PART 10 (2)

55 0 0
                                    


"Kalo ka Adam udah cerita semuanya ke bapak, terus kenapa bapak masih minta saya buat cerita lagi? Bukannya bapak udah tau endingnya bakal sama aja?" Tanya Alexa masih dengan senyum simpulnya yang penuh arti itu.

Danu terdiam. Bagaimana bisa Alexa tahu apa yang dia pikirkan.

Mendengar pertanyaan Alexa itu, Adam pun menoleh dan mengerutkan keningnya menatap Alexa.

"Maksud kamu apa?" Tanya Danu akhirnya.

"Mmmm... Gak papa pak." Alexa hanya tersenyum getir sembari melirik Adam sekilas.

"Bilang aja kamu gak berani cerita didepan aku" suara Adam terdengar menyahuti ucapan Alexa.

"Bukan gak berani ka Adam..." Entah bagaimana tapi suara Alexa kali ini tetap seperti sebelum-sebelumnya, tenang dan lembut.

Alexa menatap Adam.
"Belajar dari pengalaman aja. Kalo orang-orang udah terlanjur termakan oleh omongan orang yang lebih kuat pengaruhnya, misal si A itu pengaruhnya lebih kuat dari si B, si A ngomong ke orang-orang kalo si B gini gini gini, ya mau si B ngebela dirinya kaya gimanapun, itu gak akan berguna kan? Orang-orang pasti bakal lebih percaya sama si A yang punya pengaruh lebih kuat. Setidaknya itu pengalamanku ka Adam." Alexa tersenyum.

Adam menyatukan kedua alisnya menatap tajam Alexa.

Alexa tahu, mau bagaimanapun dia membela diri didepan kepala sekolahnya ini, semuanya tidak akan mempan, jika pada akhirnya Danu akan tetap membela Adam. Secara Adam ini adalah anak dari salah satu orang terkaya di DKI Jakarta yang punya koneksi dimana-mana dan ditambah lagi, Adam adalah kekasih dari putri bungsunya Danu yang baru saja lulus SMA tahun lalu. Yaps, pacar Adam adalah putri bungsu dari kepala sekolah mereka sekaligus mantan ketua OSIS SMA Adidarma tahun lalu.

Jadi mana mungkin kepala sekolah tidak akan membela Adam ya kan? Hahahaha. Alexa ingin sekali mentertawakan dirinya sendiri. Bagaimana bisa dia berani-beraninya mengusik Adam, anak yang paling berpengaruh di SMA nya ini. Sementara Alexa, dia bahkan hanya murid biasa yang tak punya koneksi apa-apa. Menyedihkan sekali.

Tapi tak apa. Alexa tidak takut. Dia akan menyelesaikan semuanya disini dan hari ini juga.

"Kamu nuduh aku ngomongin yang enggak-enggak tentang kamu gituh?" Adam terlihat mulai terusik dengan kata-kata Alexa.

"Aku gak bermaksud nuduh ka Adam kok. Tapi kalo ka Adam merasa kaya gituh, ya maaf.." Alexa tersenyum lebar sembari menatap Adam yang kini terlihat menahan kekesalannya.

"Ceuh... Lucu sekali" Adam hanya berdecak kesal sembari menatap Alexa kesal.

"Jadi kamu mau cerita apa enggak Alexa?" Tanya Danu mencoba menghentikan Alexa dan Adam yang terlihat saling bertatapan dengan tatapan mata yang sama-sama penuh dengan kebencian itu.

"Maaf pak, tapi saya gak mau membuang-buang tenaga saya untuk bercerita tentang cerita yang bapak sendiri sudah tau." Jawab Alexa mengalihkan pandangannya ke arah Danu.

"Kamu yakin? Apa kamu gak pengen membela diri kamu sendiri?" Tanya Danu lagi.

Alexa menyerngitkan keningnya menatap Danu sambil tersenyum tipis.

"Kenapa saya harus membela diri? Apa saya jadi tokoh antagonis dicerita ka Adam tadi pak?" Alexa kembali tersenyum dan melirik Adam yang masih menatapnya.

Danu terdiam seribu bahasa. Dia tak tau harus berkata apa.

Mendengar pertanyaan Alexa, Adam pun terkekeh kecil.

"Emang susah ya ngomong sama cewek keras kepala dan sok bener kaya elo gini." Sahut Adam.

Alexa tersenyum lebar. Setelah sekian purnama, akhirnya Adam mau bicara juga. Tak sia-sia usaha Alexa sedari tadi memancing Adam untuk bicara, kini akhirnya si KetOS songong itu mau membuka mulutnya dengan suka rela.

"Kalo saya keras kepala, terus ka Adam apa? Saya belajar dari ka Adam kok. Ka Adam kan jauh lebih keras kepala dari saya." Ucap Alexa sambil tersenyum menatap Adam dengan senang karena sepertinya dia akan menang kali ini.

"Guwe gak ngerasa guwe keras kepala tuh." Kali ini Adam yang tersenyum menatap Alexa.

Sulit dipercaya, ternyata memang benar, Adam ini adalah manusia yang pandai sekali mengelak. Sejujurnya Alexa malas mengakuinya, tapi itu benar adanya.

"Ahahaha. Mana ada maling ngaku maling." Salut Alexa tak mau kalah.

"Maksud elo apa hah?!" Adam terlihat mulai kesal.

"SSssssssstttttttttttt! Sudah sudah!" Danu menghentikan Adam dan Alexa yang sudah mulai berdebat itu.

"KALIAN BERDUA INI LUPA KALIAN LAGI DI RUANGAN BAPAK?! KENAPA MALAH RIBUT-RIBUT DISINI?! DIDEPAN BAPAK LAGI?! KALIAN GAK MENGHORMATI BAPAK HAH?!" Danu terlihat emosi. Ternyata benar, dua muridnya ini memang sama keras kepalanya.

Alexa dan Adam saling diam.

"Sudahlah! Bapak pusing ngeliat kalian berdua berantem terus kek gini. Nanti siang, kita ketemu di sidang aja!" Danu menyerah.

"JANGAN PAK!" ucap Alexa spontan.

BAD SENIOR [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang