PART 11

63 0 0
                                    

.
BAD SENIOR
PART 11

"Lex?! Elo becanda kan Lex?" Nina menatap Alexa berharap apa yang dia dengar dari mulut Alexa barusan hanyalah sebuah candaan dan bukanlah kebenaran.

"Guwe serius." jawab Alexa dengan wajah datar tanpa ekspresi menatap Nina yang kini sudah mulai menitihkan air mata.

"Hisk... (Nina menyeka air matanya) Tapi kenapa Lex?! Kenapa elo harus pindah? Kenapa hah?! Elo itu gak salah! Elo gak perlu pindah sekolah kaya gini Lex..." Nina berusaha membujuk sahabatnya itu.

"Gak bisa Nin... Guwe sama keluarga guwe udah ambil keputusan, dan ini keputusan terakhirnya. Guwe harus pindah dari sekolah ini hari ini juga."

Alexa mengalihkan pandangannya ke arah teman-teman dikelasnya yang terlihat asik bergurau ria satu sama lain dan tertawa bersama dengan penuh kegembiraan dikarenakan guru matematika mereka izin tidak masuk pada hari ini.

"Masa elo tega sih Lex ninggalin guwe sendirian disini?" Mata Nina kembali memanas, entahlah, membayangkan Alexa pindah sekolah dan dirinya masih tetap disini, sungguh membuat Nina frustasi sekarang.

Alexa tersenyum tipis. Dia melirik Nina sekilas dan kembali menatap teman-teman sekelasnya. Sebenarnya Alexa ingin menangis sekarang, melihat Nina menangis seperti itu ditambah suasana di jam-jam kosong seperti sekarang ini sungguh membuatnya merasa sedih. Bermain, bersenda gurau, dan mengobrol bersama dengan teman-teman kelas XI.IPA3 ini pasti akan sangat Alexa rindukan.

Sekalipun Alexa punya masalah dengan ketua OSIS di sekolah mereka dan hampir semua orang di SMA Adidarma tidak suka padanya, tapi semua siswa-siswi dikelas Alexa masih tetap bersikap seperti biasa. Mereka semua tak melihat Alexa seperti bagaimana cara siswa-siswi lain ketika melihat Alexa. Mereka tetap menerima Alexa dan berteman baik dengannya seperti apa yang mereka lakukan sebelum konflik panas antara Alexa dan Adam. Konflik itu tidak merubah cara mereka menilai Alexa. Mereka sepertinya sudah cukup tau, orang seperti apa teman sekelas mereka itu.

"Kalo elo pindah, ya guwe juga pindah." Nina kali ini menatap Alexa dengan wajah serius penuh keyakinan.

Alexa terkejut dan segera mengalihkan pandangannya kembali menatap Nina.

"Ma... Maksud elo?" Tanya Alexa belum mengetahui.

"Iya! Kalo elo pindah sekolah, ya guwe pindah sekolah jugalah Lex! Ngapain juga guwe disini." Jawab Nina ketus.

"Gak! Gak gituh konsepnya Nina... Elo gak boleh pindah! Elo harus tetep disini." Alexa menatap Nina tajam, bisa-bisanya Nina mengambil keputusan dengan tergesa-gesa seperti itu.

"Kenapa guwe gak boleh pindah sih Lex?! Suka-suka guwe lah! Lagian, guwe juga gak mau terus-terusan tinggal ditempat dimana harga diri sahabat guwe diinjek-injek kaya gini. Guwe gak bisa Lex! Guwe akan ikut kemanapun elo pindah." Kata Nina terlihat semakin yakin.

"Nin... Elo gak bisa ikut guwe. Guwe bakal pergi jauh dari sini." Alexa menatap Nina sendu.

Nina mengerutkan keningnya.
"Maksud Lo?!"

Alexa menghela nafas panjang.
"Pokoknya, elo gak boleh pindah. Elo harus tetap stay disini, dan jadilah Ketua OSIS SMA Adidarma periode berikutnya."

Nina masih menatap Alexa dengan mulut menganga tak percaya bahwa Alexa akan pergi jauh dari dirinya.

"Jadilah Ketua OSIS yang adil, bijaksana dan menghargai sesama. Jangan jadi pemimpin yang pilih kasih, jangan jadi pemimpin yang baperan, dan jangan jadi pemimpin yang maunya menang sendiri. Kalo ada masalah, cari tau dulu kebenarannya. Liat dari semua sisi. Dengarkan pendapat semua orang. Jangan mudah terpancing emosi. Jangan mudah terperdaya sama omongan-omongan para penjilat. Jangan gila jabatan. Jangan mentang-mentang elo ketua OSIS, elo bisa semena-mena sama bawahan. Tetaplah jadi seseorang yang rendah hati. Dan terakhir. Jadilah pemimpin yang tegas pendiriannya, tapi bukan yang egois dan keras kepala."

BAD SENIOR [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang