nohyuck 13

907 126 12
                                    

"Jadi gimana Van" Tanya Marsel yang lagi main PS sama Rendi di kamarnya Jevan sedangkan Jevan sendiri lagi rebahan di kasur.

"Gimana apanya, kalau tanya jangan setengah - setengah dong nyet"

"Gimana urusanmu sama anak - anak sebelah,katanya tadi lu ke markas mereka"

"Oh itu....udah beres liat aja besok" Tiga orang tersebut kembali ke sibukan masing - masing hingga pintu terbuka semua sontak menoleh sedikit terkejut melihat Jemi datang dengan wajah babak belur.

Jemi langsung menjatuhkan tubuhnya disofa yang ada dikamar Jevan lalu lelaki itu mulai memejamkan matanya. Jevan sedikit bangun  dengan posisi miring lalu menyangga kepalanya dengan satu tangan menatap Jemi.

"Muka lu kenapa Jem, siapa yang berani mukul lu" Pertanyaan Jevan itu tak mendapat balasan oleh Jemi yang  masih setia memejamkan matanya.

"Ck Jem...but! budeg beneran mampus lu "

"Jatuh dari motor " Jawaban Jemi singkat  mengundang kekehan dari Jevan. Ia bangkit lalu menyusul Jemi duduk disofa.

"Mana ada Jatuh lukanya kaya gini nyet!ini mah lu dipukul orang. Nih ada bekas cakaran juga berantem sama siapa sih lu? Apa perlu kita samperin orangnya"

"Paling berantem sama ceweknya pan" Celetuk Rendi seketika membuat Jevan faham ditambah Jemi datang dengan wajah masamnya kalau masalah sama pacarnya Jevan pun enggan ikut campur. Jevan hendak bangkit kembali rebahan tapi Jemi memanggilnya.

"Van"

"Paan? "

"Gue boleh tanya gak? "

"Tanya tinggal tanya lah nyet lebay bgt pakek izin segala " Jevan kembali duduk disofa.

"Lu pernah cemburu gak gue deket atau gangguin Hanny " Jevan menyatukan alisnya mendengar pertanyaan Jemi lalu sedetik kemudian menggelengkan kepalanya.

"Ngapain gue cemburu sama orang gelud"Jawabnya disertai kekehan Jemi pun ikut tersenyum mendengar jawaban Jevan. Jevan emang gak pernah cemburu sama Jemi, ia selalu menganggap kedekatan keduanya seperti adek - kakak yang sering gelud.

Ponsel Jemi berdering ia segera mengambil dari saku jaketnya.

" Hallo kenapa dek? "

"I- iya kesana sekarang tahan ya tahan" Jemi bangkit lalu dengan tergesa - gesa ia keluar dari kamar Jevan.

"Kemana Jem"

"Ketempat Hanna " Jevan yang dengar itu sontak ikut bangkit apalagi tadi Jemi menyebut dek berarti yang telfon Hanny dong, yang ia heran kenapa Hanny malah telfon Jemi tapi Jevan tak memperdulikan itu ia lebih khawatir kalau Hanny kenapa -napa.

"Lu jaga rumah gue dulu ya cuk" Ucap Jevan yang langsung ikut lari menyusul Jemi. Rumah Jevan emang lagi gak ada orang makanya nyuruh teman- temanya buat main.

"Oke.kalau ada apa - apa hubungi kita ya Van" Teriak Marsel agar Jevan mendengar nya.

Tadi setelah 2 jam pertengkaran dengan sang kakak Hanny memutuskan keluar kamar untuk memasak makan malam mereka, ia berniat memperbaiki hubungannya dengan Hanna karena yang terjadi sebenarnya hanya salah paham.

Ia sudah menyiapkan semua makanan dimeja tapi hingga beberapa saat si Hanna tak kunjung keluar kamar jadi Hanny memutuskan untuk menghampiri nya. Biarkan ia sebagai sang adik menurunkan egonya bagaimanapun ia sedari kecil hanya hidup berdua dengan Hanna,dulu mereka ikut sang nenek tapi setelah masuk SMA mereka memutuskan tinggal sendiri dirumah.

Hanny masuk dengan sepiring nasi dan lauk yang tadi ia olah, ia juga tau sang kakak punya sakit mag jadi kalau sampai telat makan dan mag nya kambuh ia juga yang repot. Tapi saat masuk betapa terkejutnya Hanny melihat sang kakak sedang menggores - goreskan serpihan kaca ditangan sembari menagis, dan tepat saat itu Hanna mengarahkan serpihan kaca ke urat nadinya membuat Hanny langsung berlari dan melempar kan piring ditangannya. Ia langsung menahan tangan Hanna berusaha mengambil kaca itu.

Pacarnya Buketos(nohyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang