nohyuck 2.

2.3K 243 19
                                    

Siang yang terik ini kelas 12 IPS berbaris dipinggir lapangan, walaupun begitu panas matahari masih dirasakan oleh mereka. Kelas 12 Ips ini dikumpulkan untuk berlatih pemilihan petugas upacara bendera. Memang disekolah ini petugas benderanya digilir dari kelas 10 sampai 12.

Pelatihan ini berupa baris berbaris yang di pimpin oleh OSIS, Sugeng dan satu temanya.
Dan tentu saja ini digunakan Jevan dkk untuk membalas perbuatan Sugeng, mereka tidak serius dalam menjalankan pelatihan membuat Sugeng jengkel.

Entahlah sudah berapa kali Sugeng memandu berhitung tetapi Jevan dan Jemian selalu saja celelean. Selain karena di petakin Sugeng, alesan Jemi rusuh kali ini adalah karena ia dan teman sekelasnya dipanas- panasin sedangkan Sugeng memandu sambil berteduh dibawah pohon.

"Berhitung mulai! "

"1, 2,3,6.....bhahahhaha" Itu tadi yang nyaut enam si Jevan sedangkan yang ngakak Jemian membuat teman sekelasnya ngakak juga, sedangkan Sugeng memejamkan matanya menahan emosi.

"Pan  pan geblek bgt habis tiga ya tuju masa enam" Sahut Jemi masih ngakak. Sugeng yang tak tahan melatih kakak kelasnya itu menyuruh satu temanya untuk memanggil Hanny menggantikan dirinya.

"Serius bisa gak!kalian pikir ngelatih kalian gak capek"

"Kepet geng!lo aja berteduh sedangkan kita lo jemur gini,sehat lu nyuruh kita serius? " Jevan yang tak terima dibentak adek kelas itu, akhirnya mengeluarkan unek-unek nya. Sebenarnya Jevan juga punya dendam kusumat ama Sugeng, soalnya lelaki itu selain hobi caper sama guru-guru si Sugeng juga sering caper ke Hanny mentang-mentang dia wakil OSIS.

"Emang dancit si Sugeng" Timpal Rendi yang ikut emosi. bayangin aja si Rendi yang punya kesabaran setipis kertas HVS ditambah ubun-ubun nya dijemur, gimana gak mendidih.

"Heh jangan ngumpat Njing, ngumpat itu dosa Joh....tapi kalau ngumpetin Sugeng gak papa sih" Sarkas Jemi yang membuat Marsel jadi bengek. Suasana semakin tak terkendali saat semuanya ikut menyerang Sugeng, hingga akhirnya berhenti kala Hanny datang mengambil alih barisan.

Sebelum Hanny mengambil alih pelatihan, Sugeng tadi sempat membisikan sesuatu pada Hanny lalu Sugeng sedikit menjauh dari barisan tapi masih ikut memantau.

"Kenapa dilatih malah pada becandaan, gak bisa kalian menghargai orang? "Tanya Hanny, mereka semua menunduk sedangakan  Kharisma dan temanya tampak tak perduli dengan ucapan ketua OSIS itu. Ya memang Kharisma itu Sekalas dengan Jevan dan lainya.

Jevan menegakan kepalanya, sepertinya Sugeng tadi membisikan hal - hal yang tidak benar ke Hanny. Memang dia dan temanya celelean tapi itu juga ada alasanya.

"Menghargai dulu jika memang mau dihargai, kecuali OSIS itu gratisan" Ucap Jevan pada Hanny membuat suasana jadi mencengkam seketika yang lainya menoleh ke arah Jevan.

"Maksud kamu gratisan itu apa? Apa karena kalian itu kakak kelas, terus bisa seenaknya aja"

"Lah bukanya OSIS yang suka seenaknya aja? Dia nglatih gak mau kepanasan, sedangkan kita di jemur, Itu yang namanya minta dihargai? " Jevan meninggikan suaranya, ia gak suka. Jevan merasa Hanny membela  wakil OSIS  yang tak sepenuhnya benar itu.

"Oh jadi masalahnya cuma gak mau kepanasan? Yaudah kalau gitu lu pergi aja, semuanya yang gak mau ikut pelatihan juga pergi aja"

"Yaudah! " Ucap Jevan lalu keluar dari barisan, Jemi,Rendi dan Marsel saling beradu tatap setelah itu mereka memutuskan untuk  menyusul Jevan. Kharisma dan gengnya juga ikut - ikutan keluar dari barisan, jadi hanya tinggal beberapa murid yang masih stay di situ, walaupun begitu Hanny sedikit tersenyum, setidaknya masih ada yang mengikuti pelatihan ini.

Pacarnya Buketos(nohyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang