15|MENIMANG RASA

61 6 1
                                    

Hari berlalu, semua orang sedang sibuk mempersiapkan pernikahan putri mahkota pondok pesantren Al huda asuhan dari Abah kyai Nidhom, abah Alya.

Malam itu Alya baru saja selesai menyimak hafalan santri putri. Badanya terasa pegal pegal, mood nya sedikit berantakan. Beberapa santri yang di simak hafalan alqur'anya tidak lancar. Meskipun Alya sering becanda dan berkelakuan sedikit berbeda dari nawaning pada umumnya, saat menyimak hafalan atau ketika mendapat tugas keliling mengecek jam belajar santri, putri mahkota itu terlihat tegas dan serius dalam menjalankan tugas. Itulah mengapa sang ayah mempercayai Alya untuk bertanggung jawab mengurus pesantren ini.

Ketika usai mengucapkan salam, para santri menunduk takdzim menunggu kepulangan Alya. Baru saja akan bangkit, ponselnya bergetar. Gadis itu mengeceknya, kemudian seulas senyum terbit tanpa mampu ia tahan.

Monsteralzam
Disuruh Ibu tanya, kamu apa kabar?

Padahal isi pesanya hanya begitu. Kenapa perutnya tiba tiba melilit sekarang?

Lelaki yang sekarang menjadi suami nya itu sekarang sedang pulang ke jakarta, dia bilang ingin menyelesaikan semua urusanya. Dan mempersiapkan pernikahan mereka. Awalnya Alya senang Alzam pulang, namun beberapa hari belakangan jujur Alya rindu. Dan ini pertama kalinya Alzam mengiriminya pesan via WhatsApp.

Sadar para santri masih menunggu nya, Alya bergegas berdiri. Wajahnya tidak se sumpek tadi, sekarang pipi ning tengil itu justru di hinggapi rona merah. Tidak ada yang berani terang terangan berkomentar, tapi para santri putri jelas tahu siapa penyebabnya.

Gadis 21 tahun itu lewat di tengah tengah para santri putri yang diam menunduk. Setelah Alya pergi dengan kayu penjalin yang ia bawa, para santri mulai saling pandang lalu tertawa.

"Ning Alya pasti dapet chat dari calon bojo." Cletuk salah satu santri yang duduk paling depan namanya Anggi.

"Yo jelas, wajahnya aja langsung merona gitu." Sambung Ine yang duduk disebelahnya.

"Ternyata kang Alzam itu gus besar. Pertama dateng aja kirain salah pergaulan makanya mondok. Ternyata nutupin identitas." Seloroh Eli, santri putri yang dahulu merupakan fans Alzam garis keras.

"Iyo, cah. Beruntungnya ning Alya dapet gus Alzam." Andin bersuara, tanganya mendekap qur'an dalam pelukan.

Eli mengangguk setuju. "Kalau gak bisa dapet gus Alzam, tolong kasih yang mirip sama gus Alzam juga mboten nopo nopo gusti."

"RONI!" cletuk Anggi, Ine dan Andin bersamaan.

Eli mendelik. "Emoh! Udah gendut, hitam, tua pula."

Hahaha, lalu mereka tertawa bersama mengingat potret kang Roni si anggota keamanan pondok putra.

☀️☀️☀️

Alya mempercepat langkah. Tanganya masih menggenggam ponsel yang ia bawa. Pesan dari Alzam belum ia balas. Alya bingung harus membalasnya seperti apa. Alya juga tidak ingin Alzam menilainya sebagai perempuan gampangan ataupun sebagainya, walaupun kenyataanya sekarang Alya adalah istri Alzam. Dan pernikahan mereka akan di resmikan sebentar lagi.

Alya menggaruk kepalanya yang tertutup jilbab, lalu memilih duduk di bawah pohon mangga yang dulu pernah Alzam duduki. Bukanya gimana gimana, tapi dari tempat duduknya sekarang bulan yang sedang purnama itu terlihat jelas di atas kepalanya. Masih dengan memikirkan pesan apa yang akan di kirim untuk Alzam.

AlyamahiraNidhom
Halah,disuruh ibu apa di suruh kata hati?

Gengsian!

Bilang aja kalau kangen.

Gadis itu melongo dengan chatt yang baru saja dia kirim kepada Alzam. Bisa bisa nya Alya bilang begitu. Alya merutuk kesal, lalu bergegas menjauhkan ponselnya saat pesan chatt tadi centang biru. Itu artinya Alzam telah membukanya sebelum sempat Alya tarik.

Monsteralzam
Dih pd!

Sekarang Alya malah kesal sendiri. Harusnya tadi dia tidak membalas seperti itu. Biar bagaimana pun dia tahu, bahwa Alzam menerima semua ini, termasuk Alya didalamnya adalah sebuah keterpaksaan. Alya tidak boleh terbawa perasaan terlalu jauh. Alzam jelas masih mencintai orang lain, atau mungkin disana Alzam dan perempuan bernama Nadira itu kembali menjalin hubungan baik. Alya jelas bisa ditinggalkan begitu saja. Tiba tiba rasa tidak nyaman muncul kepermukaan.

Alya seperti berada di posisi terjepit sekarang.

Monsteralzam is calling...

Sungguh, Alya hampir saja melempar ponselnya. Bagaimana mungkin sekarang orang yang sedang dia fikirkan menelvon nya?

Tetapi Alya sadar, jika Alzam sedang bermaksud mempermainkanya, Alya tahu bagaimana cara menghadapi nya.

"Hallo, Assalamualaikum."

Panggilan terhubung, suara Alzam terdengar menyebalkan seperti biasa.

Alya menarik nafasnya dalam, bermaksud meringankan ritme jantungnya.

"Waalaikumsalam. Ada apa gus?"

"Gas gus, gas gus. Ini Alzam, bukan Agus."

Hampir saja Alya tertawa, 90% nya terpesona. Eh.

"Dih, kan kulo tanya. Kalau gak ada yang penting, aku matikan."

"Siapa yang ngajarin gitu? Gak sopan!" Suara Alzam terdengar sama nyolot nya.

"Lah njenengan aneh. Ditanya telvon ada apa kok malah jawabnya nyebelin."

"Ck, emang kalau telvon istri karna kangen, gak boleh?!"

Deg. Tolong sembunyikan Alya sekarang juga.

️☀️☀️☀️

JODOH PILIHAN ABITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang