"aaaa......engak- enggak" Hanna menggelengkan kepalanya berusaha mengusir fikiran buruk tentang adek dan pacarnya.
Ini jam istrahat tapi Hanna gak keluar kelas buat ikut temanya kekantin, ia memilih duduk sendiri dengan beberapa teman kelasnya yang enggak keluar.Gara- gara perkataan Kharisma di gazebo tadi Hanna jadi banyak melamun.
"Ya elah Na! Lagian ngapain lo dengerin omongan si Risma sih, Lu tu harus percaya ama pacar lu sendiri" Hanna membatin karena kesal sama dirinya sendiri.
Hanna akhirnya memilih memainkan ponselnya, selang beberapa menit ia mendengar ada orang yang manggil dia teriak-teriak. Suara nya begitu familiar ditelinga Hanna.
"Hanaaaaaaaaaaa!!! " Teriak Jemian pas udah ada dideket ceweknya, sekelas ampek tutup telinga gara-gara suara Jemi. Hana yang random nya sama kek pacarnya bales teriak juga di telinga Jemi"Apaaaaaaaaaa!!!"
Jemi memejamkan matanya saat telinganya terasa berdengung gara-gara Hanna teriak tepat ditelinga."Yang tadi aku liat temen-temen mu dikantin kok kamu gak ada? "
"Ya gak ada orang aku disini! emng kamu gak liat aku duduk disini" Jawab Hanna masih sibuk memainkan ponselnya.
"Ya maksud ku itu, ngapain kamu gak ikut kekantin temen mu? Yaudah ikut aku aja yuk ke warungnya bak Ida" Jemi udah
narik - narik lengan Hanna agar berdiri, tapi Hanna tepis tangan pacarnya."Gak mau ah, males! " Jawab Hanna singkat.
"Gak males - malesan! Aku lagi mau makan sama kamu" Jemian tanpa banyak kata langsung mengangkat tubuh gadis itu membuat Hanna memekik terkejut.
"Iya Iya ikut! Tapi turunin dulu" Ucap Hanna sabil menepuk-nepuk punggung Jemi. Gila Jemi main gendong- gendongan aja disekolah, Jemi tersenyum lalu turunin ceweknya ia beralih menggandeng tangan Hanna ia bawa ke warung mbk Ida yang letaknya ada diluar Sekolah.
Pas sampai di warung bak Ida udah ada Rendi, Marsel, Mbendol, Jevan dan Hanny yang duduk disebelah Jevan. Jemi membawa Hanna untuk ikut bergabung dengan mereka, ia juga memesan dua es teh dan Dua mangkuk Soto untuk dirinya dan Hanna. Warung mbk Ida ini biasanya hanya diisi oleh anak-anak bandel yang nongkrong sambil ngudud, bahkan alumni yang bandel juga masih sering nongkrong disini.
Pas mereka lagi asik makan Hanna tiba - tiba nyeletuk membuat mereka menjadi mengalihkan atensinya ke pacarnya Jemi itu.
"Yang, temanku baru kena musibah tau gak? "
"Siapa? " Tanya Jemi, yang lain sibuk menyimak lebih tepatnya mereka udah hafal sih sama sikap pasangan satu ini. Kalau si Hanna atau Jemi udah mulai cerita mereka hanya akan mendengarkan nya saja dan nanti mereka akan tertawa disaat yang tepat.
"Yani"
"Musibah apa? "
"Jadi tu Yani minjemin motor ke Agus tetangganya, lah sama si Agus malah dijual ke temen nya namanya Lukman"
"Lha trus, letak musibah nya dimana"
"Ya itu! Motor Yani yang dipinjem in ke Agus malah dijual"
"Lho gimana sih? Yani minjemin motor ke Agus. Letak salahnya dimana? Yani sadarkan kalau dia meminjamkan motornya ke Agus? "
"Ya sadar, masak sambil pingsan".
" Nah! Terus Agus menjual motor ke Lukman. Salahnya dimana? Agus dapet uangkan dari Lukman? "
"Ya dapat! "
"Lukman menerima motor kan? "
"Ya menerima! "
"Lha lalu musibah nya dimana sayangku? "
Hanna terdiam. Ia terlihat berfikir lama, sedangkan yang lainya udah nahan tawa sejak mendengar percakapan dua Alien itu dari tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacarnya Buketos(nohyuck)
RandomDari SMP udah benci banget sama yang namanya OSIS dengan 3 kawannya tapi pas SMA pacarnya malah ketua OSIS.