"Kalian lagi, kalian lagi bener-bener ya! "
Omel Hanny pada lima lelaki yang sedang berdiri menunduk di depanya. Rasanya Hany sudah bosan melihat wajah - wajah mereka yang selalu membuat ulah itu.Kelima lelaki itu menutup mulutnya rapat-rapat agar tak mengeluarkan suara tawanya, mereka juga saling menyenggol lengan satu sama lain. Padahal tidak ada yang lucu sama sekali, tapi saat - saat seperti ini rasanya hanya ingin tertawa saja.
Jadi Jevan, Jemian, Rendi, Marsel dan Mbendol itu tidak boleh mengikuti pelajaran olahraga karena celana training nya di pensil. Dan guru olahraga menyuruh Sugeng untuk memberi sanksi pada kelima siswa itu. Dan karena Sugeng sudah khatam dengan circle kakel satu ini jadi ia memanggil Hany di kelasnya untuk mengurus para pembuat onar itu.
"Emang kenapa sih celana harus dipensil - pensil segala?kalian itu udah kelas tiga loh, kasih contoh yang baik kek buat adek kelas "
"Ya biar keren lah" Gumam Jevan pelan tapi masih bisa didengar yang lainya.mereka semakin menunduk kala tawanya hampir pecah.
"Ngomong sama orang Radikal! " Balas Hany lalu masuk ke sebuah ruangan,jadi mereka itu sedang disidang di ruang OSIS. Setelah Hany menghilang mereka menyempatkan diri untuk tertawa.
"Anjai lu dikatain radikal, ada-ada aja bahasa cewek lu" Ucap Mbendol yang masih terkekeh, lalu semuanya kembali diam saat Hany kembali dari sebuah ruangan membawa beberapa tumpuk celana training.
Hany memberikan celana itu kepada mereka dan selambar kertas yang isinya bertuliskan "saya minta maaf karena sudah memberikan contoh yang tidak baik kepada adik - adik / teman-teman semua, saya berjanji tidak akan mengulanginya lagi dan akan menjadi siswa yang menaati peraturan"
Mereka yang membaca tulisan itu seketika bingung dengan maksud Ketos itu."Kalian ganti celana itu terus hukuman nya kalian minta maaf ke kelas - kelas pakai selembar kertas yang tadi saya berikan,Sugeng juga akan mengawasi kalian dalam menjalani hukuman" Ucap Hany saat tau mereka pada bingung dengan maksud nya ia memberikan celana dan selembar kertas.
"Tunggu ini yang pakai celana kita, yang kena hukum kita, lah kenapa adik kelas yang dapet permintaan maaf? " Protes Jemian.
Hanny memutar bola matanya malas menanggapi ocehan Jemian "Ya karena kalian sudah memberikan contoh yang tidak baik, udah ah gak usah cingkimin! Mau aku tambah lagi hukumanya?" Final Hanny. semuanya pasrah hendak melangkah keluar ruangan OSIS, Sugeng juga sudah bersiap mengawasi kakelnya itu, kecuali Jevan yang malah menjatuhkan Kertas serta celana itu ke lantai. Semua atensi beralih ke Jevan saat ini.
"Gue gak mau kalau sama Sugeng, maunya sama Hanny"Ucap Jevan lalu berjongkok. Teman- teman nya saling adu tatap lalu sedetik kemudian tertawa terbahak-bahak. Mereka juga gak tau mentertawakan apa, sedangkan Sugeng mendengus sebal. Ia tau Jevan pasti hanya ingin agar bisa berlama- lama dengan Hanny.
Hanny akhirnya memilih dirinya sendiri yang mengawasi lima curut itu, soalnya kalau Jevan bilang gak mau ya manusia itu gak akan bergerak dari tempatnya. Dari pada lelaki itu harus berhadapan dengan Bp lebih baik dirinya yang bersabar menuruti kemauan Jevan.
Mereka udah mengelilingi dan masuk ke kelas - kelas dari mulai kelas sepuluh sampai Kelas dua belas untuk menjalankan hukuman nya.Mereka juga udah ganti celana yang diberikan Hanny, sedangkan celana nya sendiri disampirkan di pundak sambil mereka membaca kertas itu di depan kelas yang mereka masuki. Kalau ditanya apakah mereka malu?tentu saja tidak!Urat malu mereka memang sudah putus sepertinya. Bahkan mereka dengan bangga menganggap itu sebagai sebuah prestasi.
Apalagi Jevan, kesenengan dia bisa bareng ama Hanny. Jevan mah kalau yang ngehukum Hanny bahagia bahkan dirinya sering sengaja melanggar peraturan agar bisa dihukum pacarnya. Enak nya di Jevan, kembungnya di temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacarnya Buketos(nohyuck)
AcakDari SMP udah benci banget sama yang namanya OSIS dengan 3 kawannya tapi pas SMA pacarnya malah ketua OSIS.