PART 1

104 2 2
                                    


"Guwe emang bukan orang baik. Tapi guwe tau harus berbuat baik ke siapa."


Start : 22 Juni 2022

...

WARNING!
TYPO BERTEBARAN.

Di salah satu sekolah menengah atas terbaik di ibu kota ini, terlihat beberapa siswi duduk di teras depan kelas masing-masing sembari menatap buliran air hujan yang perlahan jatuh membasahi sekolah mereka.

"ALEXA?!"

Gadis berambut pendek itu menoleh dengan wajah datar dan sorot mata yang tajam.

"Kamu kenapa sama ka Adam? Kok tadi dia marah-marah gituh?" Tanya Dinda sang kakak senior Alexa yang tiba-tiba datang entah dari mana.

Dinda datang bersama Vanya yang juga merupakan kakak kelas Alexa.

"lho? Emang aku kenapa? Gak kenapa-kenapa aku ka" Alexa hanya menatap Dinda malas. Alexa sudah tau apa yang akan Dinda katakan padanya.

"kata ka Adam, Lexa tadi diajak ngomong sama ka Adam diem aja" Dinda menyipitkan kedua matanya menatap Alexa yang terlihat santai bukan main.

Alexa hanya tersenyum tipis.

"Lah aku gak diem aja kok ka, aku ngangguk kok, ka Adam gak liat kali" kata Alexa dengan santainya.

"tapi katanya ka Adam, Lexa gak ngomong apa-apa pas diajak ngomong sama ka Adam" Dinda semakin mengerutkan keningnya tak mengerti.

"ya emang aku gak ngomong apa-apa" sahut Alexa cepat.

Dinda terdiam tak percaya mendengar ucapan Lexa.

Semua hening...

Alexa terlihat menatap lurus ke arah lapangan sekolah yang sudah basah karena air hujan. Sedangkan Dinda dan Vanya, entah mereka janjian atau tidak, tapi mereka berdua sama-sama menatap Alexa dengan tatapan yang terlihat tak suka.

"ya emangnya kenapa sih ka? Aku denger kok apa yang ka Adam bilang, aku juga udah ngangguk, aku mengiyakan apa yang ka Adam omongin, ya udah, terus kenapa sih?! Salah?"

"tadi ka Adam marah-marah, terus bilang ke aku, 'Din! Alexa suruh minta maaf ke aku, kalo gak, tak keluarin dia dari anggota OSIS!' gituh"

Sekedar informasi, Adam Saputra atau biasa dipanggil Adam, dia adalah ketua OSIS SMA Adidarma, sang anak tunggal kaya raya dengan ketampanan tingkat dewa dan keegoisan serta keangkuhan melebihi rata-rata.
Si paling keras kepala dan tak mau kalah. Yah.. itulah sifat asli pria berdarah Bali Jawa itu.

Alexa terdiam sembari tersenyum miring mendengar apa yang Dinda katakan tentang kemarahan ketua OSIS di SMA nya itu.

"Ck.. dia pikir gue takut apah?! Gila aja! Gue gak takut! Hahahaha" tawa Alexa dalam hati.

"Lexa.. nanti temuin ka Adam yah, terus minta maaf sama dia" kata Dinda sembari menatap Alexa penuh harap.

"ya nanti ka, pulang sekolah"

Dinda tersenyum senang mendengar jawaban Alexa yang mau menuruti kata-katanya. Sayangnya Dinda tidak tahu apa yang ada dipikiran Alexa sekarang.

"ya.. nanti gue emang mau ketemu ka Adam, tapi bukan untuk minta maaf, tapi untuk menunjukkan padanya kalo gue gak selemah itu!" Alexa kembali tersenyum miring. Sudah cukup dia muak dengan semua ini. Dia akan mengakhirinya hari ini juga.

...

"Alexa?!"

Panggil seseorang dari kejauhan. Alexa yang sedang duduk di kantin sekolah itu hanya menoleh sebentar. Alexa dapat melihat salah satu dari anggota geng trio macan sedang berjalan kearahnya.

Yah.. trio macan, geng yang paling berpengaruh didalam organisasi ini. Dinda, Vanya dan satu lagi, Lani. Mereka bertiga memiliki wajah, bentuk tubuh dan bahkan kepribadian serta tingkah laku yang hampir sama persis. Sama-sama suka caper, carmuk dan yang paling parah, suka memutarbalikkan fakta. Hahahaha. Setidaknya Alexa tau benar tentang itu.

Trio macan adalah sebutan yang biasa Alexa gunakan untuk menyebut mereka bertiga si biang kerok dari segala masalah di organisasi dimana ka Adam lah yang jadi pemimpinnya.

Dan perlu digaris bawahi, trio macan adalah orang kepercayaan ka Adam dan juga bahkan Ibu Guru Pembina OSIS yakni Ibu Ani. Sungguh miris bukan. Mereka begitu dipercaya, bahkan tak pernah sekalipun omongan mereka tak didengarkan, berbanding terbalik dengan Alexa, Nina dan juga Syifa yang sudah lebih dulu keluar dari anggota OSIS. Alexa, Nina dan Syifa, perkataan mereka tak pernah sekalipun didengar oleh kakak-kakak pembina termasuk ka Adam dan bahkan Ibu Ani.

Syifa adalah anak kelas XI.MIPA4, yang lebih dulu keluar dari OSIS tepat 2 Minggu yang lalu. Dia sudah muak dengan perlakuan dari ka Adam yang tidak pernah adil padanya. Dia selalu diberi tugas-tugas yang sulit dan piket yang melelahkan, tapi tetap tak pernah dianggap ada. Terlebih trio macan itu justru membuat kompor semakin berkobar. Itulah alasan Syifa mengundurkan diri.

"Elo kenapa sama ka Adam sih Lex?! Ka Adam marah-marah lho tadi. Ngamuk dia" kata Lani setelah sampai didepan meja Alexa.

"Biarin aja" jawab Alexa malas.

Lani menggeleng pelan, dia tau Alexa sama keras kepalanya dengan ka Adam. Berbeda dengan Dinda dan Vanya yang merupakan anak kelas XII.MIPA2, Lani adalah anak kelas XI.IPS3, alias satu angkatan dengan Alexa.

"Mending elo minta maaf gih sana sama ka Adam.. daripada entar dia gimana-gimana kan Lex" kata Lani dengan wajah serius.

Alexa menarik sedikit sudut bibirnya dan tersenyum miring.

"Males gue" jawab Alexa dengan wajah benar-benar malas. Ya tentu saja dia memang malas! Malas untuk minta maaf ke kakak senior paling angkuh itu. Jangankan minta maaf, melihat wajahnya saja Alexa tak sudi.

Menyebalkan bukan? Semua orang menyuruh Alexa untuk minta maaf ke Adam, seolah semua ini adalah salah Alexa sepenuhnya. Padahal ini semua tidak akan terjadi jika Adam tak memulainya terlebih dulu. Alexa benar-benar kesal.

Lani hanya menggeleng-gelengkan kepalanya sembari pergi meninggalkan Alexa begitu saja. Alexa tau, Lani pasti bakal menemui Dinda dan Vanya untuk membicarakan dirinya. Tapi ya sudahlah, itu sudah biasa bagi Alexa.

"Lex? Ngapain tuh orang (Lani) kesini?" Tanya Nina kepo saat melihat Lani yang mulai menjauh. Yah.. sedari tadi Nina ada di toilet, jadi dia tak tau apa yang Lani dan Alexa bicarakan.

"Biasa" jawab Alexa sembari terus fokus melahap mie goreng miliknya.

"Ck.. dia pasti mau laporan itu sama ketua geng" sahut Nina kesal.

"Biarin lah! Kaya gak tau aja"

"Hem.. ya sih.. Lex, elo gak papa?" Nina menatap Alexa dalam-dalam.

Alexa menoleh menatap Nina dengan kesal.

"orang-orang pada kenapa sih hari ini kok pada nanya 'gue kenapa? Gue gak papa kan?' Emangnya gue kenapa sih hah?! Gue gak papa! Gue capek tau jawabnya!"

"ya udah si gak usah ngegas juga.. kan gue cuma nanya, galak bener" Nina memanyunkan bibirnya tak kalah kesal.

Alexa hanya melirik sinis.

"tapi Lex.. elo tumben lho gak nangis.. kan biasanya elo kalo ada apa-apa itu mesti nangis dulu kan, kok hari ini gak nangis sih.. Habis makan apa Lo?"

"makan orang! Ya mana gue tau, gue juga gak tau lah kenapa gue gak nangis! Tapi gak papa, ngapain juga gue nangisin orang kaya dia!"

"bener! Elo jangan sampe nangis didepan dia, nanti itu orang tambah besar kepala"

"Ya iya lah ngapain gue nangisin orang angkuh kaya dia! Gak ada kerjaan banget!"

"Awas lho kalo nanti siang elo nangis, gue smackdwon lo!"

"Gak! Gue gak bakal nangis!"

...

BAD SENIOR [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang