PART 10 (1)

60 0 0
                                    

..

Setelah kejadian kemarin antara dirinya dan Adam, tentu saja tak heran jika sekarang Alexa menjadi tranding topik di seantero sekolah.

Saat berangkat sekolah, dari parkiran hingga Alexa masuk kedalam kelasnya dilantai 2 itu, Alexa tak luput dari perhatian semua murid di SMA Adidarma. Mereka semua menatap Alexa dari ujung rambut hingga ujung kaki dengan tatapan mata sinis dan ekspresi wajah penuh arti sembari berbisik-bisik satu sama lain.

Meskipun semua murid disekolahnya menatap dirinya seolah tidak suka, tapi Alexa tak ambil pusing, dia sudah berada di fase bodoamat dan malas memikirkan tentang hal-hal semacam itu.

Terserah semua orang mau mengatakan apa tentang dirinya, mereka bebas untuk berkomentar dan menilai dirinya sesuai dengan apa yang mereka pikirkan. Tapi Alexa tak peduli dengan semua itu. Toh hari ini adalah hari terakhirnya bersekolah di SMA Adidarma, dan dia tak perlu melihat wajah-wajah mereka lagi, termasuk wajah si KetOS songong dan angkuh itu.

Dengan wajah datar dan dingin, tatapan mata yang kendur juga tajam, Alexa berjalan kearah kelasnya dengan badan tegak dan wajah menghadap lurus kedepan. Sikap dingin dan cuek yang Alexa lakukan terlihat begitu keren meskipun ditengah isu dan gosip panas yang menimpanya saat ini.

Sesampainya dikelas XI.MIPA3, Alexa langsung berjalan ke tempat duduknya dan duduk disana, tanpa menghiraukan semua teman sekelasnya termasuk Nina yang menatap kearah dirinya dengan wajah serius dan bertanya-tanya.

Baru tiga detik Alexa mendudukkan dirinya di kursi, tiba-tiba datang seorang wanita yang kini berdiri tepat di pintu masuk kelasnya.

"Alexa udah berangkat?" Suara wanita itu terdengar saat bertanya pada teman Alexa yang bangkunya berada dekat dengan pintu.

Alexa menoleh menatap orang itu. Seorang wanita yang teramat sangat jelas terlihat wajahnya. Wanita si biang kerok dari cerita ini, siapa lagi kalau bukan Dinda si ketua geng trio macan.

"Lexa. Kamu disuruh ke ruang kepsek sekarang" kata Dinda sembari menatap dingin Alexa dari pintu masuk.

Mendengar perkataan dan tatapan Dinda yang dingin dan seolah tidak suka padanya, eh tunggu! Alexa sepertinya lupa, Dinda kan memang tidak menyukai dirinya sejak lama. Dinda dan juga gengnya itu sama sekali tidak menyukai Alexa, mereka membenci Alexa tapi mereka tetap berpura-pura bersikap baik dan berteman dengan dirinya. Wah... Bagaimana Alexa bisa lupa itu.

Ah... Sejujurnya Alexa tak lupa, dia hanya baru sadar setelah semua ini terjadi. Alexa pun tak mau kalah, tanpa mengatakan apa-apa, Alexa berjalan kearah Dinda dengan wajah tak kalah dingin ditambah sorot mata Alexa yang tajam itupun menatap Dinda lekat.

Alexa benar-benar dendam kepada Dinda, baru kali ini Alexa bertemu dengan wanita bermuka dua yang suka memutarbalikkan fakta dan mengkambinghitamkan orang lain seperti yang Dinda lakukan pada dirinya ini. Sungguh ternyata ada ya orang seperti itu.

Tatapan mata Alexa dan Dinda bertemu, untuk beberapa saat mereka menatap satu sama lain dengan mata yang mengisyaratkan kebencian diantara keduanya. Tapi tak lama, Dinda mengalihkan pandangannya, dia tak kuat dengan tatapan Alexa yang tajam menusuk menatap kedalam matanya.

Melihat Dinda mengalihkan pandangannya itu, Alexa pun tersenyum simpul.

"Sekarang ka?" Tanya Alexa masih dengan senyumnya sambil menatap Dinda lekat.

Dinda sedikit terkejut dengan ekspresi wajah Alexa yang terlihat biasa saja. Dinda sempat terdiam sebentar menatap Alexa penuh tanya, lalu Dinda pun tersenyum dan mengangguk pelan mengiyakan pertanyaan Alexa.

"Elo pikir cuma elo yang bisa bermuka dua Dinda Karina Sari? Hahahaha. Guwe juga bisa kali." Kata Alexa dalam hati sambil tersenyum dan berjalan keluar dari kelasnya menuju lantai satu dimana ruang kepala sekolah ada disana.

'tok tok tok!'

"Siapa?" Suara berat seorang laki-laki terdengar dari dalam ruang kantor kepala sekolah SMA Adidarma.

"Ini Alexa pak" jawab Alexa yang masih berdiri didepan pintu.

"Oh iya. Silahkan masuk."

Mendengar itupun, Alexa segera membuka pintu dan masuk kedalam ruang kepala sekolahnya itu.

Alexa sedikit terkejut saat mendapati bahwa didalam ruangan itu sudah ada seorang siswa yang duduk disalah satu kursi yang berada tepat didepan meja kerja Bapak Danu sang kepala sekolah SMA Adidarma itu.

Siswa yang tak lain dan tak bukan ya tentu saja adalah Adam Saputra, si KetOS menyebalkan kebanggaan kepsek SMA Adidarma dan idola para siswi disekolahnya itu.

"Silahkan duduk." Perintah pak Danu mempersilahkan Alexa untuk duduk di kursi kosong didepannya tepat disebelah kanan kursi dimana Adam duduk sekarang.

"Makasih pak" Alexa mendudukkan dirinya di kursi samping kanan Adam sembari melirik Adam yang juga sedang melirik kearahnya.

Alexa dan Adam sempat bertatapan beberapa saat, hingga akhirnya Danu membuka suara dan membuat mereka mengalihkan tatapan mereka ke Danu.

"Ekhem! Kalian berdua pasti tau kenapa bapak manggil kalian ke sini kan?" Danu menatap Adam dan Alexa bergantian.

Tak ada jawaban dari Adam ataupun Alexa, keduanya terlihat diam sambil menatap kosong meja didepan mereka dan sesekali melirik satu sama lain.

"Sebenarnya bapak mau ngadain sidang untuk ngebahas tentang kalian ini. Tapi bapak pikir, selagi masih bisa diselesaikan dengan cara baik-baik dan secara lebih pribadi, kenapa tidak." Lanjut Danu.

Alexa dan Adam masih bergeming.

Danu menghela nafas panjang.
"Bapak sebenarnya sangat kecewa ke kalian berdua. Bagaimana bisa kalian membuat keributan dan kegaduhan semacam ini di SMA yang bapak pimpin hanya karena masalah sepele sepeti itu. Kalian berdua ini kenapa?"

Tak ada respon apapun dari Adam ataupun Alexa, keduanya masih bungkam dengan wajah datar tanpa ekspresi.

"Alexa." Danu menatap Alexa lekat.

Alexa pun yang merasa namanya dipanggil, seketika mendongak dan menatap kepala sekolahnya itu.

"Bapak sudah mendengar semua cerita tentang masalah kalian ini dari Adam. Adam sudah menceritakan semuanya ke bapak. Dan sekarang giliran kamu. Kamu bisa cerita sekarang." Ucap Danu dengan tatapan tajam seperti begitu suka ke Alexa.

Alexa menengok ke arah Adam sembari menatap Adam penuh curiga. Alexa tak tau apa yang sudah Adam ceritakan ke pak Danu ini hingga membuat pak Danu seperti terlihat lebih pro ke Adam.

"Bapak udah dengerin semuanya dari ka Adam?" Tanya Alexa mencoba memastikan lagi.

"Iyaa... Adam udah cerita cerita semuanya barusan sebelum kamu dateng kesini. Jadi ya sekarang giliran kamu buat cerita. Itupun kalo kamu mau." Danu terlihat malas menjawab pertanyaan Alexa. Sesungguhnya dia memang tak ingin Alexa bercerita, toh dirinya sudah tau semua ceritanya dari Adam bukan.

Alexa tersenyum simpul.

"Kalo ka Adam udah cerita semuanya ke bapak, terus kenapa bapak masih minta saya buat cerita lagi? Bukannya bapak udah tau endingnya bakal sama aja?"

BAD SENIOR [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang