam dengan rambut yang diikat rapi.

"Lama banget sih." Inggit menyambut kedatangan Starla dengan wajah masam sedangkan gadis itu hanya bisa tersenyum.

"Ya udah ayo langsung ke toko buku aja." Satrla menggandeng sahabatnya untuk keluar dari cafe itu, mereka menuju toko buku.

Jika ditanya Starla suka membaca buku maka jawabannya adalah tidak. Tapi gadis itu sangat senang berada di tumpukan buku-buku seperti toko buku, entahlah, menurutnya atsmotfer disini sangat menenangkan, sunyi. Sesekali ia melirik buku-buku yang tertera

Sudah 20 menit berlalu, hanya ada satu buku yang digenggam oleh Inggit. Mau sampai kapan mereka ada disini? Starla sudah mulai bosan melihat Inggit yang bolak-balik memeriksa rak buku yang sama namun hasilnya belum juga ia putuskan.

"Lo mau beli berapa bukusih?" tanya Starla mulai jengah.

"Mmmm tergantung ada berapa banyak yang bagus." Inggit melanjutkan penelusurannya.

Starla sudah tidak sanggup lagi mengikuti langkah gadis itu, ia memilih untuk duduk pada bangku yang terletak di toko buku itu. Ia mengeluarkan ponselnya memainkan beberapa permainan offline yang dimilikinya sesekali melihat Inggit yang ternyata masih berpetualangan.

Ia membuka aplikasi Instagram. Fikirannya terlintas satu nama, dengan segera ia menekan tombol pencarian lalu mengetik, "Ra...Kha...Pra..Ditya." lalu muncul beberapa akun yang terkait nama tersebut.

"Buset banyak banget." gumam gadis itu, ia mengecek satu persatu akun tersebut namun hasilnya nihil, tak ada satupun diantara akun itu yang menunjukan pria yang ia cari.

"Huufft" suara itu mengejutkan Starla dengan segera ia memasukan ponselnya lalu beralih melihat Inggit yang nampaknya sudah selesai memilih buku.

"Udah?" tanya Starla.

"Sebenarnya belum, tapi karna gue laper jadi kita makan dulu yaaa." Mohon Inggit.

Starla menghela nafas sabar, buku apa sebenarnya yang dicari oleh sahabatnya itu? "Yaudah terserah lo deh, ayok kita makan." Starla berdiri lalu berjalan diikuti oleh wajah semringah Inggit.

Mereka tiba disebuah restoran lalu memesan menu yang tersedia dan menunggu kurang lebih 10 menit, mereka menyantap dengan lahap karna sedari pulang gereja Starla belum mengkonsumsi apapun.

"Eh Star." Ditengah santap siang menjelang sore mereka, Inggit membuka perbincangan.

"Mmm?"

"Lo masih inget nggak mantan gue waktu kelas 10 itu?"

"Yang anak smk jurusan tata boga itu bukan?" tanya Starla yang diangguki oleh Ingiit.

"Kenapa? Lo balikan sama dia?" tebak Starla yang hanya dijawab dengan senyum lebar Inggit.

"Kok lo gak kaget sih?" heran Inggit padahal ia berharap Starla akan terkejut dan memarahinya.

"Karna gue udah tau lo deket lagi sama dia, dari kemarin lo pulang gak nunggu gue karna dijemput dia kan?"

HAI TUAN (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang