"Jangan ditarik!! " Bentak Jevan kepada anggota OSIS bernama Fera yang menarik tangan Hanny secara kasar. Jevan meraih tangan Hanny lalu ia sembunyikan gadis itu dibelakang tubuh tegap nya.
"Pan.... udah gak papa tenang aja oke" Hanny mengusap punggung Jevan agar lelaki itu tenang.Tatapan Hanny beralih kepada Fera yang sedang menyedekapkan tangannya.
"Gue bisa jalan sendiri kok, lu gak perlu narik- narik gue kaya tadi" Ucap Hanny lalu berjalan melewati Fera hendak menuju ruang guru kesiswaan.
"Bayi kemaren sore aja belagu lu, kalau lu bukan cewek udah robek tu mulut lo" Ucap Jevan pada Fera lalu segera pergi dari hadapannya.
"Hem, ini kesempatan emas buat gue bisa lengserin Hanny dari jabatannya, lagian bisa - bisanya Ketua OSIS pacaran sama siswa pembuatan onar" Batin Fera dalam hati.
Berita tentang kasus tawuran kemarin cepat sekali menyebar ke sekolah. hal ini mendapat tanggapan serius oleh pihak sekolah, apalagi ditambah para siswa yang ikut insiden kemarin itu adalah murid kelas 12 yang sebentar lagi akan melaksanakan Ujian kelulusan, bahkan mereka juga membolos saat sekolah sedang melaksanakan simulasi ujian. Dan dari berita yang beredar Hanny sebagai ketua OSIS juga terseret dalam kasus ini, makanya ia dipanggil untuk menghadap kepada guru kesiswaan.
Sampai didepan ruangan guru kesiswaan Hanny menyempatkan mengambil nafas dalam - dalam setelah itu ia membuka pintu tersebut. Didalam sana sudah ada pak Kamto selaku guru kesiswaan dan ada juga lima anggota OSIS salah satunya Sugeng dan Fera.
Dua Jam Hanny didalam ruangan saling beradu argumentasi dengan anggota OSIS lainya, ia sudah menceritakan kronologi yang sebenar- benernya kepada Pak Kamto tapi Fera seolah menyudutkan nya bahkan terkesan memprovokasi.Hingga akhirnya keputusan sudah dibuat oleh sang guru ia memberi pilihan kepada Hanny.
Menjadi Ketua OSIS tapi mengakhiri hubungan dengan Jevan atau Mengundurkan diri dari jabatannya jika masih bersama Jevan. Untuk hal ini Hanny membutuhkan waktu beberapa saat hingga akhirnya ia memberikan jawabannya dengan sangat tegas.
Saya mengundurkan diri dari dari jabatan saya sebagai ketua osis di SMA ini
Setelah Hanny keluar dari ruangan Pak Kamto ia memutuskan untuk kembali ke kelasnya, saat sampai matanya langsung tertuju di mejanya yang ternyata disana ada Jevan dan antek - anteknya. Ia tersenyum kecil mereka belum menyadari kehadirannya, para cowok itu mengerubungi meja mengganggu teman sebangku nya si Cesian.Sudah jelas! Terbukti dari suara teriakan frustasi Cesian bercampur suara cekikikan para cowok itu. Btw ini kelas Hanny jam kos makanya itu kakak kelas berani main ke kelas nya. Enggak juga sih bahkan saat ada guru si Jevan juga loss ngapelin Hanny dikelasnya, moto Jevan dilarang melarang.
"Eh cewek lu tu" Si Rendi akhirnya menotice keberadaan Hanny sembari menyenggol lengan Jevan. Jevan langsung memberhentikan acara mengganggu Cesian lalu berjalan menghampiri Hanny.
Jevan memegang kedua bahu Hanny lalu ia putar tubuhnya "kamu gak kenapa - napa kan yang " Hanny tersenyum tipis, dirinya tidak merasa menyesal sama sekali memilih Jevan, karena dulu alasanya ia mencalonkan menjadi OSIS itu karena cowok yang sekarang menjadi pacarnya ini.
"Enggak pan, lebay banget sih "
"Emg lebay si Jepan tu dek" Celetuk Jemi yang kemudian mendapatkan acungan jari tengah oleh Jevan.
"Kalian ngapain malah disini? Bukanya kelas dua belas masih simulasi ujian " Tanya si Hanny pada Jevan, yang dibalas gelengan "enggak kok udah selesai kemarin, kamu disuruh keruangan Kamto ngapain yang ".
Baru Hanny mau jawab, Jevan dan kawanya tiba - tiba lari ngibrit kebelakang kelas sembunyi dibalakang meja saat terdengar suara teriakan dari luar kelas yang begitu menggelegar.
" Jevan, Jemi, Rendi, Marsel anjing kalian!"semua siswa sontak menatap kakak kelas cewek yang berdiri didepan pintu dengan wajah memerah menahan emosi.
" Kenapa kak Lia? "Hanny segera menghampiri kakak kelas tersebut.
" Huweee Ny lu tau gak pacar lu sama teman-teman nya itu bikin pala gue mau pecah rasanya"Lia itu ketua kelasnya Jevan.
"Emang mereka kenapa kak mbolos? Tu mereka sembunyi dibelakang " Hanny menunjuk meja belakang dimana para curut sedang berjongkok sembunyi dari sang ketua kelas.
"Goblok kenapa kita sembunyi disini sih bangsat! Ya jelas si Hanny cepu lah " Bisik Jemian yang kemudian mendapat geplakan dikepalanya oleh Rendi.
"Lu yang lari kesini duluan sat, kita cuma ngikut! "
"Aelah bacot lu semua, dah - dah berdiri yok udah ketauan juga sama limbok" Jevan dan kawanya itu kalau ngasih panggilan orang emang semena-mena. Bisa - bisanya ketua kelas cantik seperti Lia disebut Limbok. Mereka serentak berdiri dari tempat persembunyiannya, melihat bocah - bocah dakjal itu Lia bergegas menghampirinya sembari berkacak pinggang.
"Kalian ni ya, sekali aja gak bikin gue cape bisa gak. Noh kalian disuruh ke ruangan pak Kamto " Omel Lia kepada empat lelaki itu yang malah memenye - menyekan mulutnya meniru ucapan Lia.
"Jevan! " Hanny melotot in matanya keJevan membuat cowok itu langsung kicep dan menunduk. "Marahin tuh Ny emang bandel bgt orangnya" Kompor Lia.
"Udah - udah kalian semua keluar,bikin rusuh aja " Hanny segera mendorong satu - satu para cowo tersebut. Untung ada Hanny jadi Lia gak harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk mengangkut para bocah pembuat onar.
******
Bugh
Bugh
Dugh
Kurang lebih lima orang terkapar akibat amukan Jevan. Cowok itu nekat mendatangi markas geng sekolah selatan sendirian. Ia berniat membalas kan dendamnya atas kejadian yang menimpa sang kekasih.
Jevan berjalan santai menuju salah satu orang yang sudah babak belur. Ia mengangkat kerah baju orang tersebut, ia adalah pentolan geng SMA selatan.
"Gue peringatkan sekali lagi, berani lu sentuh cewek kemaren gue gak segan - segan bunuh lu. Gue gak peduli lu mau ada urusan sama siswa dari sekolah gue tapi kalau lu berani nyentuh cewek itu berarti lu berurusan sama gue" Setelah mengucapkan kata tersebut Jevan melangkahkan kakinya keluar dari area markas tersebut.
Jevan emang brangasan banget orangnya terkesan masih kekanak - kanakan hal itu yang paling Hanny benci dari sifat cowoknya. Entah apa yang akan terjadi jika Hanny mengetahui hal ini, makanya Jevan memutuskan membalas dendam sendiri secara diam - diam, Jevan mah gak usah diragukan lagi dia ini ekhem jago bela diri cuman gak dilihatin , keliatanya orangnya celelekan tapi kalau mode iblis ati - ati aja. Pernah dengar kan filosofi padi,semakin berisi semakin merunduk.Kira - kira begitulah ciri - ciri orang yang memiliki ilmu bela diri tinggi.
Akhirnya aku up ini juga walau singkat hehe.
Mampir book ini juga ya, terimakasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacarnya Buketos(nohyuck)
RandomDari SMP udah benci banget sama yang namanya OSIS dengan 3 kawannya tapi pas SMA pacarnya malah ketua OSIS.