PART 13

45 0 0
                                    

"Apah?! Orang yang ngelindungi guwe?
Hahahaha. Guwe gak butuh orang-orang kaya gituh. Guwe bisa ngelindungi diri guwe sendiri kok! Emang situ (Adam) yang butuh perlindungan Kepsek dan tiga orang yang lagi nguping pembicaraan kita itu."

Alexa melirik ke anak tangga yang tak jauh dari dirinya dan Adam berdiri sekarang.

Memang benar di anak tangga itu, ada tiga orang sedari tadi menguping pembicaraan Adam dan Alexa. Tiga orang yang tak lain dan tak bukan ya si trio macan. Yaps. Mereka yang seharusnya kembali ke kelas masing-masing, justru lebih memilih bersembunyi di balik anak tangga ke lantai 2 dan menguping pembicaraan ketos mereka dan Alexa.

Karena sudah ketahuan, akhirnya Dinda dan gengnya pun menampakkan diri sembari tersenyum kikuk.

"Em... Sorry Dam. Kita gak sengaja denger kok hehe." Kata Dinda sambil tersenyum mencoba untuk membuat alasan.

Adam tak mengatakan apapun. Dia masih terkejut karena dia tak tau kalau Dinda dan gengnya itu masih berada disana.

Dinda pun mengajak Vanya dan Lani naik ke atas dan kini benar-benar meninggalkan Adam dan Alexa berdua saja.

Alexa melanjutkan langkahnya lagi hendak meninggalkan Adam.

"Mau kemana Lo! Dasar pengecut! Baru kaya gituh aja langsung pindah sekolah, hahaha. Cemen Lo!"

Kata-kata Adam itu kembali membuat Alexa menghentikan langkahnya. Untuk beberapa detik Alexa tetep diam, dia mencoba untuk tetap tenang dengan menghela nafas berkali-kali.

Alexa menoleh.
"Kenapa? Ka Adam keberatan ya kalo guwe pindah sekolah?"

Alexa berjalan menghampiri Adam sembari berpura-pura tersenyum manis.

"Buat apa gue keberatan?! Yang ada gue malah seneng" Jawab Adam cepat.

"Oh ya? Yakin...??? Yakin nih gak kangen?" Alexa menatap Adam sembari terus tersenyum manis.

"Kangen?! Gue kangen sama elo?! Ahahaha. Buat apa gue kangen sama cewek modelan kaya elo yang keras kepala dan susah diatur gini? Ckkkk.. Kaya gak ada cewek lain aja." Adam tersenyum mengejek.

"Ya udah! Kalo gituh gak usah banyak b*cot!"

Adam melotot, sungguh gila gadis didepannya ini, berani-beraninya mengatakan kata-kata keramat itu kepadanya.

"Sinting elo ya?!" Adam menatap Alexa tajam.

"Elo lebih sinting dari guwe" Alexa membalas tatapan Adam tak kalah tajam.

Adam hanya tersenyum tak percaya. Sungguh sepertinya dia benar-benar bisa gila jika harus berdebat terus dengan Alexa.

"Ternyata bener ya kata Dinda, elo itu emang cewek sakit jiwa yang keras kepala dan gak tau sopan santun. Heran benget guwe, kok ya bocah sinting kek elo gini bisa sekolah di SMA Adidarma sih? Nyogok elo ya?" Adam tertawa remeh.

Mendengar itupun, Alexa hanya tersenyum.
"Guwe penasaran deh. Apa lagi sih yang ka Dinda ceritain tentang guwe, sampe-sampe kayaknya elo benci banget sama guwe ya ka Adam?"

"Apah?!" Adam mengangkat kedua alisnya tak mengerti.

"Enggak. Guwe cuma ngerasa aja, dicerita ka Dinda, kayaknya guwe jadi tokoh antagonis benget deh. Iya kan?"

"Lah aslinya kan elo emang antagonis!" Jawab Adam cepat.

"Woooo... Gak boleh gituh! Sesama tokoh antagonis dilarang saling menghujat. Hahahaha."

"Guwe gak ngerasa guwe antagonis tuh. Yang antagonis itu elo dodol!" Elak Adam tak terima.

"Aish... Suka gak sadar diri emang." Sahut Alexa sembari memicingkan matanya menatap Adam sinis.

"Ngomong apa lo!"

"Kagak!" Alexa pun berbalik dan hendak melanjutkan langkahnya meninggalkan Adam.

"Mending elo cepet pindah deh! Guwe udah males banget liat tampang elo disekolah ini. Bikin nafsu makan gue ilang aja. Sana! Pergi elo! Gak ada yang menginginkan elo disini." Kata Adam sembari menatap Alexa malas.

"Gak disuruh juga guwe bakal pergi kok. Guwe juga gak sudi tetep sekolah disini dan ngeliat elo tiap hari. Rasanya pengen muntah tau ngeliat muka elo yang sok ganteng itu."

Alexa pun kembali berbalik dan mulai berjalan meninggalkan Adam dengan kekesalan yang kembali merasuki tubuhnya. Sungguh Adam benar-benar menyebalkan. Kenapa dia masih saja mengganggu Alexa padahal urusan mereka sudah selesai. Sungguh menyebalkan.

Adam hanya berdecak kesal sembari berjalan menuju ke kelasnya dan ya mau tak mau dia berjalan dibelakang Alexa yang belum jauh itu.

Meski Adam kesal, tapi ada sedikit perasaan aneh yang mengganggunya. Apakah ini akan menjadi kali terakhir dia bicara dengan gadis keras kepala ini? Apa ini juga akan menjadi kali terakhir dia melihat Alexa si gadis gila yang berani menentangnya? Apakah sungguh ini akan menjadi kali terakhir? Entahlah. Adam sendiri tak tau kenapa dia berfikir seperti itu.

Tapi masa bodo bagi Adam. Justru kepergian Alexa akan menjadi kebebasan baginya. Dia akan bebas melakukan apapun disekolah ini. Karena selain Alexa, tak ada satupun yang berani menentangnya. Jadi Adam harus merayakan kemenangannya ini. Dia berhasil menyingkirkan Alexa tanpa susah payah.

"Ngapain sih ngikutin guwe?!" Alexa yang sadar Adam berjalan dibelakangnya itupun menoleh dan menatap Adam kesal.

"ish.... Ogah banget guwe ngikutin elo! Guwe mau ke kelas guwe, BEGO!" Elak Adam tak terima.

"Bego bego! Elo lebih bego! Bego banget bisa dimanipulasi sama trio macan yang bermuka dua itu! Hih!" Gumam Alexa lirih.

"GUE DENGER YA!" Teriak Adam tak terima.

"Bagus deh kalo denger!" Sahut Alexa ketus.

"Awas Lo ya!"

"Apa?!" Kata Alexa nantangin.

"ALEXA?!" "ADAM?!"

Mendengar nama mereka dipanggil, Alexa dan Adam pun bersama-sama menghentikan langkah mereka dan menoleh ke lapangan utama sekolah yang berada di sebelah kiri mereka.

Terlihat dari lapangan utama sekolah itu ada 2 pria paruh baya yang mengenakan setelan kemeja rapih sedang berjalan ke arah mereka.

"Ayah?!"

Gumam Alexa reflek.

"Papi?!!"

Adam pun bergumam lirih saat dirinya mengenali salah satu dari kedua pria paruh baya yang sedang berjalan kearahnya dan Alexa itu.

Untuk beberapa saat, Alexa dan Adam menoleh dan menatap satu sama lain dengan wajah bingung penuh tanya.

Adam terkejut, dia tadi mendengar Alexa mengucapkan kata 'ayah' bukan? Dan Alexa pun tak kalah terkejutnya, dia juga mendengar Adam mengucapkan kata 'papi'. Sepertinya mereka berdua punya pertanyaan yang sama sekarang.


BAD SENIOR [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang